SITUS BERITA TERBARU

Kepemimpinan Ruhut di Komisi III DPR Timbulkan "Percekcokan"

Monday, September 23, 2013
Jakarta - Pakar komunikasi politik dari Universitas Indonesia, Ari Junaedi menilai kepemimpinan Ruhut Sitompul di Komisi III DPR RI dapat menimbulkan ketidakharmonisan. Sementara itu, penolakan oleh para anggota Komisi III terhadap Ruhutl, juga disebabkan sosoknya yang dinilai kurang dapat dipercaya untuk memimpin komisi itu.

"Bila kepemimpinan Ruhut tetap dipaksakan dengan banyaknya penolakan dari para anggota, kemungkinan besar akan terus menciptakan ketidakharmonisan. Komisi itu pun bisa-bisa malah sibuk mengurusi percekcokan soal Ruhut daripada menjalankan tugas," jelas Ari di Jakarta, Senin (23/9/2013).

"Sebetulnya, Komisi III membidangi lingkup yang strategis maka harus dipimpin sosok yang dianggap berintegritas dan dapat dipercaya para anggotanya," ujarnya.

Ari berpendapat, adanya penolakan dari sebagian besar anggota Komisi III kepada Ruhut sebagai ketua komisi, juga akibat cara komunikasi Ruhut yang seringkali tidak dapat diterima.

"Cara Ruhut berkomunikasi tidak bisa diterapkan di Komisi III, misalnya, Ruhut itu sering mengeluarkan komentar yang dapat menciptakan kontroversi. Kalau seperti itu, apa jadinya Komisi III," tambahnya.

Ia menjelaskan, alasan penolakan lainnya adalah Ruhut dianggap belum mempunyai kemampuan yang memadai untuk memimpin komisi yang membidangi hukum, perundang-undangan, hak asasi manusia, dan keamanan itu.

"Ruhut memang seorang lawyer (pengacara,red), namun dia belum terlalu mendalami banyak bidang hukum dan perundang-undangan yang menjadi lingkup kerja Komisi III," katanya, lagi.

Karenanya, apabila Fraksi Partai Demokrat bersikukuh agar Ruhut menjadi Ketua Komisi III, kemungkinan kondisi kerja di komisi itu menjadi tidak kondusif. Bahkan, bisa saja anggota yang tidak senang melakukan boikot dengan tidak menghadiri rapat-rapat komisi.

Ari menyarankan, agar Fraksi Partai Demokrat mengambil langkah bijak dengan menyiapkan sosok lain untuk menjadi ketua Komisi III. Hal itu, sangat penting untuk menghentikan pertentangan di dalam komisi itu.

"Ketua Fraksi Demokrat (Nurhayati Ali Assegaf) sudah melobi ke fraksi-fraksi lain agar anggotanya dapat menerima Ruhut, tetapi, kan lobinya gagal. Maka, langkah yang paling baik adalah mencari sosok lain yang dapat diterima," ungkap Ari. (Mirza)


Sumber Berita: www.edisinews.com http://www.edisinews.com/berita-kepe...#ixzz2fiimWsOx
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive