Jakarta - DPR akhirnya mengakomodir meluluskan keinginan Presiden China Xi Jinping untuk menyampaikan pidato di depan Parlemen Indonesia di sela-sela kehadirannya pada KTT APEC di Bali, Oktober mendatang.
Keputusan ini tercapai dalam rapat pimpinan Dewan dengan seluruh pimpinan fraksi di DPR. Hanya, pidato Presiden China tidak akan dilakukan di sidang paripurna. Ia hanya dikasih kesempatan berpidato umum di Gedung Nusantara IV. Audiens pidato pun tak terbatas anggota parlemen, tapi juga tokoh masyarakat dan kalangan akademis.
Bila tiada aral melintang, XI Jinping akan menjadi kepala negara pertama yang berpidato di Kompleks Parlemen Senayan. "Selama ini belum ada tokoh dunia yang menyampaikan orasi atau pidato di gedung DPR RI," ujar Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto Edi, Selasa (24/9).
Rabu pekan lalu, Badan Musyawarah DPR mengevaluasi keputusan yang diambil pada rapat sebelumnya. Dari semula menolak menjadi membolehkan Presiden China berpidato di parlemen. Sikap DPR ini berubah setelah Senin (16/9), pimpinan Dewan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Wakil ketua DPR RI dari Fraksi PDI-Perjuangan Pramono Anung Wibowo mengatakan dalam rapat Bamus DPR RI Kamis (19/9), DPR meloloskan hal ini dengan pertimbangan bahwa Presiden SBY sudah tiga kali diberi kesempatan berpidato di parlemen negara lain. Keputusan ini akan dijadikan tradisi untuk mengundang pemimpin negara lain untuk berbicara di depan wakil rakyat Indonesia. (sr purwady)
Sumber Berita: www.edisinews.com http://www.edisinews.com/berita-dpr-...#ixzz2fpI3nLv1 @edisinews_
Keputusan ini tercapai dalam rapat pimpinan Dewan dengan seluruh pimpinan fraksi di DPR. Hanya, pidato Presiden China tidak akan dilakukan di sidang paripurna. Ia hanya dikasih kesempatan berpidato umum di Gedung Nusantara IV. Audiens pidato pun tak terbatas anggota parlemen, tapi juga tokoh masyarakat dan kalangan akademis.
Bila tiada aral melintang, XI Jinping akan menjadi kepala negara pertama yang berpidato di Kompleks Parlemen Senayan. "Selama ini belum ada tokoh dunia yang menyampaikan orasi atau pidato di gedung DPR RI," ujar Ketua Fraksi PAN Tjatur Sapto Edi, Selasa (24/9).
Rabu pekan lalu, Badan Musyawarah DPR mengevaluasi keputusan yang diambil pada rapat sebelumnya. Dari semula menolak menjadi membolehkan Presiden China berpidato di parlemen. Sikap DPR ini berubah setelah Senin (16/9), pimpinan Dewan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Wakil ketua DPR RI dari Fraksi PDI-Perjuangan Pramono Anung Wibowo mengatakan dalam rapat Bamus DPR RI Kamis (19/9), DPR meloloskan hal ini dengan pertimbangan bahwa Presiden SBY sudah tiga kali diberi kesempatan berpidato di parlemen negara lain. Keputusan ini akan dijadikan tradisi untuk mengundang pemimpin negara lain untuk berbicara di depan wakil rakyat Indonesia. (sr purwady)
Sumber Berita: www.edisinews.com http://www.edisinews.com/berita-dpr-...#ixzz2fpI3nLv1 @edisinews_
