SITUS BERITA TERBARU

Dosen Universitas Brawijaya kembangkan kompor berbahan bakar tumbuhan

Tuesday, September 10, 2013
Dosen Universitas Brawijaya kembangkan kompor berbahan bakar tumbuhan

[imagetag]

Quote:Kompor yang menggunakan bahan bakar minyak atau liquid gas petroleum (LPG) sudah lumrah di masyarakat. Namun, kompor yang memakai energi tumbuh-tumbuhan masih langka. Bahkan mungkin belum ada. Apalagi, kompor itu menggunakan konsep mekanik seperti pesawat jet.

Kompor semacam itulah yang diciptakan Prof. Muhammad Nurhuda. Guru Besar Fisika dari FMIPA Universitas Brawijaya (UB) Malang ini memberi nama kompor ciptaaannya dengan sebutan Biomass. �Sumber energi utamanya dari aneka ragam tumbuh-tumbuhan,� tutur Muhammad Nurhuda saat berbincang dengan LICOM, Selasa (10/09/2013).

Dia menjelaskan, kompor Biomass itu dibuat sebagai upaya mencari energi alternatif. Mengingat, energi berbahan bakar minyak dan gas LPG di masa-masa yang akan datang diyakini bakal semakin langka. Berdasarkan pola pikir semacam itu, guru besar fisika yang terobsesi menjadikan UB sebagai pusat riset energi terbarukan di Indonesia ini, melakukan penelitian khusus energi untuk kompor. Alasannya, energi yang dimanfaatkan untuk kompor sebagai pemenuhan kebutuhan memasak diakui sangat tinggi.

Menurut dia, setiap keluarga di masyarakat Indonesia membutuhkan energi untuk memasak. Setiap hari minimal dua kali memasak untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari. Makanya, tandas dia, harus ada energi alternatif yang ketersediaannya sangat melimpah ruah di Indonesia. Di antara sumber energi alternatif yang melimpah itu adalah tumbuh-tumbuhan. Dia pun memulai risetnya dengan tumbuh-tumbuhan sebagai bahan material yang padat untuk diubah wujudnya menjadi gas.

Tumbuhan sebagai material itu dikonversi menjadi gas yang menyembur. Semburan tersebut sebagai energi utama. Untuk menjadi semburan gas, material tumbuhan itu diproses lewat beberapa tahapan. Di antara tahapan itu seperti proses preheating, yakni menghimpun gas panas yang menyamping. Lalu ada tahap Counter Flow, yaitu asap-asap tersebut ditabrakkan dengan udara yang juga menggunakan metode Difuse Combussion.

Proses tersebut menggunakan saluran asap kecil. Tujuannya agar asap yang keluar bisa fokus. �Itu harus dilakukan karena dengan asap yang kecil dan fokus, maka akan menghasilkan energi maksimal. Energi itu ditangkap menggunakan alat khusus yang kemudian disalurkan ke kompor Biomass ini untuk memasak. Jadi, tekniknya seperti mesin jet,� terangnya.

Kompor Biomass yang mekanismenya mirip mesin jet itu, kata dia, sudah diproduksi secara massal di satu daerah. Itu sebagai pilot project. Dia mengaku masih menunggu investor lokal untuk melakukan produksi massal secara nasional.

Menurut dia, pengembangan produksi kompor Biomass ini akan mendapat perhatian khusus. Alasannya, selain bisa dijadikan sebagai energi alternatif, juga ramah lingkungan. Karena itu, kata dia, investor dari Norwegia tertarik untuk mengembangkan. �Rencananya nanti akan diproduksi secara massal untuk masyarakat di Afrika,� pungkasnya.


sumber gan

wah bagus nih, bisa jadi alternatif di saat BBM lagi naik kayak gini [imagetag]
hehe moga moga aja kemungkinan meledaknya sedikit
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive