Yenny 'Gus Dur': Suamiku Bapak Rumah Tangga

Yenny Wahid mendukung tren "bapak rumah tangga" yang belakangan ini sedang populer. Menurut putri Gus Dur ini, suami menggantikan peran ibu dengan menjadi "Bapak RUmah Tangga" merupakan hal yang wajar. Soalnya, anak memang membutuhkan banyak perhatian di masa pertumbuhannya.
"Apa yang salah dengan bapak rumah tangga? Suami saya juga seorang bapak rumah tangga," kata Yenny kepada Tempo Rabu 4 Februari 2015 pada pembukaan The Royal Place Building di .
Putri kedua Gus Dur ini lebih lanjut menjelaskan kalau sebenarnya masyarakat Indonesia hanya terjebak pada konstruksi sosial.
"Selama ini yang ada dalam di benak kita, suami di luar kerja dan cari nafkah sedang istri hanya di rumah dan mengurus anak dan rumah tangga. Sehingga perhatian ibu lebih dominan pada anak ketimbang bapak," Yenny menjelaskan.
Padahal anak di masa pertumbuhannya sangat memerlukan perhatian bapak, lanjut Yenny.

Yenny Wahid mendukung tren "bapak rumah tangga" yang belakangan ini sedang populer. Menurut putri Gus Dur ini, suami menggantikan peran ibu dengan menjadi "Bapak RUmah Tangga" merupakan hal yang wajar. Soalnya, anak memang membutuhkan banyak perhatian di masa pertumbuhannya.
"Apa yang salah dengan bapak rumah tangga? Suami saya juga seorang bapak rumah tangga," kata Yenny kepada Tempo Rabu 4 Februari 2015 pada pembukaan The Royal Place Building di .
Putri kedua Gus Dur ini lebih lanjut menjelaskan kalau sebenarnya masyarakat Indonesia hanya terjebak pada konstruksi sosial.
"Selama ini yang ada dalam di benak kita, suami di luar kerja dan cari nafkah sedang istri hanya di rumah dan mengurus anak dan rumah tangga. Sehingga perhatian ibu lebih dominan pada anak ketimbang bapak," Yenny menjelaskan.
Padahal anak di masa pertumbuhannya sangat memerlukan perhatian bapak, lanjut Yenny.
"Anak perempuan itu lebih membutuhkan bapak sebenarnya, mereka lebih membutuhkan kasih sayang seorang bapak. Karena anak perempuan mengenal sosok laki-laki pertama dari bapak atau ayahnya," Yenny menjelaskan.
Yenny juga menganggap peran bapak atau ayah sangat penting bagi anak. Yenny bisa memahami bahwa peran bapak atau ayah rumah tangga tidak terrespon dengan baik atau dipandang sebelah mata oleh masyarakat Indonesia.
Hal ini, menurut wanita yang sering berkerudung itu, dalam masyarakat Indonesia sudah terlanjur cap atau label pada konstruksi sosial yang terjadi bahwa peran domestik rumah tangga yang banyak mengerjakan adalah para wanita atau kaum ibu.
"Dengan alasan ini, jadi ketika seorang suami, kaum pria yang melakukan tugas bapak atau ayah rumah tangga seolah menabrak label atau cap pada konstruksi sosial yang sudah berlaku dan terjadi demikian lama.
Namun Yenny, memuji kini tidak sedikit kaum pria mulai menyadari dan banyak juga yang melakukan tugas penting.
"Saya melihatnya sekarang banyak lelaki yang memilih peran ini sebagai penyeimbang bukan berarti mengambil peran domestik utama kaum wanita," kata Yenny.
Dan dia menenkankan selama melakukan tugas ini ada kepengertian dari pasangannya menjadi bagus.
"Asal balance aja antara peran bapak dengan ibu, saya yakin hak ini pasti lebih bagus," kata Yenny.
SUMBER
Dikutip dari: http://adf.ly/zYkRO


