Jakarta - Presiden Joko Widodo menjawab keraguan publik dengan menunjukkan lebih mendengar rekomendasi Tim 9 ketimbang desakan KIH. Langkah Jokowi tak melantik Komjen Budi Gunawan jadi Kapolri pun panen apresiasi.
"Keputusan Presiden Jokowi ini layak diapresiasi. Ini keputusan sangat berani," kata pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, kepada detikcom, Rabu (18/2/2015).
Kritik terhadap Jokowi yang dinilai lamban pun sudah terjawab. Namun demikian ini baru langkah awal dalam penyelamatan KPK-Polri.
"Jam pasir sudah terjawab. Walau agak disayangkan Jokowi hanya mengajukan satu nama calon Kapolri," katanya.
Meski demikian keputusan Jokowi untuk mengikuti suara rakyat sudah sangat tepat. Jokowi sudah membuktikan dirinya hanya tunduk kepada rakyat dan konstitusi.
"Vox populi vox dei, suara rakyat suara tuhan," pungkasnya.
Keputusan Jokowi itu sesuai dengan rekomendasi Tim 9. Sehari sebelum keputusan ini diambil, Tim 9 yang diketuai Syafii Maarif membuat 7 rekomendasi salah satunya agar Jokowi tak melantik Komjen Budi Gunawan jadi Kapolri
Berikut Isi Rekomendasi Terbuka Tim Konsultatif Independen alias Tim 9:
1. Tim Konsultatif Independen tetap pada rekomendasi agar Presiden tidak melantik Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri meski beliau telah dihapuskan status tersangka dalam Putusan praperadilan mengingat putusan praperadilan tidak terkait dengan substansi sangkaan.
2. Tim Konsultatif Independen mengharapkan Presiden berupaya agar Komjen Pol Budi Gunawan bersedia untuk mengundurkan diri dalam pencalonan Kapolri demi kepentingan Bangsa dan Negara.
3. Presiden segera memulai proses pemilihan calon Kapolri agar Institusi Polri terjaga soliditas dan independensinya serta Kapolri terpilih dapat memastikan sinergi dengan lembaga penegak hukum lain.
4. Presiden segera turun tangan dan melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi yang sejumlah pimpinannya ditetapkan sebagai tersangka dan sejumlah penyidik dan pegawainya ditersangkakan atau terancam ditersangkakan.
5. Tim Konsultatif Independen merasa perlu memberikan masukan kepada Presiden atas adanya kekhawatiran tumbuhnya persepsi negatif publik terhadap Polri dengan penetapan tersangka kepada pimpinan, penyidik, dan pegawai KPK yang didasarkan kasus-kasus lama dan terkesan tidak substansial.
"Keputusan Presiden Jokowi ini layak diapresiasi. Ini keputusan sangat berani," kata pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, kepada detikcom, Rabu (18/2/2015).
Kritik terhadap Jokowi yang dinilai lamban pun sudah terjawab. Namun demikian ini baru langkah awal dalam penyelamatan KPK-Polri.
"Jam pasir sudah terjawab. Walau agak disayangkan Jokowi hanya mengajukan satu nama calon Kapolri," katanya.
Meski demikian keputusan Jokowi untuk mengikuti suara rakyat sudah sangat tepat. Jokowi sudah membuktikan dirinya hanya tunduk kepada rakyat dan konstitusi.
"Vox populi vox dei, suara rakyat suara tuhan," pungkasnya.
Keputusan Jokowi itu sesuai dengan rekomendasi Tim 9. Sehari sebelum keputusan ini diambil, Tim 9 yang diketuai Syafii Maarif membuat 7 rekomendasi salah satunya agar Jokowi tak melantik Komjen Budi Gunawan jadi Kapolri
Berikut Isi Rekomendasi Terbuka Tim Konsultatif Independen alias Tim 9:
1. Tim Konsultatif Independen tetap pada rekomendasi agar Presiden tidak melantik Komjen Pol Budi Gunawan sebagai Kapolri meski beliau telah dihapuskan status tersangka dalam Putusan praperadilan mengingat putusan praperadilan tidak terkait dengan substansi sangkaan.
2. Tim Konsultatif Independen mengharapkan Presiden berupaya agar Komjen Pol Budi Gunawan bersedia untuk mengundurkan diri dalam pencalonan Kapolri demi kepentingan Bangsa dan Negara.
3. Presiden segera memulai proses pemilihan calon Kapolri agar Institusi Polri terjaga soliditas dan independensinya serta Kapolri terpilih dapat memastikan sinergi dengan lembaga penegak hukum lain.
4. Presiden segera turun tangan dan melakukan berbagai upaya untuk mempertahankan keberadaan Komisi Pemberantasan Korupsi yang sejumlah pimpinannya ditetapkan sebagai tersangka dan sejumlah penyidik dan pegawainya ditersangkakan atau terancam ditersangkakan.
5. Tim Konsultatif Independen merasa perlu memberikan masukan kepada Presiden atas adanya kekhawatiran tumbuhnya persepsi negatif publik terhadap Polri dengan penetapan tersangka kepada pimpinan, penyidik, dan pegawai KPK yang didasarkan kasus-kasus lama dan terkesan tidak substansial.
6. Tim Konsultatif Independen merasa khawatir terhadap merosotnya kewibawaan Presiden dengan adanya proses kriminalisasi yang terus berlangsung padahal Presiden sudah secara tegas memerintahkan untuk menghentikannya pada tanggal 25 Januari 2015 di Istana Negara.
7. Presiden perlu memastikan Komisi Pemberantasan Korupsi menjalankan fungsi dan tugasnya secara efektif sebagaimana diatur dalam UU Komisi Pemberantasan Korupsi sehingga tidak terjadi pelemahan Komisi Pemberantasan Korupsi sebagaimana ditegaskan dalam Nawa Cita.
http://news.detik.com/read/2015/02/1...ani?n991102605
ayo silahkan di tunggu uneg2 nya
======================================
Badrodin Haiti Jadi Calon Kapolri Gantikan BG, Ini Respon Mabes Polri
Jakarta - Presiden Jokowi batal melantik Komjen Budi Gunawan dan mengusulkan Komjen Badrodin Haiti sebagai calon Kapolri. Bagaimana tanggapan Polri?
"Presiden Mencalonkan Wakapolri untuk mengganti BG. Nanti ada mekanisme lanjutan. Sesuai UU di bawah presiden. Tidak dilantiknya BG, ini kebijakan Presiden. Menyikapi itu ada langkah-langkah internal. Tentu presiden memiliki data-data, kalau pencalonan, oleh Kompolnas langsung dan oleh Presiden. Mekanisme politik dan hukum sudah dilalui semua," kata Karo Penmas Polri Brigjen Agus Rianto, di Mabes Polri, Jl Trunojoyo, Jakarta Selatan, Rabu (18/2/2014).
Agus mengatakan, Kesatuan Polri saat ini merindukan sosok pemimpin. Pihaknya berharap proses yang digelar Komisi III DPR RI agar ada keputusan soal Kapolri defenitif.
"Kita ingin segera mendapatkan Kapolri baru. sebagai keluarga besar, kita kan harus lengkap, seperti dalam rumah tangga, ada ayah dan ibu dan anak-anak. Kami idamkan kelengkapan itu," ujarnya.
Presiden Jokowi merilis pengumuman penting siang ini. Jokowi akhirnya tak melantik Komjen Budi Gunawan jadi Kapolri. Memperhatikan suara rakyat, Jokowi memutuskan mengusulkan nama baru calon Kapolri yakni Komjen Badrodin Haiti yang saat ini duduk sebagai Wakapolri.
"Yang pertama, mengingat bahwa pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri telah menimbulkan perbedaan pendapat di masyarakat maka untuk menciptakan ketenangan dan memperhatikan kebutuhan Kepolisian Negara Republik Indonesia untuk segera dipimpin oleh Kapolri yang definitif, maka hari ini kami mengusulkan calon baru yaitu Komjen Badrodin Haiti," kata Presiden Jokowi dalam konferensi pers di Istana Negara, Rabu (18/2/2015) pukul 14.20 WIB.
sumber (news.detik.com)
Dikutip dari: http://adf.ly/135Ra1


