Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

Remaja Ini Nekat Memotong Tangannya Sendiri Agar Tidak Kecanduan Internet

Monday, February 9, 2015
sumber   (soulofjakarta.com)
Karena dirinya terlalu kecanduan dengan internet , seorang remaja Tiongkok nekat memotong tangan kirinya sendiri agar berhenti dari kecanduannya terhadap internet . Remaja ini berumur 19 tahun dan berasal dari kota Nantong, provinsi Jiangsu. Aksi yang dilakukannya itu tentu saja menggoreskan luka pada hati kedua orang tuanya.



"Kami tak bisa menerima semua ini. Kami sangat sedih. Dia adalah anak yang pintar," kata ibu si remaja dikutip Dream.co.uk dari laman Odditycentral.com, Sabtu 6 Februari 2015.



Aksi sang anak tersebut mulai diketahui sang ibu saat ia masuk kekamar anaknya, dan sang anak tidak ada dikamar namun hanya ada secarik surat pada Rabu pekan kemarin.



Dia hanya menemukan sebuah kertas yang bertuliskan "Bu, aku pergi ke rumah sakit sebentar. Jangan khawatir, aku pasti kembali malam ini."



Sementara itu, remaja tadi menyelinap keluar dengan membawa pisau dapur. Begitu dirasa aman dari pengawasan, dia langsung memotong tangan kirinya.



Dia kemudian memanggil taksi untuk mengantarkannya ke rumah sakit terdekat. Sementara potongan tangannya dibiarkan begitu saja tergeletak di tanah.



Setelah sang ibu melapor, polisi akhirnya menemukan potongan tangan si remaja dan menyerahkan ke rumah sakit untuk disambung kembali.



Namun, dokter mengatakan mereka tidak bisa menjamin tangan remaja itu akan berfungsi kembali seperti sedia kala.



Menurut pakar komunikasi lokal, Tiongkok adalah negara dengan pengguna internet terbesar dengan total 649 juta pengguna. Saat ini Tiongkok tengah menghadapi masalah kecanduan internet parah dengan 24 juta pecandu.



Untuk mengatasinya, pemerintah Tiongkok membangun tempat-tempat rehabilitasi yang dibuat seperti kamp militer.



Tao Ran, seorang tentara psikolog yang menangani para pecandu internet di Beijing. Menurutnya, sekitar 14 persen remaja Tiongkok kecanduan internet. Beberapa bahkan rela bolos sekolah agar bisa online. Bahkan ada yang lebih parah hingga jarang sekali keluar dari kamarnya.



"Mereka hanya punya dua kegiatan, tidur dan bermain (internet)," kata Tao Ran.

Dikutip dari: http://adf.ly/10Y7Nx
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive