Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

Misteri Harta Karun di Bawah Laut RI

Tuesday, February 17, 2015
Misteri Harta Karun di Bawah Laut RI
Selasa, 17/02/2015 07:25 WIB

Jakarta - Kekayaan bawah laut Indonesia ternyata tidak hanya didapat dari sektor perikanan atau investasi pulau. Meski terdengar asing, harta karun bawah laut Indonesia ternyata jumlahnya cukup banyak.

Namanya Benda Muatan Kapal Tenggelam (BMKT) atau bahasa sederhananya harta karun. Harta karun tentunya didapat dari kapal-kapal yang tenggelam dengan usia di atas 50 tahun.

Adalah Ditjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil (KP3K), Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang mengurusi BMKT di dalam negeri. Tercatat sejak tahun 1998 hingga 2011 sudah 11 kapal kaya harta karun yang diangkat.

Misteri Harta Karun di Bawah Laut RI

[SIZE="4"]Ditjen KP3K KKP dengan melibatkan perusahaan swasta PT Cosmix Asia dalam waktu dekat akan mengangkat BMKT. BMKT ini berasal dari kapal Tiongkok berusia ratusan tahun yang berasal dari Dinasti Ming dan telah lama tenggelam di Perairan Bintan, Batam, Kepulauan Riau.

"Kapalnya sudah hancur, jenis kapal kayu asal Tiongkok tepatnya dari Dinasti Ming yang tenggelam di Perairan Bintan, Batam. Umurnya lebih dari 50 tahun," ungkap Kasubid Pendayagunaan Sumber Daya Kelautan KP3K KKP Rusman Hariyanto.

Sebelum dilakukan pengangkatan, tim yang berasal dari PT Cosmic Asia telah melakukan survei pada bulan Januari lalu. Hasilnya di dalam kapal itu ditemukan beberapa benda penting peninggalan zaman Dinasti Ming seperti mangkok, guci hingga perkakas rumah tangga lainnya. Dari situ diambil 10 sampel lalu diangkat ke permukaan.

Proses pengangkatan kapal kayu Dinasti Ming tersebut tinggal menunggu izin dari Pemerintah Daerah (Pemda) setempat. Nantinya proses pengangkatan akan melibatkan pengawasan yang cukup ketat mulai dari TNI AL, Kepolisian, KKP hingga Dinas Kebudayaan setempat.

Misteri Harta Karun di Bawah Laut RI

Ditjen Kelautan dan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) KKP tengah mendata keberadaan kapal Tiongkok kaya harta karun di wilayah perairan Indonesia. Hasilnya diduga ada 3.000 kapal Tiongkok tenggelam di laut RI.

"Dari laporan Tiongkok ada 3.000 kapal yang tercatat berlayar dan tidak pernah kembali. Diduga tenggelam di jalur sutra maritim atau masuk wilayah perairan Indonesia," tambah Rusman.

Pengangkatan kapal Tiongkok zaman Dinasti Ming yang rencananya di Batam bukan pertama kali dilakukan. Tercatat sejak tahun 1998 hingga 2011 sudah dilakukan 11 kali pengangkatan dan semuanya adalah kapal Tiongkok.

Rusman menilai tidak heran banyak kapal Tiongkok yang tenggelam di Wilayah Perairan Indonesia. Rusman mengatakan laut Indonesia dikenal dengan gelombangnya yang cukup besar dan ganas.

"Jadi 3.000 kapal itu tercatat berlayar dan tidak pernah kembali. Laporannya hilang dan tidak tedeteksi. Indonesia ini lautnya luas dan ganas," katanya.

Misteri Harta Karun di Bawah Laut RI

Setelah mendapatkan laporan tersebut, KKP kemudian menentukan titik-titik lokasi tenggelamnya kapal tersebut. Setidaknya ada 463 titik dimana Selat Malaka dan Laut Jawa mendominasi titik-titik lokasi tenggelamnya kapal.

"Kita keluarkan 75 izin survei (1998-2011) yang diangkat terakhir ada 11 titik yang lainnya belum ada laporan selanjutnya. Semua kapal Tiongkok yang diangkat mulai dari Dinasti Tang, Dinasti Ming hingga Sung," papar Rusman.

Menurut catatan KKP, kapal terakhir yang diangkat adalah kapal DInasti Ming di Cirebon, Jawa Barat. Di dalamnya terdapat harta karun senilai US$ 80 juta (Rp 960 miliar) yang berhasil diangkat dan dilakukan sejak Februari 2004 hingga Oktober 2005.

Hasil pelelangan benda berharga saat itu dibagi rata antara pemerintah dan perusahaan yang melakukan eksplorasi. Pengangkatan benda berharga muatan kapal tenggelam di Cirebon itu dilakukan oleh PT Paradigma Putra Sejahtera bekerja sama dengan Cosmix Underwater Research Ltd dengan izin pemerintah Indonesia.

Misteri Harta Karun di Bawah Laut RI

Harga lelang BMKT yang didapat dari pengangkatan kapal tenggelam seperti kapal Tiongkok ternyata cukup mahal. Misalnya mangkok saja yang berasal dari Dinasti Ming bisa mencapai Rp 200-300 juta.

"Kalau harganya variasi memang sesuai peminat. Misalnya saya tanya harga 1 mangkok itu ada yang bilang Rp 300 juta dan ada juga yang bilang Rp 200 juta," ungkap Rusman.

Menurut Rusman harga itu bisa jauh lebih mahal bila stok benda serupa kosong di pasaran internasional. Para kolektor nantinya bisa bebas menawarkan berapapun harga dari benda yang dinilai unik dan bernilai sejarah itu.

"Nilai itu tergantung pasaran di luar negeri berapa. Kalau di pasaran sudah jenuh (stok banyak) harga akan turun. para pemainnya itu seperti itu. Kalau lagi kosong harga naik," imbuhnya.

Biasanya proses lelang harta karun dari kapal tenggelam dilakukan di dalam negeri. Namun dari sekian banyak lelang yang dilakukan, pembeli terbanyak justru datang dari luar negeri seperti Jerman dan Tiongkok. Pembeli dari dalam negeri masih minim karena berbagai alasan.

"Kalau lelang pasti di dalam negeri. Nanti dijual biasanya pengalaman pembeli datang dari luar negeri. Pembeli dari Tiongkok dan Jerman paling siap mereka melihat barangnya antik dan tidak akan keluar lagi serta kaitannya dengan sejarah Tiongkok masa lalu. Itu yang membuat nilai jual di luar lebih tinggi sehingga nilai mahal. Kalau di kita minatnya masih sedikit," tuturnya.

Misteri Harta Karun di Bawah Laut RI

Keberadaan Kapal Flor de la Mar asal Portugis masih misterius. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Ditjen Kelautan, Pesisir, dan Pulau-pulau Kecil (KP3K) sedang memastikan dimana titik sebenarnya lokasi tenggelamnya kapal tersebut.

Dari beberapa laporan yang ada, banyak sekali pemburu harta karun dunia mencari kapal ini. Kapal ini diduga tidak saja punya sejarah yang panjang tetapi harta karun berupa emas dan perak.

Sebelumnya kapal ini diketauhi berlayar terakhir dan diduga tenggelam di laut perbatasan antara Medan dan Aceh.

"Kapal Flor de la Mar fenomena. Beritanya kapal ini membawa banyak emas dan perak. Itu alasan mengapa kapal ini masih dicari pemburu harta karun," kata Rusman.

Rusman menegaskan lokasi tempat tenggelamnya kapal masih belum diketauhi. Bahkan untuk bisa mengetahui lokasi tenggelamnya kapal cukup sulit karena diduga telah terendam lumpur laut yang tebal.

"Titik pasti belum bisa kami data. Kemungkinan sudah terendam lumpur. Kapal ini sudah berusia ratusan tahun dan diduga sudah tertimpa lumpur yang tebal dan sulit terdeteksi," jelasnya.

Misteri Harta Karun di Bawah Laut RI
x

Selain sedang dicari-cari oleh para pemburu harta karun dari seluruh dunia. Kapal kuno berbendera Portugal itu juga dicari oleh sutradara film kelas wahid. Dengan sejarah panjang yang dimilikinya, kapal Flor de la Mar bakal difilmkan seperti kapal Titanic.

"Kira-kira kapal itu sudah ada rencana oleh produser film Titanic untuk memfilmkan," ungkap Dirjen KP3K KKP Sudirman Saad.

Sebelum dilakukan reka ulang dan pemutaran film, Saad menuturkan sang sutradara menginginkan untuk mensurvei terlebih dulu kapal tersebut. Bahkan kalau perlu, kapal ini rencananya juga ingin diangkat agar dapat mengetahui fisiknya. Kapal ini juga dilirik pihak National Geographic Channel untuk difilmkan.

"Mereka (produser film Titanic) ingin mensurvei dan mengangkat. Selain itu National Geographic juga sudah mengajukan proposal untuk diangkat. Sejarah kapal itu nilai ekonominya sangat besar," katanya.

Sementara itu Direktur Pesisir dan Lautan KP3K KKP Eko Rudianto menjelaskan kapal Flor de la Mar tenggelam di laut perbatasan antara Medan dan Aceh. Kapal ini memiliki cerita romansa percintaan bangsa Portugis pada saat itu.

"Pokoknya ceritanya ngetop. Seperti Titanic, ada dramanya," ujar Eko.

sumber   (m.detik.com)

  Wow Ayo cari harta karun gan...

Dikutip dari: http://adf.ly/12m3pa
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive