Aktivis HAM, Haris Azhar, menyebut keputusan Presiden Joko Widodo yang batal melantik Komjen Budi Gunawan menjadi Kapolri, yang disertai dengan pemberhentian Bambang Widjojanto dan Abraham Samad dari KPK sebagai kebijakan 'kura-kura".
"KPK sudah diacak-acak baru BG dibatalkan. Haiti jadi Kapolri. Kriminalisasi BW dan pimpinan lainnya jalan terus. Pfuf! Kebijakan kura-kura," tulis Haris di akun Twitter @haris_azhar.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo membatalkan pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri. Hal ini disampaikan Jokowi di Istana Negara, Rabu (18/02).
"KPK sudah diacak-acak baru BG dibatalkan. Haiti jadi Kapolri. Kriminalisasi BW dan pimpinan lainnya jalan terus. Pfuf! Kebijakan kura-kura," tulis Haris di akun Twitter @haris_azhar.
Diberitakan sebelumnya, Presiden Joko Widodo membatalkan pencalonan Komisaris Jenderal Budi Gunawan sebagai Kapolri. Hal ini disampaikan Jokowi di Istana Negara, Rabu (18/02).
"Mengingat bahwa pencalonan Komjen Budi Gunawan sebagai Kapolri telah menimbulkan perbedaan pendapat di masyarakat, untuk menciptakan ketenangan dan memperhatikan kebutuhan Polri, segera dipimpin oleh seorang Kapolri yang definitif," ujar Joko Widodo.
Untuk menggantikan Budi Gunawan, Jokowi mengusulkan nama Komjen Badrodin Haiti. "Maka hari ini kami mengusulkan calon baru yaitu, Komjen Badrodin Haiti untuk mendapatkan persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat sebagai Kapolri," kata Jokowi.
Dalam kesempatan yang sama Jokowi menunjuk Taufiequrachman Ruki, Indriyanto Seno Adji, dan Johan Budi untuk menjadi pelaksana tugas (Plt) pimpinan KPK.
Sumber gan: http://goo.gl/yMxws9
Dikutip dari: http://adf.ly/135QeE
