Jasad Korban Air Asia Dikenali dari Bekas Operasi Caesar
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur, kembali beroperasi setelah menghabiskan libur panjang demi menghormati perayaan Tahun Baru Imlek. Pada Senin, 22 Februari 2015, tim DVI mengidentifikasi satu jenazah korban Air Asia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, Kalimantan Tengah.
"Jenazah itu atas nama Caroline Harwon Lioe dengan label B099," kata Ketua Tim DVI Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Budiyono saat jumpa pers di posko Crisis Center, Senin, 23 Februari 2015.
Menurut Budiyono, jasad Caroline berhasil teridentifikasi berdasarkan metode primer berupa Deoxyribose Nucleic Acid (DNA) korban. DNA korban cocok dengan sample DNA pembanding milik ibu kandungnya.
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Kepolisian Daerah Jawa Timur, kembali beroperasi setelah menghabiskan libur panjang demi menghormati perayaan Tahun Baru Imlek. Pada Senin, 22 Februari 2015, tim DVI mengidentifikasi satu jenazah korban Air Asia QZ8501 yang jatuh di Selat Karimata, Kalimantan Tengah.
"Jenazah itu atas nama Caroline Harwon Lioe dengan label B099," kata Ketua Tim DVI Polda Jawa Timur, Komisaris Besar Budiyono saat jumpa pers di posko Crisis Center, Senin, 23 Februari 2015.
Menurut Budiyono, jasad Caroline berhasil teridentifikasi berdasarkan metode primer berupa Deoxyribose Nucleic Acid (DNA) korban. DNA korban cocok dengan sample DNA pembanding milik ibu kandungnya.
Selain itu, jenazah Caroline teridentifikasi berkat temuan medis yang sama dengan temuan data dari tim antomortem, yaitu terdapat luka bekas operasi Caesar di perut korban. Keluarga korban pun membenarkan bahwa korban pernah melakukan operasi tersebut.
Sementara dari data sekunder, kata Budiyono, ditemukan kesamaan antara data medis dan antropologi berupa jenis kelamin, usia dan tinggi badan. "Berdasarkan data tersebut, maka tim DVI Polda Jawa Timur memutuskan bahwa jenazah dengan label B099 itu tidak terbantahkan atas nama Caroline Harwon Lioe, perempuan, usia 36 tahun, warga Surabaya," kata Budiyono.
Hingga saat ini, total jenazah korban Air Asia yang tiba di rumah sakit Bhayangkara Surabaya berjumlah 104 jenazah, termasuk non-human atau monyet. Sedangkan jenazah yang sudah berhasil teridentifikasi, baik tubuh utuh maupun bagian tubuh, sebanyak 97 jenazah, dengan rincian 43 berjenis kelamin perempuan, 50 laki-laki, 1 monyet, dan 3 bagian tubuh korban milik jenazah yang sudah berhasil teridentifikasi.
"Sisanya yang masih dilakukan proses rekonsiliasi terdapat tujuh jenazah, dengan rincian empat jenazah yang masih relatif utuh dan tiga lainnya dalam bentuk potongan tubuh," kata Budiyono.
SUMBER
Dikutip dari: http://adf.ly/13uMFU
