
Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) mengatakan, orang yang menghadangnya bukanlah dengan warga, melainkan dengan oknum pengacara yang layak disebut teroris. Dengan menyuruh nenek berkursi roda, oknum pengacara tersebut menghadang kendaraannya untuk memenangkan kasus tanah girik garapan.
Kata Ahok, oknum pengacara memaksa dirinya untuk memberikan rekomendasi ke Camat dan Lurah, agar mengeluarkan surat keterangan kepemilikan tanah girik. Jika tidak si oknum pengacara mengancam akan menaruh nenek, atau ahli waris tanah di depan Ahok.
"Kata dia biar kami mati, etis enggak dia? Saya bukan marah sama warganya. Jadi dia udah kayak teroris, kamu mau enggak digituin? Ya sudah saya lawan. Itu namanya menyandera nenek-nenek yang sudah enggak ngerti apa-apa," jelas Ahok di Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (20/2/2015).
Seperti diketahui, Rabu kemarin, Ahok dihadang oleh nenek bekursi roda dengan alih-alih ingin meminta persetujuan Ahok untuk memenangkan tanah girik garapan.
Kata Ahok, pengacara tersebut menawarkan si nenek untuk bisa memenangkan tanahnya. Kemudian, oknum pengacara bakal meminta surat keterangan ke Lurah dan Camat untuk menjadi bahan gugatan ke pengadilan. "Tapi dia enggak bisa ke pengadilan, karena enggak punya data," terang Ahok.
Saat itu, dikatakan Ahok sapaan akrabnya, si oknum pengacara memaksa dirinya untuk memberikan rekomendasi ke Camat dan Lurah agar mengeluarkan surat keterangan kepemilikan tanah girik. Jika tidak si oknum pengacara mengancam akan menaruh nenek atau ahli waris tanah di depan Ahok.
Ahok mengaku paham betul dengan ulah oknum pengacara yang mau memenangkan kasus tanah garapan, dan biasanya mereka membagi hasil jika kasusnya dapat menang di pengadilan.
"Nah ini makanya ada namanya oknum pengacara yang nawarin bisa menang, tapi dia gak bisa ke pengadilan karena enggak punya data. Dia mau maksa Camat, Lurah kami kasih keterangan untuk memperkuat itu tanah dia, baru dia bisa ngajuin ke pengadilan," ketusnya.
Rabu 18 Februari lalu, Ahok marah saat pria dengan seorang wanita paruh baya yang menggunakan kursi roda menghalangi mobilnya yang hendak melakukan blusukan. Bahkan Ahok sempat akan berduel dengan pria mengenakan batik yang tidak diketahui identitasnya itu. Namun, pamdal dan beberapa petugas keamanan Balai Kota melerai keduanya. Pria dan perempuan tersebut langsung diamankan.
SUMBER (news.metrotvnews.com)
BERARTI PANASBUNG = TERORIS
Dikutip dari: http://adf.ly/13cI46


