
Kisruh antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian RI tak hanya ramai di ranah hukum. Keriuhan juga muncul dari para pendukung masing-masing institusi. Mereka berunjuk rasa di gedung KPK di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, dan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan.
Peserta demo pro-Polri hampir selalu ada wanita dengan dandanan seksi. Seperti yang terjadi pada Senin, 2 Februari lalu, delapan wanita berambut panjang dan menggunakan gaun atau rok mini. Para jelita ini membagikan brosur dukungan kepada Polri. Mereka mengenakan bandana putih bertuliskan "SAVE POLRI".
"Aku dukung Komisaris Jenderal Budi Gunawan agar segera dilantik jadi kepala Polri," kata Amanda Choes, salah satu dari wanita itu.
Pada Jumat, 6 Februari lalu, lima dancer memeriahkan unjuk rasa di depan gedung KPK di Kuningan. Mereka berkaus putih ketat tanpa lengan, dan celana jins.
Begitu pula saat sidang praperadilan Budi Gunawan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin, 9 Februari lalu. Gerombolan wanita berbaju putih ketat dan rok mini membuat heboh suasana halaman pengadilan yang ramai.
Beberapa di antara mereka justru memakai baju belahan dada rendah, juga mengenakan bandana putih bertuliskan "SAVE POLRI". Para jelita ini tergabung dalam Srikandi Pembela Kesatuan Tanah Air Indonesia ini datang untuk memberi dukungan kepada calon kepala Polri itu.
Sementara itu, dalam unjuk rasa pendukung KPK, sejumlah wanita juga tampil meski tak seheroik pendukung Polri. Misalnya Olga Lydia, yang datang bersama Relawan Joko Widodo. Mereka datang ke KPK untuk solidaritas atas hari penangkapan Wakil KPK Bambang Widjojanto oleh Badan Reserse Kriminal Mabes Polri.
SUMBER
JANGAN-JANGAN MASA BAYARAN RP. 50 RIBU NIH

Dikutip dari: http://adf.ly/10ytvP


