
Bitung, Phravada, - TNI Angkatan Laut memperkenalkan kapal perang terbaru buatan Inggris, yang diberi nama KRI John Lie 358. Kapal berjenis frigate ini diresmikan pertama kali di dermaga Pelabuhan Samudera Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu (13/12), oleh kepala staf Angkatan Laut Laksamana TNI DR. Marsetio MM; gubernur Sulawesi Utara, SH Sarundajang; dan panglima Armada Timur Laksamana Muda TNI, Ary Hendricus Sembiring. KRI John Lie dibeli dari Inggris, dan masuk ke Armatim di Surabaya setelah menempuh 44 hari perjalanan dari Inggris, lalu tiba beberapa saat sebelum pelaksanaan HUT TNI di Surabaya. Ini adalah kapal perang paling canggih yang dimiliki TNI Angkatan Laut.
KRI John Lie 358 adalah sebagai wujud dan bentuk penghormatan kepada Laksamana Muda TNI (Purn), Jahja Daniel Dharma; perwira tinggi TNI AL beretnis Tionghoa, juga dikenal sebagai John Lie . Prestasi John Lie salah satunya adalah berhasil membersihkan ranjau laut yang ditanam oleh Jepang saat menghadapi pasukan sekutu. Beliau juga mengamankan pelayaran kapal yang mengangkut hasil bumi menuju Singapura, kemudian dibarter dengan senjata yang nantinya akan diserahkan kepada pejabat RI di Sumatera. Bahkan John Lie turut membantu sarana perjuangan melawan Belanda, dengan melakukan operasi menembus blokade Belanda. (P3.1)
Sumber Berita
Tambahan berita :

REPUBLIKA.CO.ID, BITUNG-- Istri Pahlawan Nasional Laksamana Muda Purnawirawan TNI Jahja Daniel Dharma (John Lie), Pendeta Margaretha Angkow bangga dan haru nama suaminya dijadikan nama kapal perang Republik Indonesia (KRI) John Lie dengan nomor lambung -358.
"Kami keluarga khususnya ibu Margaretha memberikan apresiasi yang tinggi kepada pemerintah terlebih TNI AL," ujar Keponakan Alm John Lie, Ny Margaret Elisabet Lukas usai pengukuhan KRI John Lie, di Bitung, Sulawesi Utara, Sabtu.
Ny Margaret Lukas mengatakan, dengan kepedulian ini memberi semangat kepada ibu Margaretha Angkow, karena di usianya itu masih memperhatikan dan menghargai jasa suaminya. "Ibu Margaretha Angkow istri John Lie pastinya berharap peran suaminya itu dilanjutkan oleh para kesatuan TNI AL khusus yang menahkodai kapal tersebut," ujar ponakan John Lie.
TNI AL kata Ponakan John Lie begitu perhatian terhadap ibu Margaretha Angkow. Sejak kepergian Alm John Lie ke dunia akhirat kata Ponakannya, TNI AL begitu perhatian sekali dengan ibu John Lie. Wujud kepedulian itulah hingga ibu John Lie masih tetap bertahan hingga saat ini.
Di sela-sela pengukuhan KRI John Lie, istri Pahlawan Nasional Laksamana Muda Purnawirawan TNI Jahja Daniel Dharma (John Lie), Pendeta Margaretha Angkow begitu serius menyaksikan jalannya acara meski berada diatas kursi roda.
Keberadaan Ibu Margareth Angkow selalu didampingi para perwira Kowal dan istri Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI DR Marsetio. Bahkan saat peresmian KRI John Lie, ibu Margareth Angkow ikut serta disamping Kapal perang itu sambil menyaksikan jalannya kegiatan.
Sementara Komandan KRI John Lie Kolonel Laut (P) Antonius Widyoutomo mengakui bangga mendapat kepercayaan memimpin kapal perang itu. "Syukur kepada Tuhan karena mendapat kesempatan menahkodai KRI John Lie dengan nomor lambung -358," ujarnya Komandan KRI John Lie Kolonel Laut (P) Antonius Widyoutomo.
Dia mengatakan, sebagaimana amanah TNI AL terus konsentrasi terhadap dunia kemaritiman, maka tugas yang diemban melalui amanah atasan akan dilaksanakan dengan sepenuh hati dan tanggung jawab.
Istri Terharu Nama Jhon Lie Jadi Nama Kapal Perang
Ini ada beberapa photo Jhon Lie waktu masih bertugas :



Wah ane baru tau nih ada Pahlawan Nasional dari TNI AL yang beretnis Tionghoa Manado,bagus banget ini bisa jadi penyemangat supaya makin banyak etnis Tionghoa bisa join Militer
Ane barusan baca2 profilenya Laksamana Muda (TNI) Jhon Lie,salutlah untuk orang2 Indonesia Timur dan Manado emang berani2,btw itu yang dibawah KRI Jhon Lie mereka Pasukan Merah/Pasukan Cakalele ya? Mereka yang ngusir FP* disono kan? masih sodaraan sama Dayak katanya

Dikutip dari: http://adf.ly/vKoG5


