Longsor di Lereng Wilis Akibat Pengeprasan Bukit

Lima dari enam keluarga korban longsor di lereng Gunung Wilis, Kabupaten Kediri memilih bertahan di rumah mereka. Longsor yang menimpa enam rumah ini diakibatkan perilaku masyarakat yang mengepras bukit menjadi perukiman.
Juru bicara Pemerintah Kabupaten Kediri Haris Setiawan mengatakan dari enam rumah yang tertimpa reruntuhan material tanah di Desa Blimbing, Kecamatan Mojo hanya satu ruma saja yang bersedia mengungsi. Itu pun hanya berpindah tempat tinggal sementara ke rumah saudaranya di kawasan yang lebih rendah. "Lainnya memilih bertahan di rumah dengan kondisi sebagian rusak," kata Haris, Rabu, 17 Desember 2014.

Lima dari enam keluarga korban longsor di lereng Gunung Wilis, Kabupaten Kediri memilih bertahan di rumah mereka. Longsor yang menimpa enam rumah ini diakibatkan perilaku masyarakat yang mengepras bukit menjadi perukiman.
Juru bicara Pemerintah Kabupaten Kediri Haris Setiawan mengatakan dari enam rumah yang tertimpa reruntuhan material tanah di Desa Blimbing, Kecamatan Mojo hanya satu ruma saja yang bersedia mengungsi. Itu pun hanya berpindah tempat tinggal sementara ke rumah saudaranya di kawasan yang lebih rendah. "Lainnya memilih bertahan di rumah dengan kondisi sebagian rusak," kata Haris, Rabu, 17 Desember 2014.
Pegawai Kecamatan Mojo dan aparat Komando Rayon Militer Mojo terus memantau korban yang enggan mengungsi ini untuk melakukan evakuasi jika sewaktu-waktu turun hujan lebat. Sebab sejak kemarin hingga sekarang curah hujan di kawasan lereng Gunung Wilis cukup deras. Hal ini sangat membahayakan warga yang masih bertahan di rumah mereka.
Haris menambahkan, kawasan rawan yang berada di lereng bukit itu hanya terdapat enam rumah saja. Mereka adalah warga setempat yang memangkas pinggiran bukit menjadi tempat hunian. Perilaku inilah yang memicu terjadinya longsor sepanjang 100 meter di kawasan itu. "Risikonya, jika hujan mereka harus mengungsi ke tempat lebih rendah," kata Haris.
Misni, salah satu warga korban longsor menolak mengungsi dengan alasan tidak punya rumah lain. Meski merasa was-was, mereka tak punya pilihan selain bertahan. "Kecuali disediakan rumah pengganti," kata Misni.
Sebelumnya pada Selasa malam kemarin sebanyak enam rumah diterjang longsor. Tak ada korban jiwa maupun luka dalam musibah itu. Pemerintah Kediri mencatat ada 10 desa rawan longsor dengan intensitas tertinggi di lereng Gunung Wilis.
SUMBER
Dikutip dari: http://adf.ly/vL4r5


