
Sidoarjo – Ketua komite II Dewan Pimpinan Daerah Republik Indonesia Parlindungan Purba beserta Wakil Ketua Komite II Ahmad Nawardi kembali mengunjungi pembangunan tanggul baru di titik 73 Desa Kedungbendo, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo. Seusai meninjau tanggul yang sempat jebol dua kali itu, mereka langsung meninjau perumahan warga yang terendam oleh air lumpur sejak Selasa malam, 16 Desember 2014.
Sani, 70 tahun, salah satu korban lumpur Lapindo yang rumahnya tergenang endapan air lumpur Lapindo, mengadukan nasibnya kepada anggota DPD. "Jika tidak dibayarkan, sakitnya tuh di sini dan pusingnya tuh di sini," ujar nenek Sani sambil memegang dada kirinya dan kepalanya, Senin, 22 Desember 2014.
Pernyataan Sani memancing gelak tawa anggota DPD beserta warga lain di lokasi waktu itu. Salah satu anggota DPD, Ahmad Nawardi, menimpali pernyataan Sani. "Jika ada kabar akan dilunasi oleh pemerintah sakitnya di mana bu?" tanya Nawardi. "Kalau dibayarkan, pasti senengnya tuh di sini, dan bahagianya tuh di sini," ujar nenek yang rambutnya penuh uban itu sambil memegang dada kanannya dan memegang kepalanya.
Gelak tawa kembali meledak waktu itu, di tengah tawa itu dia berharap kepada dua anggota DPD itu untuk segera merealisasikan pembayaran ganti ruginya. "Tolong cepat dilunasi," katanya.
Sani mengatakan sudah delapan tahun lebih hidup di tengah-tengah ketakutan akan bencana air lumpur. Ia mengatakan, apabila uang ganti rugi itu sudah cair, maka akan dibelikan rumah untuk dijadikan tempat tinggal. "Jujur kami tersiksa selama ini," ujarnya.
Salah satu anggota DPD, Parlindungan Purba, berjanji akan menyampaikan keluhan nenek itu kepada pemerintah pusat supaya ganti rugi yang diharapkannya itu cepat direalisasikan. "Iya Nek, kami akan sampaikan keluhan itu kepada pemerintah," katanya sambil meninggalkan rumah yang lantainya masih terendam lumpur itu.
Sumber: http://untuknkri.org/jokowi-talangi-...ya-tuh-di-sini
Dikutip dari: http://adf.ly/vUxln


