Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

UN SD Sebulan Lagi, Naskah Soal Baru Dilelang

Friday, April 18, 2014


JAKARTA, KOMPAS.com - Jelang pelaksanaan ujian nasional (UN) SD, pada 19-21 Mei 2014, pelelangan naskah soal ujian baru dilaksanakan. Padahal, selang waktu hanya tinggal satu bulan.

Kepala Unit Layanan Pengadaan Barang dan Jasa (ULP) DKI Jakarta I Dewa Gede Sony Aryawan mengatakan Dinas Pendidikan DKI Jakarta mengusulkan paket lelang pencetakan naskah soal UN SD sekitar satu pekan lalu.

"Sekarang proses lelang sedang berlangsung dan ada tim pokja yang menanganinya," kata Sony kepada Kompas.com, di Jakarta, Kamis (17/4/2014).

Mantan Kepala Bidang Sistem Pengendalian Lalu Lintas Dinas Perhubungan DKI Jakarta itu memperkirakan pemenang lelang sudah dapat ditetapkan pada Mei mendatang. Setelah melalui masa sanggah selama lima hari, pemenang lelang dapat langsung melakukan pencetakan naskah soal ujian nasional.

Dengan waktu tersisa 30 hari, sedangkan berdasarkan aturan proses lelang membutuhkan waktu 40 hari, lanjut dia, pihaknya akan mempercepat proses lelang. Paling tidak, dalam dua pekan ini, proses lelang sudah selesai dan pemenang telah didapatkan.

Setelah itu, ia memastikan Dinas Pendidikan DKI dapat mencetak naskah sesuai waktu dan ujian nasional tetap terlaksana tanpa kendala.

"Dari pihak Dinas Pendidikan nya juga bisa memberi jaminan kalau bisa mencetak naskah cepat. Mudah-mudahan lelangnya mulus, tidak gagal, dan berlangsung lancar. Jadi, anak-anak bisa tetap melaksanakan ujian semua," kata Sony.

Di sisi lain, Dinas Pendidikan DKI meminta pelelangan naskah soal ujian nasional SD itu menjadi prioritas ULP dibanding dengan usulan paket lelang lainnya. Sebab, waktu pelaksanaan ujian sudah dekat.

Sementara itu, anggaran yang dialokasikan dalam lelang pencetakan naskah soal UN SD sebesar Rp 1,3 miliar. Anggaran itu telah tercantum dalam pengumuman Sistem Informasi Rencana Umum Pengadaan di LPSE atau www.sirup.lkpp.go.id.

Perlu diketahui, sejak tahun 2012 lalu, pencetakan naskah soal UN telah menjadi tanggung jawab Pemprov DKI. Sebelumnya, menjadi tanggung jawab pemerintah pusat, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Keterlambatan pencetakan naskah soal ujian ini baru pertama kali terjadi di Jakarta.

Pada tahun 2012 lalu, pencetakan naskah soal UN dilakukan oleh PT Balai Pustaka di Pulogadung, Jakarta Timur. Untuk tahun 2013, pencetakan naskah soal ujian dilakukan oleh PT Pura Bharuna Kudus di Jawa Tengah.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala SD Negeri Menteng 01, Akhmad Solikhin, mengaku prihatin dengan hal ini. Namun, kata Akhmad, Disdik DKI tak bisa disalahkan sepenuhnya. Sebab, kata Akhmad, tahun ini dana APBD baru cair bulan Maret. "Makanya perlu dilihat juga Komisi E DPRD bagaimana," kata Akhmad kepada Warta Kota, semalam.

Tapi, kata Akhmad, sebagai kepala SD pihaknya siap dengan resiko apapun, kalau ujian harus mundur, ya itu resiko. Bukan cuma Akhmad, beberapa pihak lain di Disdik DKI juga menyalahkan lambatnya pencairan APBD sebagai penyebab utama terlambatnya pencetakan soal UN SD di Jakarta.

Sebuah sumber mengatakan, pada tahun ajaran 2013/2014 ada perbedaan dimana di tahun ajaran 2012/2013, dana UN SD berasal dari APBN, sedangkan tahun ini (2013/2014) dana ujian SD berasal dari APBD DKI. Makanya kemudian muncul masalah pencairan dana APBD DKI yang baru terealisasi bulan Maret 2014. Imbasnya pelelangan pencetakan soal ujian SD terlambat.

Tetapi hal itu tak terjadi untuk UN sekolah menengah karena waktu pencetakannya berlangsung sesuai rencana. Naskah soal UN SMA sudah mulai dicetak bulan Februari karena untuk UN SMA tidak tergantung dana APBD DKI dan berasal dari APBN. "Itulah penyebabnya kenapa pelelangan pencetakan soal SD jadi terlambat," kata sumber Warta Kota.

Menurut informasi, ada 150 ribu lebih siswa SD di DKI yang akan mengikuti ujian tahun ini. Karena proses lelang pencetakan soal ujian terlambat, maka mereka harus menunggu sampai ada pengumuman baru tentang waktu ujian SD.

Anggota Komisi E DPRD DKI Jakarta Ashraff Ali terkejut mendengar Komisi E DPRD DKI dijadikan kambing hitam atas terlambatnya pencetakan ujian SD. "Saya rasa bukan soal kelambatan turunnya anggaran, tetapi persoalannya justru ada di Disdik DKI sendiri," kata Ashraff kepada Warta Kota, ketika dihubungi semalam.

Menurut Ashraff, pencairan APBD DKI di bulan Maret bukan masalah, jika pihak Disdik sudah bersiap dari sebelumnya. "Makanya saya tunggu klarifikasi Disdik DKI terkait masalah ini," kata Ashraff.(Warta Kota Cetak)


Gimana Nasib Pendidikan di Negara tercinta ini, Kalau hal gini aja kurang tanggap


SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive