Di balik dunia twitter terdapat banyak informasi yang bermanfaat dalam mencegah kejahatan bahkan sebelum kejahatan itu dilakukan. Para peneliti dari Universitas Virginia mendemonstrasikan bahwa tweets bisa memprediksi beberapa jenis kejahatan jika menggunakan metode analisa tertentu.
Sebuah dokumen riset yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Decision Support System bulan lalu mengatakan bahwa analisa terhadap geo-tagged tweets dapat dimanfaatkan untuk memprediksi 19 sampai 25 jenis tindak kejahatan, khususnya tindak kejahatan seperti menguntit, mencuri dan tindak kekerasan tertentu.
Sebuah dokumen riset yang dipublikasikan di jurnal ilmiah Decision Support System bulan lalu mengatakan bahwa analisa terhadap geo-tagged tweets dapat dimanfaatkan untuk memprediksi 19 sampai 25 jenis tindak kejahatan, khususnya tindak kejahatan seperti menguntit, mencuri dan tindak kekerasan tertentu.
Hasil tersebut cukup mengejutkan, khususnya jika kita pertimbangkan bahwa jarang sekali orang melakukan tweet atas sebuah kejahatan secara langsung. Lebih jauh lagi, bahkan tweets yang tidak mengandung keterkaitan kepada kejahatan mungkin mengandung kegiatan-kegiatan yang mengarah pada kejahatan. Materi tweet adalah tentang aktivitas sehari-hari manusia. Aktivitas rutin tersebut membuat mereka berada dalam lingkungan yang rentan terhadap kejahatan.
Misalkan saya nge-tweet �akan mabuk malam ini� dan banyak orang membicarakan soal mabuk-mabukan, kita tahu bahwa beberapa tindak kejahatan terkait akan hal tersebut (mabuk-mabukan). Jadi dengan melakukan analisa terhadap tweets atas lokasi tertentu menurut tag wilayah dan terkoneksi pada sumber data kejahatan di kota tersebut, peneliti mampu memprediksi area mana yang sekiranya tindak kejahatan akan terjadi. Hal seperti ini sangat bermanfaat bagi mekanisme patroli tugas kepolisian kota agar tepat sasaran.
Menurut Anda cara ini tepat diterapkan di kepolisian Indonesia?
Berita lainnya :Ingin puncaki persaingan, Google beli Titan
