VIVAnews - Satu orang turis asal Tiongkok diculik enam pria bersenjata saat tengah berlibur di sebuah resort mewah di Semporna, Sabah, Malaysia. Turis perempuan yang diketahui bernama Gao Huayuan itu diculik bersama dengan seorang pekerja hotel asal Filipina, Marcy Darmawan.
Dilansir dari stasiun berita Channel News Asia, Kamis 3 April 2014, peristiwa penculikan itu terjadi Rabu malam sekitar pukul 22:30 waktu setempat. Saat itu Gao bersama 60 turis asal Tiongkok yang lain tengah berlibur di Singamata Reef Resort yang terletak di bagian timur negara bagian Sabah.
Menurut harian Malaysia, The Star, resort itu tiba-tiba didatangi oleh enam pria bersenjata misterius. Gao kemudian diculik dari kamarnya dan dipaksa naik ke sebuah perahu.
Hingga saat ini belum diketahui identitas enam pria bersenjata dan ke mana mereka membawa dua perempuan tersebut. Namun, diduga pelaku merupakan kelompok Muslim dari Filipina selatan.
Di masa lampau, para penculik kerap menculik turis dan warga lainnya di area itu dan membawa mereka di kepulauan dekat Filipina.
Peristiwa ini diprediksi dapat menambah ketegangan di antara Pemerintah Negeri Jiran dan Tiongkok setelah sebelumnya hubungan kedua negara terlibat dalam krisis pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hingga kini masih belum ditemukan.
Pemerintah Tiongkok lantas meminta kepada polisi Malaysia agar menyelamatkan warga negara mereka dan meningkatkan keselamatan di sana.
"Kami telah mengirimkan staf ke lokasi dan meminta polisi setempat untuk berbuat yang terbaik dalam upaya penyelamatan. Selain itu, kami juga meminta kepastian keamanan bagi warga Tiongkok dan mengambil langkah yang diperlukan demi menjamin keselamatan turis asal negara kami," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hong Lei.
Dia menambahkan Pemerintah Tiongkok akan mengikuti dari dekat perkembangan kasus penculikan itu. Hingga saat ini belum ada komentar dari Polisi Diraja Malaysia dan staf resort di daerah itu.
Dilansir dari stasiun berita Channel News Asia, Kamis 3 April 2014, peristiwa penculikan itu terjadi Rabu malam sekitar pukul 22:30 waktu setempat. Saat itu Gao bersama 60 turis asal Tiongkok yang lain tengah berlibur di Singamata Reef Resort yang terletak di bagian timur negara bagian Sabah.
Menurut harian Malaysia, The Star, resort itu tiba-tiba didatangi oleh enam pria bersenjata misterius. Gao kemudian diculik dari kamarnya dan dipaksa naik ke sebuah perahu.
Hingga saat ini belum diketahui identitas enam pria bersenjata dan ke mana mereka membawa dua perempuan tersebut. Namun, diduga pelaku merupakan kelompok Muslim dari Filipina selatan.
Di masa lampau, para penculik kerap menculik turis dan warga lainnya di area itu dan membawa mereka di kepulauan dekat Filipina.
Peristiwa ini diprediksi dapat menambah ketegangan di antara Pemerintah Negeri Jiran dan Tiongkok setelah sebelumnya hubungan kedua negara terlibat dalam krisis pencarian pesawat Malaysia Airlines MH370 yang hingga kini masih belum ditemukan.
Pemerintah Tiongkok lantas meminta kepada polisi Malaysia agar menyelamatkan warga negara mereka dan meningkatkan keselamatan di sana.
"Kami telah mengirimkan staf ke lokasi dan meminta polisi setempat untuk berbuat yang terbaik dalam upaya penyelamatan. Selain itu, kami juga meminta kepastian keamanan bagi warga Tiongkok dan mengambil langkah yang diperlukan demi menjamin keselamatan turis asal negara kami," ujar juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Hong Lei.
Dia menambahkan Pemerintah Tiongkok akan mengikuti dari dekat perkembangan kasus penculikan itu. Hingga saat ini belum ada komentar dari Polisi Diraja Malaysia dan staf resort di daerah itu.
Namun, Perdana Menteri Malaysia Najib Tun Razak menduga aksi penculikan tersebut merupakan upaya untuk menambah kekisruhan hubungan antara Tiongkok dengan Negeri Jiran. Namun, Najib tidak menjelaskan lebih lanjut maksud kalimatnya itu.
"Prioritas kami yakni untuk memastikan keselamatan para sandera," kata dia yang dikutip kantor berita Bernama.
Najib melontarkan pernyataan itu ketika berkunjung ke pangkalan militer Australia di Perth, yang dijadikan pusat koordinasi pencarian pesawat MAS MH370.
Polisi maritim Filipina dan otoritas berwenang lainnya turut berkoordinasi secara aktif dengan Malaysia untuk dapat segera membebaskan sandera.
Sementara Konsulat Jenderal Tiongkok di Pulau Borneo pada Kamis kemarin meminta warganya agar betul-betul memperhatikan keselamatan pribadi saat berkunjung ke Sabah. Konsulat Tiongkok juga menyarankan kepada warga mereka agar menjauhi pulau-pulau terpencil di sana.
Penculikan 21 turis
Peristiwa penculikan memang pernah beberapa kali terjadi di bagian timur Sabah. Aksi penculikan terbesar terjadi di tahun 2000 silam.
Saat itu pria bersenjata asal Filipina menawan 21 sandera saat mereka tengah menghabiskan liburan di Pulau Sipadan dekat dengan Semporna. Sebanyak 10 turis asal Eropa dan Timur Tengah ikut ditawan.
Sebelum diculik, para pelaku juga turut merampok uang yang dibawa para turis itu.
Menurut laman New York Times, dua turis asal Amerika Serikat sebenarnya juga akan diculik saat itu. Kedua turis yang diketahui bernama Mary Murphy dan James Murphy merupakan pasangan suami istri.
Mary menolak untuk mengikuti keinginan penculik karena tidak mampu berenang. Sebelum dipaksa menuju ke perahu yang telah disewa oleh penculik, para sandera itu dipaksa untuk berenang.
Namun, pada akhirnya Pemerintah Malaysia berhasil menyelamatkan ke-21 turis tersebut dari tangan penculik.
-
sumber: http://dunia.news.viva.co.id/news/re...njata-di-sabah
-
sabah ini emg vulnerable bgt


