Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

Tersangkut Kasus Lapindo, Dosa Masa Lalu Ical Dianggap Tak Terampuni

Monday, April 7, 2014
EMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Cirus Surveyors Group Andrinof Chaniago menyatakan salah satu alasan elektabilitas calon presiden Partai Golkar Aburizal Bakrie atau Ical terus merosot, karena masyarakat masih tak memaafkan dosa masa lalunya.

Semua langkah pencitraan Ical melalui iklan dan media tak berhasil karena masyarakat telanjur tak suka. "Partai jangan memaksakan pencalonan kalau sudah jelas dibenci. Kasian uang dan tenaga partai," kata Andrinof di Jakarta, Ahad, 6 April 2014.

Ical kerap dikaitkan dengan semburan Lumpur Lapindo. Dalam kasus ini PT Minarak Lapindo Jaya, anak perusahaan Grup Bakrie masih menunggak pembayaran ganti rugi korban lumpur sekitar Rp 785 miliar. Sejumlah elite Golkar menganggap Lapindo menjadi beban bagi partai dan Ical.

Direktur Eksekutif Jaringan Suara Indonesia, Widdi Aswindi, dalam kesempatan yang sama, mengatakan Golkar seharusnya lebih baik mulai memikirkan koalisi dengan PDI Perjuangan dalam pemilihan presiden pada Juli mendatang agar suaranya tak sia-sia.

Menurut dia, meski Golkar tak memajukan Ical, partai berlambang beringin itu tak punya kader lain yang mampu menandingi elektabilitas capres PDI Perjuangan Joko Widodo alias Jokowi. "Sudah telat untuk Pemilu Legislatif, tapi bisa dipikirkan sejak sekarang untuk Pemilu Presiden," kata Widdi.

JSI sendiri menggelar survei pada 24-30 Maret 2014 dengan 1.200 responden dan margin error sebesar 2,9 persen. Survei dengan teknik multistage random sampling ini memiliki tingkat kepercayaan mencapai 95 persen. Ssurvei tersebut menunjukkan elektabilitas Ical merosot ke posisi empat dengan 7,0 persen.

Posisi Ical tersalip calon presiden Partai Hanura Wiranto yang menempati posisi ketiga dengan 9,4 persen. Sedangkan di posisi pertama Jokowi memimpin jauh dengan 37,3 persen disusul calon presiden Partai Gerindra Prabowo dengan 13,2 persen.

Selain Ical, petinggi Golkar lain juga tidak ada yang memiliki elektabilitas tinggi. Mantan Wkil Presiden Jusuf Kalla hanya menempati posisi kedelapan dengan 1,7 persen, dan disusul politikus senior Akbar Tandjung di posisi 23 dengan 0,1 persen.

Sumber : http://pemilu.tempo.co/read/news/201...-Tak-Terampuni

Semoga Tak ada yg memilih Golkar & ARB di Pemilu 2014

http://www.indonesiabergerak.com/
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive