PDIP tidak mempunyai suara signifikan dalam Pemilu Legislatif 2014. Partai berlambang moncong putih ini hanya mendapat suara sekitar 19 persen. Artinya tidak bisa secara sendiri mengajukan calon presiden.
Padahal berbagai lembaga survei mengatakan, dengan pencapressan Jokowi. Suara PDIP akan naik sekitar 30 persen. Dan PDIP bisa mengajukan capres sendiri yaitu Jokowi.
Komporan lembaga survei pun diamini PDIP dengan mengajukan Jokowi. Ternyata tidak ada jokowi effect. Jokowi di tayangan televisi nampak kecewa. Terlihat wajahnya tidak cerah dan sedang memikirkan sesuatu.
Padahal berbagai lembaga survei mengatakan, dengan pencapressan Jokowi. Suara PDIP akan naik sekitar 30 persen. Dan PDIP bisa mengajukan capres sendiri yaitu Jokowi.
Komporan lembaga survei pun diamini PDIP dengan mengajukan Jokowi. Ternyata tidak ada jokowi effect. Jokowi di tayangan televisi nampak kecewa. Terlihat wajahnya tidak cerah dan sedang memikirkan sesuatu.
Kondisi ini berbeda dengan Gerindra. Partai yang didirikan Prabowo Subianto ini menempati posisi ketiga dengan perolehan suara sekitar 11,7 persen. Artinya ada kenaikan yang cukup signifikan dibandingkan dengan Pemilu 2009.
PDIP dan Mega yang sudah mengkhianti Prabowo dalam perjanjian batu tulis nampaknya akan menelan ludah sendiri. Puan Maharani mengatakan, tidak menutup kemungkinan berkoalisi dengan Gerindra.
Pertanyaannya, maukah Prabowo menerima ajakan PDIP itu? dan posisi Prabowo menjadi wakilnya Jokowi mau ngak? atau PDIP mengajukan lagi cawapres untuk mendampingi Prabowo? Itulah politik
sumber gan: http://goo.gl/dngz4Y
