Meski tidak terkonfirmasi siapa pihak yang disindirnya sebagai capres boneka, tetapi banyak yang menduga puisi tersebut dialamatkan pada Jokowi, capres dari PDIP. Ditanyakan hal ini, politisi partai Gerindra Basuki Tjahaja Purnama mengaku tidak mengetahuinya.
Wakil Gubernur DKI Jakarta yang akrab disapa Ahok ini menyatakan dia sempat mendapat penjelasan singkat perihal puisi saling sindir tersebut. �Dia (Fadli Zon) ngomong begini, daripada berantem enggak karuan berantem dengan cara ngadu puisi kan bagus,� ungkapnya di kantornya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (4/4).
Politisi Gerindra itu lantas menambahkan, dia tahu puisi koleganya karena dikirim langsung lewat BBM. Selain itu, dari media, Ahok juga mengetahui keriuhan akibat dampak sajak yang penuh nada sindiran bikinan kolega separtainya tersebut.
�Aku lihat di berita (soal puisinya), tapi kemarin dia juga ada broadcast,� kata Ahok. �Sekarang mereka saling balas pantun kan?�
Tetapi Mantan Bupati Belitung Timur itu mengaku dia tidak terlalu ingin ikut campur. �Dia enggak ngomong sih (dari mana sumber inspirasinya), dan aku juga enggak nanya,� tambahnya. Ahok juga enggan berpendapat mengenai isi puisi tersebut. �Aku enggak ngerti juga, susah nilai puisi,� bebernya.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...gus?n991103605
puisi baik kalo disertai dgn kerja pasti, tp kalo hanya puisi berarti lagi galau Dan ga senang hati atau takut kalah lagi.
