Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

SBY Minta Rakyat Tak Terburu-buru Menilai Jokowi

Monday, April 7, 2014
Liputan6.com, Jakarta- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan tanggapan terkait keraguan sejumlah pihak atas prospek pemerintahan mendatang jika Gubernur DKI Joko Widodo (Jokowi) yang telah dideklarasikan sebagai calon presiden (capres) oleh PDIP itu terpilih menjadi Presiden periode 2014-2019 ini. Termasuk kekhawatiran, bahwa bila jadi Presiden, Jokowi akan mudah didikte oleh pihak lain.

Melalui program "Isu Terkini" yang ditayangkan melalui kanal Youtube youtube SBY mengaku, ia juga mendengar keraguan rakyat perihal apakah Jokowi betul-betul siap dan mampu untuk memimpin negeri ini dalam waktu dekat.

Presiden ke-6 RI itu menyarankan, yang paling baik rakyat tidak perlu buru-buru sudah menilai Jokowi tidak mampu. Tetapi sebaliknya, menurut SBY, Jokowi kalau mendengar apa yang berkembang di kalangan rakyat itu, sebaiknya bisa menyampaikan pikiran-pikirannya, solusi-solusinya, kebijakan-kebijakan yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan bangsa yang begitu kompleks.

"Dengan cara beliau menyampaikan itu, berdebat di sana-sini, rakyat akan tahu apa yang dimiliki oleh Pak Jokowi dan dimiliki oleh capres-capres yang lain. Dengan demikian, pada saatnya nanti akan bisa menentukan siapa yang dianggap paling baik dan paling tepat untuk menjadi Presiden setelah saya nanti," tutur SBY, yang dimuat dari Setgab.go.id, Minggu (6/4/2014),

Adapun terhadap kekhawatiran rakyat, bahwa bila Jokowi jadi presiden akan mudah didikte oleh pihak lain, SBY berpendapat rakyat tidak keliru punya harapan seperti itu. Karena itu, lanjut SBY, menjadi tantangan bagi Jokowi atau siapapun yang akan terpilih menjadi presiden nanti, agar menolak untuk didikte oleh siapapun.

"Apalagi katanya pemilik modal, atau pihak-pihak tertentu, apalagi pihak asing," ujar SBY.

SBY menyebutkan, selama 10 tahun ia menjadi Presiden tidak ada yang bisa mendikte dirinya. Siapapun itu orangnya. "Itu amanat saya. Itu sikap saya, meskipun saya diawasi oleh DPR, oleh lembaga-lembaga negara, dan rakyat," ujar SBY.

Ketua Umum Partai Demokrat itu menegaskan, tidak ada yang boleh mengontrol dan mendikte pikiran seorang Presiden dalam pengambilan keputusan atau dalam bersikap, baik itu urusan dalam negeri maupun untuk urusan luar negeri.

"Oleh karena itu, ini jadi tantangan dan harapan saya. Tentu pengganti saya nanti betul-betul mendengarkan apa yang hidup di kalangan rakyat sekarang ini," tandas SBY.

sumber

kenapa harus jokowi yang di sorot pak? kan ada ARB, PRB, WIN, OMA
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive