INILAHCOM, Jakarta - Capres PDIP Jokowi mengaku tidak mengetahui masalah yang dialami di Papua, dimana saat ini Pemerintah membatasi pihak asing khususnya media asing masuk ke Papua.
"Saya tidak tahu kenapa (pihak atau media asing) tidak boleh masuk, apakah alasan keamanan atau apa takut nanti ada sesuatu disana," ujar Jokowi di Rumah Iwan Fals di Desa Lewinanggung, Cimanggis, Depok, Kamis (3/4/2014) malam.
Dia mengaku belum pernah mendengar soal adanya larangan masuk tersebut. Jika memang ada larangan masuk, kata Jokowi, tentunya Indonesia memiliki alasan dan itu harus dihormati oleh pihak asing.
"Tapi siapapun di negara ini ada aturannya. Dan boleh siapapun kemana-kemana asalkan aturannya diikuti. Mungkin ada perdanya atau PP nya ada. Kalau bilang tidak ya tidak. Kalau ada peraturannya ya ikuti saja,"tegasnya.
"Saya tidak tahu kenapa (pihak atau media asing) tidak boleh masuk, apakah alasan keamanan atau apa takut nanti ada sesuatu disana," ujar Jokowi di Rumah Iwan Fals di Desa Lewinanggung, Cimanggis, Depok, Kamis (3/4/2014) malam.
Dia mengaku belum pernah mendengar soal adanya larangan masuk tersebut. Jika memang ada larangan masuk, kata Jokowi, tentunya Indonesia memiliki alasan dan itu harus dihormati oleh pihak asing.
"Tapi siapapun di negara ini ada aturannya. Dan boleh siapapun kemana-kemana asalkan aturannya diikuti. Mungkin ada perdanya atau PP nya ada. Kalau bilang tidak ya tidak. Kalau ada peraturannya ya ikuti saja,"tegasnya.
Jokowi juga sempat menyinggung soal penanganan kebijakan Pemerintah yang lamban dalam berbagai hal. Sebab menurutnya Pemerintah bisa sesegera mengeksekusi kebijakan apapun dengan cepat.
"Saya tidak mau rumit-rumit. Banyak sekali di negara ini yang simpel tapi jadi rumit. Semua orang ngikut ngurus jadi rumit," tandasnya. [mes]
Sumber : http://nasional.inilah..com/read/det...a#.Uz34Ffl_s-I
TS :
jadi inget omongan yusril kalau politikus bisa diciptakan dengan pencitraan, tapi kalau negarawan dilahirkan untuk memikirkan bangsa ini...
mungkin orang biasa boleh bilang enggak tau, tapi kalau calon presiden dengan elektabilitas tertinggi enggak tau.... ya namanya cuma manfaatin aji mumpung doang, soal apa yang mau dilakukan lihat keadaan nanti aja
maksudnya lihat kemauan si-mbok aja...................
