Tahukah Anda, tubuh bisa 'berbicara' lebih banyak daripada kata-kata, termasuk mengungkapkan perasaan kepada pasangan? Bahasa tubuh memang berperan besar dalam memengaruhi sebuah hubungan, hal ini pun diakui oleh ahli membaca wajah, Kirdi Putra.
Dijelaskan Kirdi, sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi satu sama lain. Dan jika dikaitkan dengan hubungan asmara, komunikasi antara pasangan tersebut harus baik jika ingin harmonis. '
"Komunikasi ini bukan hanya verbal atau kata-kata, tapi juga mencakup komunikasi non verbal yang kita sebut bahasa tubuh," ujar pria yang dikenal sebagai Microexpression Expert itu saat berbincang dengan Wolipop di kantornya, Jl. Sanjaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (2/4/2014).
Kenapa bahasa tubuh penting dalam percintaan? Kirbi mengutip isi buku Silent Messages karya psikolog Albert Mehrabian. Dalam buku itu disebutkan komunikasi seorang manusia terdiri dari 55% bahasa tubuh atau komunikasi non verbal, 38% intonasi suara dan 7% kata-kata. Melihat dari definisi komunikasi oleh Albert ini, terlihat betapa bahasa tubuh mendominasi.
Dijelaskan Kirdi, sebagai makhluk sosial, manusia memiliki kebutuhan untuk berkomunikasi satu sama lain. Dan jika dikaitkan dengan hubungan asmara, komunikasi antara pasangan tersebut harus baik jika ingin harmonis. '
"Komunikasi ini bukan hanya verbal atau kata-kata, tapi juga mencakup komunikasi non verbal yang kita sebut bahasa tubuh," ujar pria yang dikenal sebagai Microexpression Expert itu saat berbincang dengan Wolipop di kantornya, Jl. Sanjaya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (2/4/2014).
Kenapa bahasa tubuh penting dalam percintaan? Kirbi mengutip isi buku Silent Messages karya psikolog Albert Mehrabian. Dalam buku itu disebutkan komunikasi seorang manusia terdiri dari 55% bahasa tubuh atau komunikasi non verbal, 38% intonasi suara dan 7% kata-kata. Melihat dari definisi komunikasi oleh Albert ini, terlihat betapa bahasa tubuh mendominasi.
"Jadi intinya keberlangsungan dan kelanggengan suatu hubungan atau percintaan bukan ditentukan dari kata-kata yang keluar tapi pola bahasa tubuh yang ditunjukkan atau intonasi suara yang disampaikan pada lawan jenis atau pasangan," urai Kirdi.
Bahasa tubuh ini menurut Kirdi juga menentukan keromantisan sebuah hubungan. Romantisme ini bisa terbangun ketika pasangan memiliki kedekatan emosional. Kedekatan emosional tersebut bisa terjalin ketika pasangan memiliki komunikasi yang baik, terutama komunikasi non verbal.
Bagaimana cara memahami bahasa tubuh pasangan? Apa saja bahasa tubuh yang bisa membahayakan hubungan cinta?
http://m.detik.com/wolipop/read/2014...lebih-romantis
====
Yaah... ternyata "Coming Soon"
» kalau agan-agan jengkel, sorry aja ya... 
