Merdeka.com - Bogor memiliki segudang permasalahan yang kompleks. Mulai dari macet, sampah hingga PKL yang berdagang di sembarang tempat. Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, semua masalah tersebut tidak akan tuntas dalam lima tahun, atau satu periode jabatan.
"Tidak semua persoalan selesai dalam lima tahun. Ketika pemimpin berusaha menyelesaikan dalam lima tahun, ketika masyarakat meminta semua selesai, itu bukan suatu pendidikan yang baik untuk semua warga," kata Bima Arya saat berbincang dengan merdeka.com di rumahnya, Jalan Pendopo 6, Kompleks Perumahan Baranangsiang Indah, Bogor, Minggu (6/4).
Titik tekan Bima bukan pada waktu kapan masalah tersebut selesai. Tapi lebih pada bagaimana pemimpin itu bekerja, dan masyarakat tahu bahwa pemimpinnya bekerja.
"Soal selesai atau tidak, semua itu menjadi relatif, dan tidak semua masalah terselesaikan. Tapi paling tidak, ada perbaikan dalam taraf hidup warga, dan ada skala prioritas yang dituju. Dan warga itu tahu bahwa kota ini bergerak ke mana," lanjutnya.
"Tidak semua persoalan selesai dalam lima tahun. Ketika pemimpin berusaha menyelesaikan dalam lima tahun, ketika masyarakat meminta semua selesai, itu bukan suatu pendidikan yang baik untuk semua warga," kata Bima Arya saat berbincang dengan merdeka.com di rumahnya, Jalan Pendopo 6, Kompleks Perumahan Baranangsiang Indah, Bogor, Minggu (6/4).
Titik tekan Bima bukan pada waktu kapan masalah tersebut selesai. Tapi lebih pada bagaimana pemimpin itu bekerja, dan masyarakat tahu bahwa pemimpinnya bekerja.
"Soal selesai atau tidak, semua itu menjadi relatif, dan tidak semua masalah terselesaikan. Tapi paling tidak, ada perbaikan dalam taraf hidup warga, dan ada skala prioritas yang dituju. Dan warga itu tahu bahwa kota ini bergerak ke mana," lanjutnya.
Ditanya soal dua periode, Bima enggan memikirkan terlalu jauh. Dia akan fokus terlebih dahulu di lima tahun ini. "Ya kita fight satu demi satu babak dulu lah. PR kita selesaikan dulu lima tahun," katanya serius.
Dia mencontohkan penanganan sampah. Menurutnya, yang menjadi masalah utama adalah karakter dan kultur warga Bogor. Dia memprediksi dua hal itu merupakan penyebab terbanyak, dengan persentase 80 persen. Dia pun membandingkan dengan keberhasilan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini yang berhasil mengubah pola pikir warganya.
"Di Surabaya, apa yang dilakukan Bu Risma, karena dia bisa membangun kultur baru warga Surabaya yang semangat bekerja menjemput perubahan untuk bekerja langsung konkret. Ke depan, saya akan banyak sekali berkonsentrasi untuk membangun semangat kebersamaan untuk membangun kultur baru," ujar Bima.
Sumber : http://www.merdeka.com/politik/bima-...m-5-tahun.html
TS :
memang begini pemimpin yang bervisi jelas, jadi sudah siap apa yang dilakukan sedari awal. jadi tidak gelagapan kalau ditanya soal misi visi.
yang tidak cuma mencari batu loncatan, jadi semua amanah dipegang dan dilaksanakan sebaik dan semaksimal mungkin.
berfikir realistis, step yang jelas dan tidak menggampangkan masalah....



