Jakarta - Mengusung tajuk "Menuju Indonesia Berkah" pada pesta demokrasi 2014 ini, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) dilanda kemelut yang pelik pascapemilu legislatif. Kehadiran sang Ketum PPP Suryadharma Ali di panggung kampanye Partai Gerindra menjadi pangkal masalah.
Alih-alih mensolidkan partai untuk koalisi guna menghadapi ajang pemilihan presiden, konflik internal di tubuh PPP kian hari semakin memanas. Perseteruan antara kubu Suryadharma dengan kubu Sekretaris Jenderal Romahurmuziy (Romi) bak borok yang menganga besar.
Dualisme kepemimpinan antara kubu Suryadharma dengan Romi tak dapat dihindari menyusul saling klaim sebagai petinggi PPP yang legal. Setelah kubu Romi menggelar Rapimnas yang berujung pada pencopotan sementara Suryadharma sebagai ketum, Romi cs Rabu besok akan menghelat Mukernas.
Alih-alih mensolidkan partai untuk koalisi guna menghadapi ajang pemilihan presiden, konflik internal di tubuh PPP kian hari semakin memanas. Perseteruan antara kubu Suryadharma dengan kubu Sekretaris Jenderal Romahurmuziy (Romi) bak borok yang menganga besar.
Dualisme kepemimpinan antara kubu Suryadharma dengan Romi tak dapat dihindari menyusul saling klaim sebagai petinggi PPP yang legal. Setelah kubu Romi menggelar Rapimnas yang berujung pada pencopotan sementara Suryadharma sebagai ketum, Romi cs Rabu besok akan menghelat Mukernas.
Dengan mengagendakan pengukuhan Emron Pangkapi sebagai plt ketum sekaligus untuk menentukan arah koalisi PPP, Romi mengultimatum Suryadharma agar mau datang dalam Mukernas. Di Mukernas ini Romi memberi kesempatan terakhir kepada Suryadharma untuk islah alias damai.
Sebaliknya, Suryadharma hari Selasa ini (22/4/2014), menyebar undangan rapat pleno yang diklaim sebagai ajang islah. Namun Romi terang-terangan menyebut forum tersebut didesain tidak untuk islah.
Keprihatian atas kisruh PPP yang berkepanjangan itu juga muncul dari Partai Gerindra, yang capresnya sudah mendapat dukungan dari Suryadharma. Namun Gerindra meyakini partai berlambang Kabah itu bisa segera menyelesaikan konflik internal yang membelitnya.
"PPP akan segera baik-baik kembali dan akan selalu berada di bawah lindungan Kabah," ujar Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani kepada detikcom, Senin (21/4/2014).
Akankah optimisme Partai Gerindra itu terwujud? Pertanyaan tersebut seyogianya bisa terjawab pada hari ini.
siapakah korban bowo berikutnya??
Sumber
Akankah PPP Cepat Rukun di Bawah Lindungan Kabah? - http://news.detik.com/read/2014/04/2...indungan-kabah


