
"Umumnya lebih condong pada Prabowo, tapi tidak menutup kemungkinan dengan siapa saja, termasuk dengan Jokowi (Joko Widodo)," kata juru bicara pertemuan, KH Salahudin Wahid, seusai pertemuan tertutup yang berakhir pukul 21.15 WIB.
Gus Solah, sapaan akrab Salahudin, menambahkan, kepastian pasangan Mahfud dalam pilpres nanti masih akan dibahas dalam pertemuan lanjutan pada Rabu, 23 April 2014, di Pesantren Tebuireng, Jombang. "Kami masih ingin mendapatkan saran dan pendapat lebih banyak kiai dalam pertemuan di Tebuireng nanti," ujar Gus Solah.
Gus Solah tidak menjelaskan alasan para kiai yang lebih condong menduetkan Mahfud dengan Prabowo. "Itu (pendapat) kiai-kiai tadi, tapi masih terbuka dengan siapa saja," katanya.
Menanggapi suara mayoritas kiai yang ingin menduetkannya dengan Prabowo, Mahfud menyambut positif. Menurut dia, dukungan itu sebagai pesan dan masukan yang bagus. Namun Mahfud belum berani memastikan karena keinginan para kiai itu belum merupakan keputusan akhir. "Nantilah, itu kan masih alternatif dan akan menjadi bahan untuk sampai pada langkah terakhir," ujar bekas Ketua Mahkamah Konstitusi ini.
Sejumlah kiai NU yang hadir dalam pertemuan di Pesantren Aziziyah malam tadi di antaranya KH Anwar Mansur (Lirboyo, Kediri), KH A. Nawawi Abdul Djalil (Sidogiri, Pasuruan), KH Mas Mansur (Sidoresmo, Surabaya), Gus Abdurrohman (Ploso, Kediri), dan KH Aziz Masyhuri (Denanyar, Jombang).
Selain itu ada KH Salahudin Wahid (Tebuireng, Jombang), KH Muhaimin (Bangkalan), Gus Hanif (Mranggen, Demak), KH Anwar Iskandar (Kediri), Gus Lukman (Tremas, Pacitan), dan KH Agoes Ali Masyhuri (Tulangan, Sidoarjo), dan Gus Hasib Wahab (Tambakberas, Jombang).
SUMBER


