Please disable ad-blocker to view this page



SITUS BERITA TERBARU

Jokowi Tak Layak! Jokowi Ditolak Rakyat !

Thursday, April 17, 2014

Ketika PDIP dengan Jokowi efek tak memberikan keuntungan elektoral signifikan di pemilu Rabu, 9/4/14, maka ini pertanda penolakan Jokowi semakin kuat dan nyata. Rakyat sudah paham, bahwa Jokowi tak sehebat yang ditulis wartawan.

Hari ini Kamis, 17/4/14, akan ada aksi damai besar-besaran di Jakarta menolak Jokowi jadi calon presiden RI. Tuntutan rakyat makin kuat, menginginkannnya tetap sebagai Gubernur DKI. Temanya Jokowi tak direstui rakyat sebagai capres RI.

Tentu kekuatan besar ini beralasan, bahwa Jokowi sebaiknya kembali ke tugas pokok sebagai Gubernur DKI dan tahu diri, bahwa rakyat tak sepenuh hati menerima kehadirannya sebagai calon presiden RI. Tak sepenuh hati artinya setengah hati, enggan dan keberatan punya capres Jokowi.

Buktinya, perkiraan Jokowi efek bisa mendongkrak perolehan suara PDIP hingga 30% telak tak terwujud. Apa artinya? Artinya Jokowi benar-benar ditolak rakyat Indonesia.

Kalau rasa miris dan malu masih saja tersisa di ruang batin Jokowi dan elit PDIP, mestinya mereka sadar dan berpikir ulang pencalonan Jokowi sebagai Capres.

Apalagi ruang koalisi pun semakin tertutup rapat bagi partai-partai tengah berbasis agama. Saat ini, partai tengah berbasis agama, sebagai penentu kemenangan. Yang sudah jelas koalisi dengan PDIP baru Nasdem, itu pun karena Surya Paloh ngebet ingin jadi Cawapres.

Kalau PKB ingin berkoalisi, tentu cawapresnya bang Haji Roma, atau Mahfud MD. Lalu bagaimana dengan nasib Surya Paloh (Nasdem) yang sudah duluan koalisi?

Namun pencapresan Jokowi ini sudah kadung. Sudah begitu besar modal yang dikeluarkan untuk menggelembungkan nama Jokowi ke publik. Meski memetik nihil.

Serupa dengan perolahan suara partai demokrat, rakyat semakin sadar, bahwa mengobral citra dengan media-media pragmatis tak laku dan tak bisa mempengaruhi pilihan politik rakyat.

Kebangkrutan elektoral partai demokrat di Pileg 2014, senasib dengan getasnya Jokowi efek terhadap perolehan suara PDIP. Rakyat sudah paham terik dan geliat politik pencitraan ini.

Penolakan rakyat melalui fenomena perolehan suara PDIP ini mulai disadari elit PDIP. Puan Maharani yang oleh The Jakarta Pos memberitakan �mengusir Jokowi dari kediamannya, adalah klimaks kegerahannya elit PDIP terhadap Jokowi efek yang kosong-melompong.

Sederhananya, kalau Puan Saja mengusir Jokowi, pasti Jokowi pun akan terusir dari hati nurani rakyat. Dan sekarang Jokowi sudah terusir. Ia dan nama besarnya, tak berpengaruh apa-apa terhadap perolehan suara PDIP.

Tak cuma itu, di portal berita online www.merdeka.com salah satu fungsionaris DPP PDIP Guru Soekarno Putra kritik Jokowi habis-habisan. Guru ketus menegaskan, Jokowi belum paham ajaran Soekarno (baca : 4 Serangan Guruh Soekarnoputra ke Jokowi http://mdk.to/2Hsh).

Rasa geli dan miris publik juga terlihat pada tragedi soal UAN yang mencantum nama Jokowi. Ranah pendidikan yang muliah, dirasuki ambisi politik Jokowi.

Sungguh memalukan. Fadli Zon fungsionaris partai Gerindra geram dan berkomentar, tragedi UAN menampakan gaya politik kampungan. Alih-alih peristiwa ini membuat Jokowi makin berkilau, justru rakyat marah dan mengumpat. Lihatlah!

Kini geliat politik Jokowi tak semulus yang dikiranya. Mau bilang apa, Jokowi sudah masuk dalam jeratan nyaman politik. Modal sudah kadung tertumpah hebat untuknya. Kini Jokowi tinggal menunggu hari-hari, dimana semakin masif penolakan terhadapnya.

sumber:
http://politik.kompasiana.com/2014/0...t--648480.html
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive