
"Bahkan Jokowi berpeluang menang satu putaran jika yang bertarung hanya dia, Aburizal Bakrie, dan Prabowo Subianto," kata Burhan dalam rilis Survei Efek Kampanye dan Efek Jokowi Jelang Pemilu Legislatif 2014 di Jakarta, Jumat, 4 April 2014.
ndikator menyodorkan simulasi pemilihan presiden, mulai dari nama acak, diberikan 30 nama, 15 nama, 4 nama, hingga 3 nama. Dari semua simulasi tersebut Jokowi selalu unggul. Bahkan dalam dua simulasi terakhir, suaranya di atas 50 persen.
Politikus Partai Golkar Priyo Budi Santoso tidak percaya kalau ada capres yang menang pemilu satu putaran. "Capres harus memilih wakilnya, kalau salah pilih pasti berpengaruh pada elektabilitas partai," ujar dia. Golkar mencalonkan Aburizal sebagai presiden.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa Marwan Jafar mengatakan efek Jokowi tidak berkolerasi langsung dengan pileg. "Tidak terlalu signifikan pada masing-masing dapil," ujarnya. Menurut dia, elektabilitas PDIP dan Jokowi tinggi karena rakyat kecewa dengan pemerintahan SBY. "PDIP diuntungkan dengan posisi sebagai oposisi."
Populasi survei ini adalah seluruh warga negara Indonesia yang memiliki hak pilih dengan sampel 2.050 responden, margin of error 2,2 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen. Survei dilakukan pada 28 Februari-10 Maret 2014 sebelum kampanye dan sesudah kampanye 18-24 Maret 2014.
SUMBER


