INILAHCOM, Jakarta - Calon Presiden (Capres) Partai Gerindra Prabowo Subianto idealnya didampingi calon wakil presiden (cawapres) berlatar belakang birokrasi atau figur yang berpengalaman di bidang pemerintahan.
Dipilihnya figur birokrasi ahli bidang pemerintahan, diyakini cocok dengan Prabowo yang memiliki latarbelakang militer dan piawai dalam bidang keamanan dan pertahanan.
Dengan hadirnya figur tersebut akan memperkuat posisi Prabowo di pemerintahan, jika nantinya dipercaya rakyat untuk memimpin Bangsa Indonesia, periode 2014-2019.
Direktur Eksekutif Political Communication Heri Budianto mengatakan, pasangan capres dan cawapres harus bisa saling mengisi.
"Paduan capres-cawapres harus juga didasari pengalaman di pemerintahan," ujar Heri kepada INILAHCOM, Minggu (13/4/2014).
Menurutnya, selain kombinasi paket capres dan cawapres berlandasarkan pengalaman, paket tersebut juga harus didasari beberapa hal seperti kombinasi militer dan sipil, etnis Jawa dan non Jawa serta tokoh muda dan tua.
Melihat dari acuan itu ada beberapa tokoh yang dianggap ideal menjadi kandidat cawapres pendamping Prabowo seperti Gubernur Jawa Bara (Jabar) Ahmad Heryawan (Aher), Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
"Sebagai tokoh sunda dan distribusi terbesar suara terbesar itu ada di Jabar, dan Aher itu merepresentasi tokoh Jawa," imbuhnya.
Untuk figur Hatta Rajasa yang memiliki pengalaman dan latar belakang ekonomi juga bisa membantu Prabowo dalam merealisasikan program-program kerakyatan yang diusung oleh Partai Gerindra.
Sementara itu, Pengamat politik dari Universitas Trisakti, Adilsyah Lubis mengatakan, dari sisi tokoh muda mantan Duta Besar Indonesia untuk Amerika Serikat, Dino Patti Djalal juga patut diprioritaskan sebagai kandidat cawapres pendamping Prabowo Subianto.
Pasalnya dari latar belakang Dino yang merupakan mantan Dubes Indonesia untuk Amerika bisa mencairkan suasana penolakan AS terhadap Prabowo sebagai presiden.
"Chemistry-nya pas dan tepat, ibarat air dengan sirup sebuah campuran yang sangat bagus," kata Adilsyah.
Selain itu, wawasan dan pergaulan Dino di dunia internasional juga dapat mengisi kekurangan yang ada dalam diri Prabowo. Namun hal itu, tidak terpublikasi sehingga masyarakat kurang mengenalnya. "Tetapi Dino saya kirapunya potensi, sudah terbukti seorang pemimpin yang bersih dan jujur," ungkapnya.[dit]
Sumber
Betul sosok militer kalau ngak pasangankan yang bisa administrasi bisa repot seperti pak SBY ama Budiono, lebih cocok pasangan Prabowo itu Aher menurut ane karena bisa menutupi kekurangan Prabowo yang belum pernah sama sekali memimpin pemerintahan karena Aher punya pengalaman yang panjang dipemerintahan.
