Quote:
Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) hampir pasti batal mengusung Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo sebagai calon presiden dan wakil presiden. Kondisi ini disebabkan perolehan suara dalam pemilihan umum legislatif yang cuma sekitar 5,4 persen.
�Kami realistis. Dengan perolehan suara tersebut sangat sulit untuk calon presiden sendiri,� kata Ketua Hanura, Saleh Husein, ketika dihubungi di Jakarta, Ahad 13 April 2014. Berdasarkan Undang-Undang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, calon diajukan oleh partai atau gabunbgan partai yang memperoleh minimal 25 persen suara dalam pemilu legisaltif secara nasional atau 20 persen kursi di Dewan Perwakilan Rakyat.
Itu sebabnya, ia meneruskan, partainya tak menutup kemungkinan berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Gerakan Indonesia Raya Gerindra). Hanura akan melihat tawaran partai koalisi. Jika yang dibutuhkan calon presiden, Hanura akan mengajukan Wiranto. Tapi, jika menghendaki calon wakil presiden, nama Hary yang diajukan.
Namun, menurut Saleh, Hanura belum memutuskan akan gabung dengan partai mana sebab mayoritas petingginya masih di daerah pemilihan untuk mengawal penghitungan suara. Hanura berharap, koalisi yang terbentuk nanti bukan sekadar bagi-bagi kekuasaan melainkan untuk mewujudkan pemerintahan yang kuat. �Hanura tak ingin seperti koalisi yang dibentuk Demokrat dalam pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,� ujarnya.
SUMBER
baguslah kalo begitu .... udah sadar diri
Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) hampir pasti batal mengusung Wiranto dan Hary Tanoesoedibjo sebagai calon presiden dan wakil presiden. Kondisi ini disebabkan perolehan suara dalam pemilihan umum legislatif yang cuma sekitar 5,4 persen.
�Kami realistis. Dengan perolehan suara tersebut sangat sulit untuk calon presiden sendiri,� kata Ketua Hanura, Saleh Husein, ketika dihubungi di Jakarta, Ahad 13 April 2014. Berdasarkan Undang-Undang Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden, calon diajukan oleh partai atau gabunbgan partai yang memperoleh minimal 25 persen suara dalam pemilu legisaltif secara nasional atau 20 persen kursi di Dewan Perwakilan Rakyat.
Itu sebabnya, ia meneruskan, partainya tak menutup kemungkinan berkoalisi dengan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Partai Golkar, dan Partai Gerakan Indonesia Raya Gerindra). Hanura akan melihat tawaran partai koalisi. Jika yang dibutuhkan calon presiden, Hanura akan mengajukan Wiranto. Tapi, jika menghendaki calon wakil presiden, nama Hary yang diajukan.
Namun, menurut Saleh, Hanura belum memutuskan akan gabung dengan partai mana sebab mayoritas petingginya masih di daerah pemilihan untuk mengawal penghitungan suara. Hanura berharap, koalisi yang terbentuk nanti bukan sekadar bagi-bagi kekuasaan melainkan untuk mewujudkan pemerintahan yang kuat. �Hanura tak ingin seperti koalisi yang dibentuk Demokrat dalam pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono,� ujarnya.
SUMBER
baguslah kalo begitu .... udah sadar diri