Jakarta, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) membuka peluang kerjasama dengan perusahaan lain selain PT Aneka Tambang, untuk membangun pabrik pengolahan dan pemurnian aluminium (Smleter Grade Alumina). Pasalnya, hingga kini pembicaraan dengan Antam belum menemui titik terang.
Direktur Utama PT Inalum Winardi mengatakan, bagi perusahaannya membangun SGA menjadi keharusan. Supaya ada kepastian pasokan bahan baku alumina untuk memproduksi aluminium ingot (batangan). Selama ini Inalum mengimpor bahan baku sebanyak 300.000 ton per tahun dari Australia dan India.
Inalum inging segera merealisasikan SGA, karena pembangunannya juga butuh waktu sekitar tiga tahun.
Winardi memahami bahwa saat ini Antam tengah fokus membangun smelternya yaitu Chemical Grade Alumina (CGA) di Tayan, Kalimantan Barat. Oleh karenanya, Inalum membuka peluang kerjasama dengan peusahaan lain.
Pembicaraan dengan Antam terkait rencana pembangunan smelter itu, kata Winardi, adalah soal lokasi pabriknya yaitu di Mempawah, Kalimantan Selatan. Investasi yang dibutuhkan mencapai sekitar US$ 1,7 miliar atau setara Rp 20 triliun. Kapasitas produksi mencapai 1,6 juta metrik ton per tahun.
