
Jakarta - Pengamat politik dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Syamsuddin Haris, mengatakan anjloknya suara Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera merupakan dampak dari isu-isu yang terkait masalah kepemimpinan. Menurut dia, publik tidak menyukai isu yang berkembang saat mendekati proses pemilu tersebut. "Isu itu adalah soal kepemimpinan SBY dan poligami Presiden PKS," katanya saat dihubungi Tempo, Kamis, 10 April 2014.
Sebelumnya, hasil penghitungan cepat sejumlah lembaga survei menunjukkan Partai Demokrat meraih sekitar 9,9 persen suara, sedangkan suara PKS diprediksi berada di kisaran angka 6,8 persen. Padahal, pada Pemilu 2009 suara mereka jauh lebih tinggi dari pemilu yang berlangsung 9 April 2014 kemarin. Pada Pemilu 2009, Demokrat berhasil meraih sekitar 20 persen, sedangkan PKS meraup 7,8 persen.
Menurut Syamsuddin, periode kedua kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dianggap tidak bisa memenuhi harapan publik. Banyak kasus korupsi yang menimpa kader partai, ditambah gaya kepemimpinan SBY yang dianggap tidak tegas terhadap sejumlah masalah menjadi penyebabnya. Akibatnya, masyarakat tidak puas dan tidak mempercayai Partai Demokrat pada pencoblosan kemarin.
"Kinerja SBY dianggap tidak bagus oleh publik, jadi ikut mempengaruhi perolehan suara Partai Demokrat," ujar dia.
Adapun untuk PKS, Syamsuddin menganggap partai telah melakukan kesalahan lantaran mengangkat isu poligami. Posisi Anis Matta sebagai sosok yang mendukung dan melakukan poligami dianggap sebagai suatu kesalahan politik. Meskipun PKS menegaskan poligami bukan hal yang dilarang, isu itu tetap saja tidak populer bagi masyarakat Indonesia.
Penampilan Presiden PKS, Anis Matta, dengan istri keduanya beberapa waktu lalu dianggap ikut memengaruhi citra partai. "Poligami adalah isu yang tidak disukai oleh masyarakat, tapi PKS justru terang-terangan mengangkat isu tersebut," kata dia.
Itu sebabnya, dia tidak heran dengan penurunan suara Partai Demokrat dan PKS. Citra kepemimpinan SBY dan Anis Matta tidak mampu memikat hati rakyat, terutama menjelang proses pemungutan suara.
SUMBER..........


