
Jakarta, Rencananya PT Aneka Tambang Tbk (Antam) akan melanjutkan proyek feronikel Halmahera Timur. Untuk itu, Antam akan mencari mitra strategis untuk menggarap proyek yang nilainya mencapai US$ 1,6 miliar.
Sekretaris Perusahaan Antam, Tri Hartono mengatakan, langkah tersebut akan dilakukan karena melihat harga nikel sudah mulai membaik.
Tri menjelaskan, sebelumnya Antam memang menahan pembangunan proyek ini lantaran ada larangan ekspor mineral mentah yang diterapkan sejak tanggal 12 Januari 2014. Akibat adanya kebijakan tersebut makan perseroan berpotensi kehilangan pendapatan dari ekspor bijih nikel yang nilainya mencapai angka US$ 350-400 juta pada tahun ini.
"Kami tetap melanjutkan proyek Halmahera dengan tetap berhati-hati. Karena harga nikel baru rebound belakangan ini," katanya.



