SITUS BERITA TERBARU

Pemimpin pilihan rakyat - Nurdin ABdullah ( Bupati Bantaeng )

Tuesday, September 10, 2013
Periode Kedua Nurdin Abdullah Bupati Pilihan Rakyat Bantaeng

Pemimpin pilihan rakyat yang merakyat itulah Prof DR HM Nurdin Abdullah, M.Agr. Alumni Fakultas Pertanian dan Kehutanan Universitas Hasanuddin (Unhas) yang meraih gelar master dan doktor di Kyushu University Tokyo, Jepang ini didampingi Wakil Bupati H Muhammad Yasin, menurut rencana akan dilantik oleh Gubernur Sulsel H.Syahrul Yasin Limpo atas nama Mendagri pada 15 Agustus 2013 untuk kali kedua sebagai Bupati Bantaeng, Sulawesi Selatan, periode 2013 - 2018.

Seperti periode pertamanya 2008 - 2013, Nurdin Abdullah, guru besar akademik yang menjabat bupati tersebut mendapat dukungan penuh dari berbagai elemen masyarakat di kabupaten Bantaeng. Bahkan untuk periode kedua, rakyat dan partai yang melamarnya untuk maju kembali mencalonkan diri sebagai bupati Bantaeng.

Dukungan suara yang diperoleh ke periode kedua lebih dari 70 persen, suatu rekor dukungan tertinggi yang diberikan rakyat pemilih selama ada Pilkada langsung bupati/walikota di Sulawesi Selatan.

Tidak banyak yang tahu, bahwa sejak dilantik sebagai bupati Bantaeng periode pertama, 6 Agustus 2008, Nurdin Abdullah yang kelahiran Parepare, 7 Pebruari 1963 tersebut sudah menerapkan model blusukan keluar masuk kampung dan pemukiman berdialog lepas dengan warga di wilayah pegunungan, dataran rendah maupun nelayan yang bermukim sepanjang pesisir pantai Bantaeng yang berbatasan dengan Laut Flores tersebut.

Selain sering menyetir mobil sendiri, suami dari Ir Hj Liestiaty Fachruddin, M.Fish hampir setiap pagi hari menyempatkan waktu bersepeda atau berjalan kaki berkeliling kota Bantaeng yang sudah dua kali menerima anugerah Piala Adipura sembari berdialog dengan rakyat di berbagai tempat, mendengar lansung harapan dan aspirasi mereka.

Bupati Nurdin Abdullah sering berbincang dengan pedagang Kaki-5, berdialog dengan nelayan, petani, pengayuh becak hingga duduk lesehan bersama warga menikmati kuliner di pesisir pantai kota, sehingga bukan cerita luar biasa bagi warga Bantaeng. Rakyat merasakan betapa sosok Nurdin Abdullah adalah pemimpin merakyat yang tak punya sekat birokrasi untuk ditemui langsung berdialog dengan warga kapan dan dimana saja.

Rumah jabatan bupati yang disediakan dengan segala fasilitasnya di tengah kota Bantaeng, ibukota Kabupaten Bantaeng selama ini dijadikan sebagai tempat menjamu serta menginap bagi tamu-tamu daerah. Nurdin Abdullah bersama keluarga justru tinggal di rumah pribadinya di Bonto Atu, dimana setiap subuh hari sudah terbuka dan selalu ramai didatangi warga untuk berjumpa langsung bupati menyampaikan berbagai masalah kemasyarakan yang dihadapi hingga mendialogkan masalah-masalah pribadi kehidupan rumah tangga mereka. Masyarakat Bantaeng umumnya mengetahui keterbukaan dan pelayanan bupati Nurdin Abdullah seperti itu.

�Sebagai aparat pelayan masyarakat sebisanya sepanjang waktu tersedia kami senantiasa berupaya dapat melayani terutama berkaitan dengan mencari solusi dari permasalahan yang dihadapi, atau upaya-upaya untuk meningkatkan usaha dan tingkat kesejahteraan mereka,� tutur Nurdin Abdullah.

Selama 5 tahun kepemimpinan bupati Nurdin Abdullah dia mencanangkan program The New Bantaeng dengan menetapkan pendekatan tiga kluster penanganan dan pengembangan sesuai karakteristik dan potensi daerah yang tiga dimensi � pegunungan, dataran dan pantai untuk peningkatan kesejahteraan rakyat Bantaeng. Pengembangan potensi dilakukan diiringi upaya besar-besaran membangun infrastruktur jalanan. Dari titik 0 di dataran rendah jaringan jalan kini sudah mencapai wilayah-wilayah pegunungan diketinggian 1.300 dpl dengan kondisi beraspal hotmix. Sejumlah fasilitas berkaitan dengan pengembangan infrastruktur industri, pariwisata, pelayanan kesehatan, dan pendidikan serta pelayanan dasar lainnya sudah dihadirkan di Bantaeng. Hasilnya, angka kemiskinan yang melebihi 12 persen (1998) kini sudah berahsil ditekan kurang dari 7 persen. Angka pengangguran dari lebih 12 persen menjadi sekarang sisa sekitar 3 persen. Laju pertumbuhan ekonomi dari hanya 5 koma persen kini menjadi 8,9 persen di daerah yang berpenduduk sekitar 170 ribu jiwa tersebut.

Memasuki pengabdian periode kedua sebagai Bupati Bantaeng, Nurdin Abdullah, mantan Presiden Direktur PT Maruki Internasional Indonesia menyatakan, tidak ada yang namanya program 100 hari sebagai target yang harus segera diraih.

�Kami akan tetap melaksanakan visi-misi dalam periode pertama yaitu melanjutkan pelaksanaan program The New Bantaeng yang didisain untuk pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat selama 20 tahun ke depan,� katanya.

Dalam suatu dialog lepas dengan bupati Bantaeng yang juga adalah Ketua Persatuan Alumni Mahasiswa Jepang (Persada) Sulawesi Selatan, berulangkali ia menyatakan prinsip untuk tetap menggunakan APBD diarahkan terutama untuk meningkatkan pendapatan serta tingkat kesejahteraan masyarakat. Untuk membangun infrastruktur di daerah akan senantiasa diupayakan melalui dana-dana bantuan atau investasi. Alasan Nurdin, dana APBD yang kecil akan habis terkuras jika juga dimanfaatkan untuk membangun infrastruktur yang beranggaran besar.

Nurdin berulangkali mengatakan, bupati atau walikota tak berperestasi tak akan didengar oleh rakyatnya. ��Makanya, pemimpin rakyat itu sekarang dituntut untuk bekerja yang dapat dirasakan rakyat, bukan lagi masanya menonjolkan performance atau cassing yang indah, karena rakyat sekarang sudah cerdas hanya akan mendukung langkah kerja yang memberi hasil nyata,�� katanya.

Memasuki periode kedua, tampaknya ada tekad Nurdin Abdullah mengembangkan industri-industri layanan dasar di kabupaten Bantaeng. Kini sudah ada 6 investor merencanakan membangun smelter atau pabrik pengolahan bijih nikel dan bijih besi di Bantaeng. Investasinya sekitar Rp 20 Triliun. Melalui MoU yang sudah ditandatangani dengan Badan Keuangan Amerika-Eropa akan ada guyuran dana investasi sekitar Rp 1 triliun untuk membangun dan mengembangkan Pelabuhan Laut di Kota Bantaeng. Ada rencana investasi Rp 29 Triliun untuk membangun kilang pengolahan minyak, bensin dan avtur di Bantaeng. Guna menopang pembangunan industri tersebut sudah siap dibangun pembangkit listrik berkekuatan 600 Mega Watt.

�Dari pengembangan industri-industri tersebut daerah bisa mengembangkan pungutan retribusi bagi peningkatan pendapatan daerah,� jelas Nudin Abdullah.

Dari berbagai kesempatan dialog, ada obsesi Bupati Nurdin Abdullah untuk menjadikan Kota Bantaeng sebagai kota Water Front City yang menjadi pusat pertumbuhan ekonomi baru, industri dan tujuan wisata di wilayah selatan Sulawesi Selatan.

�Saya ingin masyarakat Bantaeng hidup aman dan sejahtera, saya ingin rakyat Bantaeng bangga sebagai orang Bantaeng karena daerahnya yang aman, maju dan sejahtera,� kata Nurdin Abdullah. Selamat dan Sukses atas Pelantikan HM Nurdin Abdullah dan Muhammad Yasin sebagai Bupati dan Wakil Bupati Bantaeng periode 2013 - 2018.

[imagetag]


Wah mantap Nih .... Mulai bermunculan pejabat2 Bersih dan hebat

sumber :
http://sosok.kompasiana.com/2013/08/...g--583382.html

SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive