SITUS BERITA TERBARU

Assad Janji Serang Prancis Jika Ikut Menyerang Suriah

Tuesday, September 3, 2013
VIVAnews - Presiden Bashar al-Assad berjanji menyerang Prancis apabila ikut dalam aksi serangan militer yang akan dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) terhadap Suriah.

Menurut Assad, ada efek negatif yang dirasakan negara pimpinan Presiden Francis Hollande itu jika ikut-ikutan AS untuk menyerang.

Kantor berita Reuters, Senin 2 September 2013 melansir pernyataan Assad itu dari hasil wawancara yang ditampilkan harian Prancis, Le Figaro. Assad khawatir apabila Prancis ikut berperang maka akan ada aksi kekerasan yang melebar hingga ke perbatasan dengan Lebanon.

Pasalnya di negara tersebut, tinggal sekitar 20 ribu warga Prancis, perusahaan Prancis dan 800 tentara misi perdamaian PBB.

"Apabila kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Prancis membahayakan bagi warga Suriah, maka negara ini akan menjadi musuh mereka. Akan ada efek negatif yang dirasakan khususnya bagi kepentingan Prancis," kata Assad.

Dalam wawancara itu, Assad kembali membantah penggunaan senjata kimia terhadap warga sipil. Dia menegaskan bagi siapa pun yang menuduhnya menggunakan senjata kimia, maka harus dapat menunjukkan barang buktinya.

"Kami telah menantang AS dan Prancis untuk menunjukkan satu barang bukti. Namun baik Obama atau Hollande tidak mampu menunjukkannya," ucap Assad.

Dia juga mengingatkan bahwa Suriah berada di kawasan Timur Tengah. Kawasan itu, kata Assad seperti bubuk mesiu yang apabila diserang, maka dapat mengakibatkan kekecauan di area itu.

"Kalian seharusnya tidak hanya memikirkan soal bagaimana respon Suriah, tapi apa yang dapat terjadi usai serangan pertama. Semua orang akan kehilangan kendali saat bubuk mesiu itu meledak. Akan ada kemungkinan terjadi perang regional," tutur Assad.

Sementara Prancis bersikukuh dan satu suara dengan AS, menuduh rezim Assad lah yang berada di balik aksi serangan senjata kimia pada tanggal 21 Agustus kemarin.

Pada Minggu kemarin, salah seorang anggota senior dari partai pimpinan Hollande, Sosialis, menolak seruan partai oposisi supaya anggota parlemen menolak opsi serangan militer ke Suriah.

Menurut Perdana Menteri Jean-Marc Ayrault, Assad jelas pelaku serangan senjata kimia gas syaraf sarin. Ayrault menegaskan pendapatnya itu berdasarkan laporan dari intelijen mereka setebal sembilan halaman.

Dalam laporan itu, terdapat rekaman gambar satelit yang menunjukkan serangan kali pertama bermulai dari area yang dikuasai rezim Assad. Serangan itu kemudian diarahkan ke area kelompok pejuang Suriah berada.

Kemudian, Assad sengaja menghancurkan lokasi awal serangan bermula untuk menghilangkan barang bukti.

"Tidak seperti serangan sebelumnya yang menggunakan zat kimia dalam jumlah sedikit dan ditujukan untuk meneror warga, serangan kali ini merupakan taktis dan sengaja dibidik untuk direbut kembali," kata seorang pejabat di Badan Intelijen Asing dan militer Prancis.

Masih menurut laporan itu, serangan udara dan pengeboman konvensional berlangsung pukul 03.00 hingga 04.00 di timur kota Gouta, pinggiran ibukota Damaskus. Kemudian serangan senjata kimia berlanjut pada pukul 06.00 dan menyasar daerah Zamalka, Kafr Batna dan Ayn Tarma.

"Menurut informasi yang diperoleh agen intelijen kami, serangan lain pun juga dapat dilakukan dalam situasi seperti kemarin," ungkap laporan intelijen itu.

sumber

Assad stlong, Prancis sewot bgt sama Assad mungkin gara2 cinta Hollande ditolak sama asma assad kale.
Assad pasti runtuh aku percaya [imagetag]
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive