Suara Demokrat Anjlok, SBY Salahkan Media
Quote:usilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum sekaligus Ketua Majelis Kehormatan Partai Demokrat, menyalahkan media yang menciptakan citra buruk bagi partainya. Media dituding memberitakan peristiwa korupsi yang dilakukan oleh kadernya secara berlebihan. Hal ini disampaikannya dalam pidato pembukaan Rapat Pimpinan Nasional Demokrat yang dilaksanakan di Hotel Sultan, Minggu, 18 Mei 2014.
Saat berpidato, SBY menyerukan agar Demokrat harus mampu berbenah, membangun, dan menyiapkan diri. Ia menuding citra buruk atas Demokrat menjadi faktor rendahnya perolehan suara partainya dalam pemilu legislatif lalu. Citra buruk itu, kata dia, disebabkan berbagai kasus korupsi yang dilakukan kadernya. "Partai Demokrat digempur oleh media yang membangun persepsi publik seolah-olah Partai Demokrat banyak korupsi," kata SBY.
Selama lima tahun terakhir, banyak kasus korupsi yang menyeret kader Demokrat. Sudah lebih dari lima kader Demokrat yang terlibat korupsi megaproyek sepanjang pemerintahan SBY. Kasus korupsi itu diawali oleh Muhammad Nazaruddin yang ditangkap karena terbukti menerima suap proyek Wisma Atlet. Dari Nazaruddin, terungkap sejumlah nama kader Demokrat lainnya, antara lain Angelina Sondakh, Andi Malarangeng, dan Anas Urbaningrum.
Baru-baru ini, Sutan Bhatoegana, politikus senior Demokrat, ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atas kasus gratifikasi Kepala Migas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
SBY juga pernah menyampaikan keluhannya atas awak media, yang dianggap menghujani partainya dengan pencitraan buruk akibat berbagai kasus korupsi yang menjerat kader partainya, pada Oktober 2013. Ia menyampaikan keluhan tersebut saat Temu Kader dan Perayaan Ulang Tahun Demokrat di Sentul International Convention, Bogor. Saat itu, ia mengatakan kepada para kader Demokrat untuk tetap menjaga Demokrat agar bersih dari kasus korupsi.
Dalam rapimnas ini, SBY juga mengatakan, "Saya akan tetap bersama Partai Demokrat dan bertekad mengembalikan kejayaan." Ia berharap, pada 2019, Demokrat dapat memenangi pemilu, seperti yang terjadi pada Pemilu 2019. Untuk itu, ia mengajak kader Demokrat untuk menjaga diri agar tidak terlibat kasus korupsi.
SUMBER
Quote:usilo Bambang Yudhoyono, Ketua Umum sekaligus Ketua Majelis Kehormatan Partai Demokrat, menyalahkan media yang menciptakan citra buruk bagi partainya. Media dituding memberitakan peristiwa korupsi yang dilakukan oleh kadernya secara berlebihan. Hal ini disampaikannya dalam pidato pembukaan Rapat Pimpinan Nasional Demokrat yang dilaksanakan di Hotel Sultan, Minggu, 18 Mei 2014.
Saat berpidato, SBY menyerukan agar Demokrat harus mampu berbenah, membangun, dan menyiapkan diri. Ia menuding citra buruk atas Demokrat menjadi faktor rendahnya perolehan suara partainya dalam pemilu legislatif lalu. Citra buruk itu, kata dia, disebabkan berbagai kasus korupsi yang dilakukan kadernya. "Partai Demokrat digempur oleh media yang membangun persepsi publik seolah-olah Partai Demokrat banyak korupsi," kata SBY.
Selama lima tahun terakhir, banyak kasus korupsi yang menyeret kader Demokrat. Sudah lebih dari lima kader Demokrat yang terlibat korupsi megaproyek sepanjang pemerintahan SBY. Kasus korupsi itu diawali oleh Muhammad Nazaruddin yang ditangkap karena terbukti menerima suap proyek Wisma Atlet. Dari Nazaruddin, terungkap sejumlah nama kader Demokrat lainnya, antara lain Angelina Sondakh, Andi Malarangeng, dan Anas Urbaningrum.
Baru-baru ini, Sutan Bhatoegana, politikus senior Demokrat, ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atas kasus gratifikasi Kepala Migas Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).
SBY juga pernah menyampaikan keluhannya atas awak media, yang dianggap menghujani partainya dengan pencitraan buruk akibat berbagai kasus korupsi yang menjerat kader partainya, pada Oktober 2013. Ia menyampaikan keluhan tersebut saat Temu Kader dan Perayaan Ulang Tahun Demokrat di Sentul International Convention, Bogor. Saat itu, ia mengatakan kepada para kader Demokrat untuk tetap menjaga Demokrat agar bersih dari kasus korupsi.
Dalam rapimnas ini, SBY juga mengatakan, "Saya akan tetap bersama Partai Demokrat dan bertekad mengembalikan kejayaan." Ia berharap, pada 2019, Demokrat dapat memenangi pemilu, seperti yang terjadi pada Pemilu 2019. Untuk itu, ia mengajak kader Demokrat untuk menjaga diri agar tidak terlibat kasus korupsi.
SUMBER