RMOL. Area lumpur Lapindo seharusnya dapat digunakan untuk kepentingan pembangunan. Seperti turisme dan pariwisata, pemberdayaan masyarakat lokal atau pemberdayaan pengungsi keluarga terdampak.
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Humanitus Sidoarjo Fund (HSF) Jeffrey Richards dalam keterangan tertulis Jumat, (30/5).
Kemarin, tepat delapan tahun kejadian lumpur Sidoarjo. Semburan lumpur yang menenggelamkan sejumlah desa itu tetap jadi perhatian utama banyak kalangan hingga sekarang.
Selain karena lumpur masih menyembur, warga yang terkena dampak pada dasarnya juga masih perlu terus diperhatikan. Namun sayangnya, belakangan terdapat kecenderungan lumpur Sidoarjo dijadikan komoditas politik. Seringkali perhatian atas lumpur Sidoarjo digunakan untuk memojokkan atau malah mengangkat citra politik pihak tertentu.
Menurutnya, meski hingga saat ini sebagian masyarakat masih ada yang marah pada pihak Lapindo Brantas, sikap itu lebih dipicu oleh asumsi yang menyebut terjadinya semburan karena kesalahan pengeboran. Padahal, ucapnya, hasil penelitian mutakhir membantah semua asumsi tersebut.
Pakar geodinamika Universitas Bonn Jerman, Profesor Stephen Miller, menegaskan bahwa lumpur Sidoarjo yang terjadi depalan tahun silam adalah murni bencana alam. Ia bersikukuh meluapnya lumpur disebabkan gempa berkekuatan 6.3 skala richter yang terjadi dua hari sebelumnya di Yogyakarta.
"Lumpur ini penyebabnya memang alamiah, bukan karena faktor non saintifik Lapindo Brantas. Baca saja studinya di Jurnal,â?? katanya dalam siaran pers.
Menurutnya, meskipun jarak kejadian kedua peristiwa itu mencapai 250 kilometer, bentuk dan struktur formasi batuan di Sidoarjo memiliki karaketistik lensa yang mengamplifikasi dan memfokuskan gelombang seismik dari tempat gempa. [zul]
Sumber : http://www.rmol.co/read/2014/05/30/1...ditas-Politik-
TS :
gw kasihan sama korban lapindo, sudah lama banget kan kejadiannya ? tapi masih aja belum ada penyelesaian yang tuntas. malahan jadi bahan politik terus tiap mau ada pemilu.
dari gw sendiri setuju dengan JK supaya korban di talangin dulu oleh negara. Supaya semua orang bisa move on.. tapi lapindo diambil alih oleh negara kepemilikannya sesuai dengan jumlah yang ditalangi negara.
capek gw denger berita lumpur lapindo terus setiap mau pemilu...
Demikian disampaikan Direktur Eksekutif Humanitus Sidoarjo Fund (HSF) Jeffrey Richards dalam keterangan tertulis Jumat, (30/5).
Kemarin, tepat delapan tahun kejadian lumpur Sidoarjo. Semburan lumpur yang menenggelamkan sejumlah desa itu tetap jadi perhatian utama banyak kalangan hingga sekarang.
Selain karena lumpur masih menyembur, warga yang terkena dampak pada dasarnya juga masih perlu terus diperhatikan. Namun sayangnya, belakangan terdapat kecenderungan lumpur Sidoarjo dijadikan komoditas politik. Seringkali perhatian atas lumpur Sidoarjo digunakan untuk memojokkan atau malah mengangkat citra politik pihak tertentu.
Menurutnya, meski hingga saat ini sebagian masyarakat masih ada yang marah pada pihak Lapindo Brantas, sikap itu lebih dipicu oleh asumsi yang menyebut terjadinya semburan karena kesalahan pengeboran. Padahal, ucapnya, hasil penelitian mutakhir membantah semua asumsi tersebut.
Pakar geodinamika Universitas Bonn Jerman, Profesor Stephen Miller, menegaskan bahwa lumpur Sidoarjo yang terjadi depalan tahun silam adalah murni bencana alam. Ia bersikukuh meluapnya lumpur disebabkan gempa berkekuatan 6.3 skala richter yang terjadi dua hari sebelumnya di Yogyakarta.
"Lumpur ini penyebabnya memang alamiah, bukan karena faktor non saintifik Lapindo Brantas. Baca saja studinya di Jurnal,â?? katanya dalam siaran pers.
Menurutnya, meskipun jarak kejadian kedua peristiwa itu mencapai 250 kilometer, bentuk dan struktur formasi batuan di Sidoarjo memiliki karaketistik lensa yang mengamplifikasi dan memfokuskan gelombang seismik dari tempat gempa. [zul]
Sumber : http://www.rmol.co/read/2014/05/30/1...ditas-Politik-
TS :
gw kasihan sama korban lapindo, sudah lama banget kan kejadiannya ? tapi masih aja belum ada penyelesaian yang tuntas. malahan jadi bahan politik terus tiap mau ada pemilu.
dari gw sendiri setuju dengan JK supaya korban di talangin dulu oleh negara. Supaya semua orang bisa move on.. tapi lapindo diambil alih oleh negara kepemilikannya sesuai dengan jumlah yang ditalangi negara.
capek gw denger berita lumpur lapindo terus setiap mau pemilu...