Survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) teranyar menyuguhkan para pemilih tak tertarik dengan program dan janji-janji calon presiden dan calon wakil presiden, Jokowi-Jusuf Kalla dan Prabowo-hatta, yang akan bertarung dalam babak final laga Pilpres 9 Juli mendatang.
Dalam survei tersebut diungkapkan, sebanyak 56, 8 responden memilih karena lebih tertarik pada pribadi atau figur calon ketimbang program yang dijanjikan jika terpilih.
"Hanya 35,8 persen responden yang memilih calon presiden karena proogramnya," ungkap peneliti Lingkaran Survei Indonesia, Ade Mulyana, Sabtu (31/5) dalam pesan elektroniknya.
Selain itu, alasan lain pemilih untuk memilih calon pendukung yakni, parpol pendukung, tim suksesnya, dan faktor lain yang berkisar 6,4 persen. Sedang yang tak menjawab sebanyak satu persen. Survei tersebut berlangsung pada 1-9 Mei kemarin dan dilakukan terhadap 2.400 responden.
Sementara itu, jumlah pemilih mengambang yang sangat besar masih bisa membalikkan kemenangan. Terlebih, suara Prabowo naik dan masiah terdapat 40 hari untuk mengubah peta dukungan. "prabowo pun unggul dari sisi partai politik pendukung dan media televisi," tandas Ade.
Tak hanya itu, Prabowo diketahui didukung pula oleh bos MNC Grup Hary Tanoesodibjo.
Survei juga mengungkapkan, duet Jokowi-JK terdapat pada petani, buruh, ibu rumah tangga, dan simpatisan NU (nahdliyin). Sedangkan duet Prabowo-Hatta unggul di kawasan kantong-kantong Muhammadiyah.
Sumber
gimana nih...
Dalam survei tersebut diungkapkan, sebanyak 56, 8 responden memilih karena lebih tertarik pada pribadi atau figur calon ketimbang program yang dijanjikan jika terpilih.
"Hanya 35,8 persen responden yang memilih calon presiden karena proogramnya," ungkap peneliti Lingkaran Survei Indonesia, Ade Mulyana, Sabtu (31/5) dalam pesan elektroniknya.
Selain itu, alasan lain pemilih untuk memilih calon pendukung yakni, parpol pendukung, tim suksesnya, dan faktor lain yang berkisar 6,4 persen. Sedang yang tak menjawab sebanyak satu persen. Survei tersebut berlangsung pada 1-9 Mei kemarin dan dilakukan terhadap 2.400 responden.
Sementara itu, jumlah pemilih mengambang yang sangat besar masih bisa membalikkan kemenangan. Terlebih, suara Prabowo naik dan masiah terdapat 40 hari untuk mengubah peta dukungan. "prabowo pun unggul dari sisi partai politik pendukung dan media televisi," tandas Ade.
Tak hanya itu, Prabowo diketahui didukung pula oleh bos MNC Grup Hary Tanoesodibjo.
Survei juga mengungkapkan, duet Jokowi-JK terdapat pada petani, buruh, ibu rumah tangga, dan simpatisan NU (nahdliyin). Sedangkan duet Prabowo-Hatta unggul di kawasan kantong-kantong Muhammadiyah.
Sumber
gimana nih...