Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin mengakui khusyuk shalatnya pernah hilang lantaran capres kubu PDIP Joko Widodo (jokowi) menjadi imam. Hal itu ia ungkapkan dalam Tanwir Muhammadiyah yang berlangsung kemarin, Din mengaku pernah menguji keislaman Jokowi sebagai capres.
Ia mengisahkan, saat kunjungan Jokowi ke PP Muhammadiyah beberapa saat kemarin. Jokowi pernah mendapat kehormatan menjadi imam shalat dzuhur.
"Saya ajak Pak Jokowi untuk salat Zuhur, dan belaiu jadi imam, saya sebagai makmum. Bayangkan beliau imam, dan saya pimpinan Muhammadiyah jadi makmum-nya," jelasnya.
Din melanjutkan, dirinya tak bisa konsentrasi saat melakukan salat kala itu, karena ia memperhatikan tata cara shalat Jokowi, mulai dari takbiratul ikhram hingga salam. "Salat saya waktu itu sampai tidak khusyuk,karean saya perhatikan benar itu sala Pak Jokowi. Dari niat sampai salam, dan Alhamdulillah semua benar dan tidak ada yang salah dengan beliau," terang Din yang disambut tepuk tangan peserta sidang Tanwir di Samarinda, Kalimantan Timur.
Sumber
wah piye tho mas joko...
Ia mengisahkan, saat kunjungan Jokowi ke PP Muhammadiyah beberapa saat kemarin. Jokowi pernah mendapat kehormatan menjadi imam shalat dzuhur.
"Saya ajak Pak Jokowi untuk salat Zuhur, dan belaiu jadi imam, saya sebagai makmum. Bayangkan beliau imam, dan saya pimpinan Muhammadiyah jadi makmum-nya," jelasnya.
Din melanjutkan, dirinya tak bisa konsentrasi saat melakukan salat kala itu, karena ia memperhatikan tata cara shalat Jokowi, mulai dari takbiratul ikhram hingga salam. "Salat saya waktu itu sampai tidak khusyuk,karean saya perhatikan benar itu sala Pak Jokowi. Dari niat sampai salam, dan Alhamdulillah semua benar dan tidak ada yang salah dengan beliau," terang Din yang disambut tepuk tangan peserta sidang Tanwir di Samarinda, Kalimantan Timur.
Sumber
wah piye tho mas joko...