SITUS BERITA TERBARU

Kuliah di Raja Ampat Bebas Uang SPP

Sunday, May 11, 2014
Kuliah di Raja Ampat Bebas Uang SPP



Quote:Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M. Nuh optimistis kampus 3 Universitas Negeri Papua di Kabupaten Raja Ampat banyak peminatnya. Kampus yang rencananya khusus untuk Fakultas Perikanan, Ilmu Kelautan, dan Pariwisata, Universitas Negeri Papua akan beroperasi pada 2015. Karena letaknya yang jauh dan merupakan kampus baru, Nuh mengatakan akan memberikan insentif kepada mahasiswa.

"Yaitu beasiswa SPP digratiskan. Dispensasi khusus ini supaya mereka mau datang ke sin (Raja Ampat)i," kata dia saat mengunjungi pembangunan Kampus 3 Iniversitas Negeri Papua di Distrik Waisai, Raja Ampat, Papua Barat, Ahad, 11 Mei 2014. Nuh menuturkan, kampus ini nantinya dijadikan sebagai pusat ilmu kelautan dan perikanan di Indonesia. Mahasiswanya pun, menurut dia, tidak terbatas pada penduduk Indonesia saja.

Menurut Nuh, Indonesia merupakan negara maritim, namun pengetahuan dan minat generasi muda melanjutkan pendidikan pada jurusan ilmu tersebut minim. "Kita tahu resource fish tidak banyak, kita ingin bangun teknologi di sini. Pariwisata juga," ujar mantan Rektor Institut Teknologi Sepuluh November itu.

Pembangunan kampus 3 terpisah jauh dari kampus 1 untuk ilmu Pertanian yang terletak di Manokwari dan kampus 2 khusus ilmu Kesehatan/Kedokteran di Sorong. Musababnya, kata Nuh, pemerintah ingin mahasiswa langsung menggunakan laboratorium alami di sekitaran gugusan pulau Raja Ampat.

Raja Ampat merupakan habitat terumbu karang terbesar dan terindah di dunia. "Lab-nya begitu besar, kita juga tergabung dalam konservasi segitiga karang dunia bersama Filipina dan Papua Nugini," ujarnya.

Rektor Universitas Negeri Papua Suriel Mofu mengatakan, kapasitas setiap jurusan untuk fakultas ini sekitar 60-70an mahasiswa yang direkrut melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri. Mereka, kata dia, nantinya akan menempati kampus seluas 20 hektare yang lahannya merupakan bantuan dari pemerintah Raja Ampat.

Kampus itu bisa diakses sekitar 2 jam dengan perjalanan menggunakan speedboat dari Dermaga Sorong atau sekitar 4 jam menggunakan kapal Fery menuju dermaga Bupati Raja Ampat. Tiba di dermaga bupati, akan disambut ratusan bahkan ribuan ikan kecil maupun sedang yang sangat jelas terlihat di sekitaran pantai. Terumbu karang yang indah juga tak kalah menarik perhatian. Dari dermaga menuju kampus, hanya membutuhkan waktu sekitar 5 menit menggunakan bus umum.

Pantauan Tempo, pembangunan kampus itu menebang ratusan pohon. Di sana, sudah ada 40 unit rumah untuk calon dosen. Sedangkan bangunan kampusnya sendiri masih berupa tiang-tiang yang terpancang. Ada satu eksavator untuk meratakan lahan karena kontur tanah yang berbukit dan penuh dengan pohon serta semak. Saat perjalanan dari Dermaga Bupati menuju kampus, kanan-kiri jalan dipenuhi pepohonan dan semak belukar. Jalanan sudah beraspal. Rumah penduduk sangat jarang. Ada satu masjid yang terlihat masih baru, halamannya pun baru separo dipaving. Suasana masih sangat asri.

Surial mengatakan, pembangunan kampus ini menggunakan dana dari otonomi khusus pendidikan Papua Rp 3,8 triliun per tahun. Tak hanya kampus, Surial juga bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat untuk membangun infrastruktur seperti ketersediaan air bersih dan lainnya agar para dosen maupun mahasiswa bersedia mengajar dan kuliah di kampus itu.

SUMBER
SHARE THIS POST:
FB Share Twitter Share

Blog Archive