JAKARTA (Pos Kota) � Tekanan hidup di Jakarta makin berat. Dengan kondisi seperti ini tak jarang warga yang stres. Saat ini sekitar 385.700 warga ibukota menderita gangguan jiwa.
�Berdasarkan riset kesehatan dasar (riskesdas) terakhir, pasien gangguan jiwa di Jakarta tahun ini meningkat drastis dibanding tahun lalu yang cender ung stabil,� kata Bella Patriajaya, Direktur RSJ Soeharto Heerdjan Grogol, kemarin.
Bella mengungkapkan sesuai dengan data riskesdas Departemen Kesehatan tahun 2014 terdapat 1 juta jiwa pasien gangguan jiwa berat dan 19 juta pasien gangguan jiwa ringan di Indonesia.
Dari jumlah itu, 385.700 jiwa atau sebesar 2, 03 persen pasien gangguan jiwa terdapat di Jakarta dan berada di peringkat pertama nasional. �Angka ini berdasarkan riskesdas terakhir,� ucapnya.
200 JIWA/HARI
Kenaikan jumlah pasien tersebut bisa dilihat dari jumlah pasien yang datang ke rumah sakit yang dipimpinnya. Tiap hari mencapai sekitar 200 jiwa. Sedangkan tahun lalu per hari hanya 150 pasien. Sedangkan untuk jumlah ruang inap di RSJ Soeharto Heerdjan terdapat 300 ruangan dan hampir 180 ruangan sudah terisi oleh pasien.
Menurut Bella, meningkatnya jumlah pasien gangguan jiwa disebabkan dua faktor. Pertama, tekanan hidup, dan faktor kedua banyak warga Jakarta yang kurang peduli dengan masalah kesehatan jiwa.
�Padahan ini sangat penting dan sama dengan kesehatan fisik. Untuk itu sebaiknya warga sebaiknya memeriksakan kesehatan jiwanya minimal sekali dalam satu tahun sebagai langkah preventif atau pencegahan awal,� ujar Bella.
Dalam kesempatan itu, Bella tidak menyebutkan, apakah nantinya setelah pemilihan umum ini penderita semakin meningkat atau tidak. (john/st)
Sumber : http://poskotanews.com/2014/04/12/ra...-ganguan-jiwa/
TS :
Makanya jangan mantengin BP tiap saat
terguncang terus setiap ada berita baru
�Berdasarkan riset kesehatan dasar (riskesdas) terakhir, pasien gangguan jiwa di Jakarta tahun ini meningkat drastis dibanding tahun lalu yang cender ung stabil,� kata Bella Patriajaya, Direktur RSJ Soeharto Heerdjan Grogol, kemarin.
Bella mengungkapkan sesuai dengan data riskesdas Departemen Kesehatan tahun 2014 terdapat 1 juta jiwa pasien gangguan jiwa berat dan 19 juta pasien gangguan jiwa ringan di Indonesia.
Dari jumlah itu, 385.700 jiwa atau sebesar 2, 03 persen pasien gangguan jiwa terdapat di Jakarta dan berada di peringkat pertama nasional. �Angka ini berdasarkan riskesdas terakhir,� ucapnya.
200 JIWA/HARI
Kenaikan jumlah pasien tersebut bisa dilihat dari jumlah pasien yang datang ke rumah sakit yang dipimpinnya. Tiap hari mencapai sekitar 200 jiwa. Sedangkan tahun lalu per hari hanya 150 pasien. Sedangkan untuk jumlah ruang inap di RSJ Soeharto Heerdjan terdapat 300 ruangan dan hampir 180 ruangan sudah terisi oleh pasien.
Menurut Bella, meningkatnya jumlah pasien gangguan jiwa disebabkan dua faktor. Pertama, tekanan hidup, dan faktor kedua banyak warga Jakarta yang kurang peduli dengan masalah kesehatan jiwa.
�Padahan ini sangat penting dan sama dengan kesehatan fisik. Untuk itu sebaiknya warga sebaiknya memeriksakan kesehatan jiwanya minimal sekali dalam satu tahun sebagai langkah preventif atau pencegahan awal,� ujar Bella.
Dalam kesempatan itu, Bella tidak menyebutkan, apakah nantinya setelah pemilihan umum ini penderita semakin meningkat atau tidak. (john/st)
Sumber : http://poskotanews.com/2014/04/12/ra...-ganguan-jiwa/
TS :
Makanya jangan mantengin BP tiap saat
terguncang terus setiap ada berita baru