Jokowi mendapatkan laporan dari tim internal PDIP akan ada satu atau dua partai merapat dalam waktu dekat. Jokowi hanya memberi sinyal 'partai hijau'. Partai mana yang akan segera merapat itu?
Saat ini ada dua 'partai hijau' yang tengah dekat dengan PDIP, yakni PKB dan PPP. Peluang keduanya bersatu dalam poros koalisi pendukung Jokowi pun semakin kuat.
Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo menuturkan komunikasi dengan PKB memasuki tahap finalisasi. Namun hingga kini belum ada kepastian PKB akan merapat ke PDIP, meskipun Jokowi juga telah bertemu langsung dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar.
Rumor beredar komunikasi PDIP-PKB masih terhenti karena PKB menyodorkan portofolio 5 menteri. Sedangkan Jokowi dari awal sudah menegaskan koalisi dibangun tidak untuk bagi-bagi menteri. Karena itu hingga kini komunikasi dengan PKB belum ada kabarnya lagi.
Sementara itu yang mengejutkan adalah komunikasi PDIP dengan PPP. Anggota Dewan Pembina PPP Hamzah Haz dan Waketum Suharso Monoarfa diterima oleh Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri pada Senin (28/4) kemarin. Usai pertemuan di kediaman Mega di Jl Teuku Umar, Jakarta Pusat, kubu PPP dan PDIP mengisyaratkan akan terjalinnya koalisi yang konkret.
Namun PKB dan PPP sampai saat ini juga terus melakukan komunikasi dengan partai lain. PPP misalnya, selain merapat ke PDIP juga melobi Gerindra, PD, dan Golkar. Sedangkan PKB masih melakukan manuver senyap.
Tentang adanya 'partai hijau' yang akan merapat ini disampaikan langsung oleh Jokowi. "Jadi, akan nambah (partai) satu atau dua lagi. Baru tadi siang dapat kabar," kata Jokowi di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Selasa (29/4/2014).
Namun Jokowi belum mau memberi tahu nama parpol tersebut. Dia hanya memberi bocoran 'hijau' yang mengidentikkan parpol yang dimaksud. "Partai hijau," kata Jokowi.
Lalu PKB adau PPP partai hijau yang bakal segera merapat ke Jokowi?
SUMBER
Ya kalo menurut ane si,, dua2 masuk lebih bagus, kalo di liat2 visi misi PPP dan PKB sama seperti dengan PDIP dan NasDem ,, kalo bener nanti yang di usung Jokowi sistem Presidensial... jadi ga ada jatah2 bagi2 kursi menteri