Quote:Original Posted By yantique ►
Rabu, 30 April 2014 , 14:22:00
Penggantian Naskah 'Berbau' Jokowi Bikin Biaya UN Bengkak
ANGGOTA Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) Prof Djaali mengaku penggantian naskah UN yang di dalam ini merupakan tugas yang cukup berat. Meskipun begitu, penggantian paket naskah unas ini tetap melibatkan tiga elemen. Yaitu perguruan tinggi, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), dan kepolisian.
"Tugas berat ada di Sulawesi Tengah," katanya. Sebab naskah unas SMP di Sulawesi Tengah sudah dikirim hingga ke tingkat polsek untuk dibagikan ke rayon-rayon.
Selain itu Djaali mengatakan operasi darurat ini membuat biaya unas membengkak. Sebab harus mencetak dan mendistribusikan ulang paket soal yang diganti itu. "Jumlah kongkritnya saya belum tahu. Karena teknis panitia unas ada di Balitbang Kemendikbud," paparnya.
Dia tetap berharap seluruh kendala turunan itu tidak sampai mengganggu jadwal unas SMP yang tinggal beberapa hari lagi itu. "Kita berdoa saja tidak ada masalah," paparnya
http://www.jpnn.com/read/2014/04/30/...ya-UN-Bengkak-
Rabu, 30 April 2014 , 13:55:00
Muncul Nama Jokowi, Panita Ganti Seluruh Paket Soal UN
ANGGOTA Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) Prof Djaali membenarkan ada penarikan sebagian besar naskah unas SMP mata pelajaran Bahasa Indonesia di beberapa provinsi lantaran muncul nama Jokowi. Padahal posisi naskah itu dalam proses pendistribusian ke kabupaten-kabupaten.
"Hal itu (penarikan naskah, red) dilakukan untuk mengganti konten Jokowi yang ada di dalam naskah," ujar pria yang baru dilantik menjadi rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu. (wan/kim/mas)
Keputusan penarikan naskah unas itu ditetapkan dalam rapat kabinet beberapa waktu lalu. Dia juga mengakui bahwa naskah yang ditarik itu sudah ada yang sampai di tingkat provinsi.
"Keputusan rapat kabinet, naskah yang ditarik itu harus diganti dengan paket soal lainnya," kata dia.
Kebijakan penarikan ini dilakukan pemerintah untuk menghindari polemik Jokowi dalam naskah unas. Seperti diketahui, nama Jokowi sempat muncul dalam naskah unas tingkat SMA beberapa pekan lalu.
"Setelah di SMA persoalan Jokowi itu ribut, diputuskanlah dalam rapat kabinet untuk memeriksa naskah unas di jenjang SMP," kata dia.
Menurut Djaali tim dari Kemendikbud dan BSNP sudah memeriksa seluruh butir soal dalam mata pelajaran basa Indonesia tadi. Meskipun hanya terdapat di beberapa nomor ujian, panitia unas terpaksa mengganti keseluruhan paket soal dengan paket lainnya. "Jadi teknisnya soal-soal bahasa Indonesia di nomor lainnya juga diganti semuanya. Tidak ada yang sama dengan soal paket Jokowi tadi," papar dia.
http://www.jpnn.com/read/2014/04/30/...Paket-Soal-UN-
Rabu, 30 April 2014 , 13:31:00
Ini Kemungkinan Skenario Kemendikbud Terkait Munculnya Nama Jokowi
KEMENDIKBUD lagi-lagi kecolongan dengan munculnya nama Gubernur DKI sekaligus Capres PDIP Joko Widodo alias Jokowi di soal UN mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat SMP sederajat. Dipastikan, nama orang nomor satu di pemerintahan Ibu Kota itu nongol di Bali dan Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara. Kemendikbud pun buru-buru menarik soal-soal "berbau" Jokowi itu.
Kini berbagai skenario kemungkinan solusi yang akan diambil Kemendikbud terkait masalah itu muncul.
Pertama, Kemendikbud akan melakukan penggantian paket naskah unas SMP yang ada soal Jokowi dengan melakukan cetak ulang naskah setelah soal tentang Jokowi diganti.
Kemungkinan kedua, soal pengganti diambilkan dari stok cadangan paket lainnya yang tidak ada soal tentang Jokowi.
Sampai sampai tadi malam, belum ada sumber dari pejabat Kemendikbud yang memastikan langkah solusi mana yang diambil.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud Ibnu Hamad mengatakan, hingga tadi malam jajaran petinggi Kemendikbud menggelar rapat pimpinan terbatas (rapimtas). "Maaf saya sedang rapat," katanya saat dicoba untuk dikonfirmasi.
Staf khusus Mendikbud bidang Informasi Media Sukemi juga tidak bisa dikonfirmasi karena mengikuti rapimtas tersebut. "Silahkan menghubungi BSNP (Badan Standarisasi Nasional Pendidikan, red)," ujar pejabat asal Surabaya itu. Begitupula dengan Irjen Kemendikbud Haryono Umar, juga tidak bisa memberikan penjelasan atas penarikan ini.
Sementara itu, anggota BSNP Prof Djaali membenarkan ada penarikan sebagian besar naskah unas SMP mata pelajaran bahasa Indonesia itu. Posisi naskah itu tengah proses pendistribusian ke daerah-daerah.
"Hal itu (penarikan naskah, red) dilakukan untuk mengganti konten Jokowi yang ada di dalam naskah," ujar pria yang baru dilantik menjadi rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu.
http://www.jpnn.com/read/2014/04/30/...a-Nama-Jokowi-
------------------------------------
Besok lusa bila Jokowi terpilih jadi presiden RI, maka otomatis pesawat kepresidenan yang di beli zaman rezim SBY seperti gambar diatas itu, akan banyak terbang kemana-mana untuk melayani permintaan Presiden Jokowi untuk melkukan blusukan ke seluruh penjuru dunia ...
Rabu, 30 April 2014 , 14:22:00
Penggantian Naskah 'Berbau' Jokowi Bikin Biaya UN Bengkak
ANGGOTA Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) Prof Djaali mengaku penggantian naskah UN yang di dalam ini merupakan tugas yang cukup berat. Meskipun begitu, penggantian paket naskah unas ini tetap melibatkan tiga elemen. Yaitu perguruan tinggi, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP), dan kepolisian.
"Tugas berat ada di Sulawesi Tengah," katanya. Sebab naskah unas SMP di Sulawesi Tengah sudah dikirim hingga ke tingkat polsek untuk dibagikan ke rayon-rayon.
Selain itu Djaali mengatakan operasi darurat ini membuat biaya unas membengkak. Sebab harus mencetak dan mendistribusikan ulang paket soal yang diganti itu. "Jumlah kongkritnya saya belum tahu. Karena teknis panitia unas ada di Balitbang Kemendikbud," paparnya.
Dia tetap berharap seluruh kendala turunan itu tidak sampai mengganggu jadwal unas SMP yang tinggal beberapa hari lagi itu. "Kita berdoa saja tidak ada masalah," paparnya
http://www.jpnn.com/read/2014/04/30/...ya-UN-Bengkak-
Rabu, 30 April 2014 , 13:55:00
Muncul Nama Jokowi, Panita Ganti Seluruh Paket Soal UN
ANGGOTA Badan Standarisasi Nasional Pendidikan (BSNP) Prof Djaali membenarkan ada penarikan sebagian besar naskah unas SMP mata pelajaran Bahasa Indonesia di beberapa provinsi lantaran muncul nama Jokowi. Padahal posisi naskah itu dalam proses pendistribusian ke kabupaten-kabupaten.
"Hal itu (penarikan naskah, red) dilakukan untuk mengganti konten Jokowi yang ada di dalam naskah," ujar pria yang baru dilantik menjadi rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu. (wan/kim/mas)
Keputusan penarikan naskah unas itu ditetapkan dalam rapat kabinet beberapa waktu lalu. Dia juga mengakui bahwa naskah yang ditarik itu sudah ada yang sampai di tingkat provinsi.
"Keputusan rapat kabinet, naskah yang ditarik itu harus diganti dengan paket soal lainnya," kata dia.
Kebijakan penarikan ini dilakukan pemerintah untuk menghindari polemik Jokowi dalam naskah unas. Seperti diketahui, nama Jokowi sempat muncul dalam naskah unas tingkat SMA beberapa pekan lalu.
"Setelah di SMA persoalan Jokowi itu ribut, diputuskanlah dalam rapat kabinet untuk memeriksa naskah unas di jenjang SMP," kata dia.
Menurut Djaali tim dari Kemendikbud dan BSNP sudah memeriksa seluruh butir soal dalam mata pelajaran basa Indonesia tadi. Meskipun hanya terdapat di beberapa nomor ujian, panitia unas terpaksa mengganti keseluruhan paket soal dengan paket lainnya. "Jadi teknisnya soal-soal bahasa Indonesia di nomor lainnya juga diganti semuanya. Tidak ada yang sama dengan soal paket Jokowi tadi," papar dia.
http://www.jpnn.com/read/2014/04/30/...Paket-Soal-UN-
Rabu, 30 April 2014 , 13:31:00
Ini Kemungkinan Skenario Kemendikbud Terkait Munculnya Nama Jokowi
KEMENDIKBUD lagi-lagi kecolongan dengan munculnya nama Gubernur DKI sekaligus Capres PDIP Joko Widodo alias Jokowi di soal UN mata pelajaran Bahasa Indonesia tingkat SMP sederajat. Dipastikan, nama orang nomor satu di pemerintahan Ibu Kota itu nongol di Bali dan Tarakan, Provinsi Kalimantan Utara. Kemendikbud pun buru-buru menarik soal-soal "berbau" Jokowi itu.
Kini berbagai skenario kemungkinan solusi yang akan diambil Kemendikbud terkait masalah itu muncul.
Pertama, Kemendikbud akan melakukan penggantian paket naskah unas SMP yang ada soal Jokowi dengan melakukan cetak ulang naskah setelah soal tentang Jokowi diganti.
Kemungkinan kedua, soal pengganti diambilkan dari stok cadangan paket lainnya yang tidak ada soal tentang Jokowi.
Sampai sampai tadi malam, belum ada sumber dari pejabat Kemendikbud yang memastikan langkah solusi mana yang diambil.
Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemendikbud Ibnu Hamad mengatakan, hingga tadi malam jajaran petinggi Kemendikbud menggelar rapat pimpinan terbatas (rapimtas). "Maaf saya sedang rapat," katanya saat dicoba untuk dikonfirmasi.
Staf khusus Mendikbud bidang Informasi Media Sukemi juga tidak bisa dikonfirmasi karena mengikuti rapimtas tersebut. "Silahkan menghubungi BSNP (Badan Standarisasi Nasional Pendidikan, red)," ujar pejabat asal Surabaya itu. Begitupula dengan Irjen Kemendikbud Haryono Umar, juga tidak bisa memberikan penjelasan atas penarikan ini.
Sementara itu, anggota BSNP Prof Djaali membenarkan ada penarikan sebagian besar naskah unas SMP mata pelajaran bahasa Indonesia itu. Posisi naskah itu tengah proses pendistribusian ke daerah-daerah.
"Hal itu (penarikan naskah, red) dilakukan untuk mengganti konten Jokowi yang ada di dalam naskah," ujar pria yang baru dilantik menjadi rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ) itu.
http://www.jpnn.com/read/2014/04/30/...a-Nama-Jokowi-
------------------------------------
Besok lusa bila Jokowi terpilih jadi presiden RI, maka otomatis pesawat kepresidenan yang di beli zaman rezim SBY seperti gambar diatas itu, akan banyak terbang kemana-mana untuk melayani permintaan Presiden Jokowi untuk melkukan blusukan ke seluruh penjuru dunia ...