Rabu, 30/04/2014 08:40 WIB
Kabinet Kerja Jokowi: Tolak Intervensi Parpol & Didominasi Profesional
Jakarta - Entah sudah yang keberapa kali Joko Widodo menegaskan sikapnya ini. Soal pendirian capres PDI Perjuangan ini yang menolak jika koalisi hanya ajang bagi-bagi kursi.
Di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jokowi bahkan mulai berani menegaskan seperti apa kabinet bayangannya nanti jika dia terpilih sebagai presiden. Jokowi memastikan menterinya bakal didominasi orang dari teknokrat.
"Lebih besar (peluangnya) profesional," kata Jokowi, Selasa (29/4/2014).
Memang hingga saat ini, baru hanya NasDem saja yang sudah memastikan bergabung dengan PDIP dalam pertarungan pilpres mendatang. Sedangkan partai-partai lain yang sudah ditemui Jokowi maupun pengurus PDIP lainnya, baru hanya sekadar wacana. Kepada NasDem dan partai lainnya, ucapan emoh bagi-bagi kursi sendiri terus dilontarkan Jokowi.
Dia berjanji akan memilih sendiri menteri dengan penilaian kapasitas dan kualitas. Jika ada partai yang mengajukan nama, dia tidak akan mempersoalkan. Namun keputusan tetap ada di tangannya, dan nama tersebut harus melewati berbagai tes.
"(Menteri) bukan jatah. Bisa memasukkan nama, tapi harus sesuai kriteria. Artinya akan ada fit dan proper test. Kalau kriterianya pas ya mau diambil nggak apa. Kita ini mau membangun kabinet kerja," kata Jokowi.
Informasinya, memang sudah ada tim yang merumuskan garis kebijakan pemerintahan Jokowi kelak. Tim-tim tersebut membahas persoalan yang berbeda-beda pula. Ada yang khusus bidang ekonomi maupun politik atau persoalan lain.
Setiap pembahasan disusun secara detail dan nantinya dilaporkan kepada Jokowi secara berkala. Dari pembahasan itu, Jokowi jadi bisa menggambarkan sosok seperti apa yang bisa menjalankan arah pemerintahannya.
"Kita nggak sebut nama, tapi dari point-point itu bisa kelihatan mana orang yang bisa kerjasama dengan Jokowi," kata sumber detikcom yang mengetahui mengenai pembahasan ini.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...991101mainnews
Rabu, 30/04/2014 09:44 WIB
PDIP: Pos Strategis Kabinet Jokowi Diisi Kalangan Profesional
Jakarta - PDI Perjuangan mengamini kabinet menteri Joko Widodo, jika menang dalam pilpres mendatang, bakal didominasi kalangan profesional. Terutama di pos-pos yang dianggap strategis.
"Untuk yang posisi strategis itu dari kelompok profesional," kata Jubir PDIP Eva Kusuma Sundari saat dihubungi, Rabu (30/4/2014).
Eva mengambil contoh seperti Menteri ESDM, Menteri Keuangan atau menteri yang bersinggungan dengan ekonomi. Jabatan ini sangat mungkin diisi dari kalangan teknokrat. Sedangkan yang lain, bisa saja diserahkan kepada orang yang memiliki kapabilitas namun berasal dari parpol.
"Namun sesuai nggak sama Jokowi, bisa ikutin mau nya Jokowi atau tidak," lanjut Eva.
Jokowi, disebut Eva, pasti mempunyai penilaian sendiri terhadap sosok yang sudah diincarnya untuk membantu dalam kabinet. Dan itu semua bukan berdasarkan bagi-bagi kekuasaan.
Di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jokowi mulai berani menegaskan seperti apa kabinet bayangannya nanti jika dia terpilih sebagai presiden. Jokowi memastikan menterinya bakal didominasi orang dari luar partai.
"Lebih besar (peluangnya) profesional," kata Jokowi.
Dia berjanji akan memilih sendiri menteri dengan penilaian kapasitas dan kualitas. Jika ada partai yang mengajukan nama, dia tidak akan mempersoalkan. Namun keputusan tetap ada di tangannya, dan nama tersebut harus melewati berbagai tes.
"(Menteri) bukan jatah. Bisa memasukkan nama, tapi harus sesuai kriteria. Artinya akan ada fit dan proper test. Kalau kriterianya pas ya mau diambil nggak apa. Kita ini mau membangun kabinet kerja," kata Jokowi.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...991101mainnews
Senin, 24/03/2014 19:32 WIB
Mega-Jokowi Susun Kabinet di Bali
Jakarta - Capres PDIP Joko Widodo bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Bali. Ternyata pertemuan tersebut membahas soal cawapres sampai kabinet mendatang.
"Masih belum selesai, masih digodok. Masih digoreng," kata Jokowi saat ditanya apakah rapat tersebut membahas cawapres dan kabinet mendatang.
Hal ini disampaikan Jokowi kepada wartawan di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin (24/3/2013).
Jokowi terbang ke Bali pada Sabtu (22/3/2014) setelah melakukan kampanye di Lampung di hari yang sama. Jokowi baru pulang ke Jakarta hari Minggu sore.
Pertemuan penting tersebut dilakukan di tempat yang dirahasiakan oleh PDIP. Wartawan yang mengikuti kampanye Mega disuruh pulang lebih dulu. Sementara yang mengikuti Jokowi ditinggal di Lampung.
Pada saat bersamaan, Presiden SBY yang juga Ketum PD sedang berada di Bali. SBY mengadakan silaturahim dengan veteran dan keluarganya di Tabanan, Bali. Di acara tersebut SBY menegaskan, bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai jasa pahlawan.
"Kita ada di sini sebagai wujud ucapan terima kasih kita," kata SBY di Taman Pujaan Bangsa Margarana, Tabanan, Bali, Minggu (23/3/2014).
Lalu apakah ada hubungannya rapat tertutup Mega-Jokowi dan keberadaan SBY di Bali? Apakah ada pertemuan khusus di antara dua king maker Mega-SBY?
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...abinet-di-bali
Ini susunan kabinet PDIP 2014-2019
Jumat, 28 Februari 2014 11:32
Merdeka.com - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) Hendrawan Supratikno mengungkapkan sejumlah nama kader yang dibidik untuk duduk di kursi menteri kabinet 2014-2019. Misalnya, M Prakosa dan Rokhmin Dahuri, yang masing-masing pernah menjabat Menteri Kehutanan dan Menteri Kelautan di era Presiden Megawati Soekarnoputri , diplot di kursi yang sama.
Hendrawan menilai wajar jika PDIP sudah menyiapkan susunan kabinet sejak dini. Bahkan tak hanya PDIP , kata dia, Gerindra juga punya jagoan sendiri jika menang Pemilu 2014.
"Saya dengar, kalau Gerindra menang pemilu, Martin Hutabarat akan jadi Menkum HAM. Demikian juga kalau Golkar menang, Airlangga Hartarto akan masuk jajaran kabinet. PDIP tentu juga begitu meskipun masih disimpan," ujar Hendrawan saat dihubungi, Jumat (28/2).
Menurut dia, jika partai tak menyiapkan rencana kabinet malah salah. Hal ini, kata dia, justru mencerminkan profesionalisme sebuah partai.
"Kabinet PDIP akan mencerminkan nilai-nilai profesionalisme, punya kompetensi, mencerminkan kekompakan dan kebhinekaan," kata Supratikno.
Berikut sebagian susunan rencana kabinet PDIP yang diungkap Hendrawan:
1. Sri Adiningsih sebagai Menteri Perdagangan
2. Maruarar Sirait sebagai Menakertrans
3. Hendrawan Supratikno sebagai Menteri PPN/Ketua Bappenas atau Menteri BUMN
4. Hasto Kristianto sebagai Mensesneg/Seskab
5. Arief Wibowo sebagai Menteri Pertanahan atau Agraria
6. Budiman Sudjatmiko sebagai Menpora
7. TB Hasanuddin sebagai Menhan
8. Arif Budimanta sebagai Menteri Keuangan
9. Pramono Anung sebagai Menteri Pertambangan
10. Tjahjo Kumolo sebagai Menkum HAM
11. M Prakosa sebagai Menteri Kehutanan
12. Rokhmin Dahuri sebagai Menteri Kelautan (Maritim)
http://www.merdeka.com/politik/ini-s...2014-2019.html
PDIP Sudah Susun Kabinet 2014-2019. Presidennya Jokowi?
Kamis, 27/02/2014 12:55 WIB
kabar24..com, JAKARTA� Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo menyatakan partainya telah menyusun struktur Kabinet untuk periode 2014--2019.
Penyiapan susunan kabinet itu dilakukan manakala PDIP dipercaya rakyat untuk memimpin negeri ini dengan menang Pemilu dan Pilpres 2014.
"PDIP selain berjuang untuk memenangkan Pemilu 2014, pada saat bersamaan PDIP juga menyiapkan agenda pemerintahan ke depan, dan sekaligus mempersiapkan arsitektur kabinet pemerintahan," kata Tjahjo Kumolo di Jakarta, Kamis (27/2/2014).
Dikatakan, saat memerintah, seluruh konsepsi pemerintahan akan menempatkan rakyat sebagai kekuatan utama perekonomian nasional ke depan, sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi kebangkitan Indonesia pada tahun 2045.
PDIP mengajak seluruh elemen bangsa untuk siap bersikap, siapa kawan, siapa lawan. Kepada siapa pun elemen bangsa maupun perorangan ataupun institusi yang akan merusak demokratisasi pemilu 2014 dengan berbagai kecurangan-kecurangan.
"Seluruh elemen bangsa Indonesia harus menempatkan tahun 2014 sebagai tahun penentuan dan tahun politik. Agar bangsa ini kembali berdaulat, mandiri dalam pangan, energi, dan peri kehidupan yang layak bagi rakyat, serta mampu menjadi pelita bagi bangsa-bangsa lain di dunia," kata anggota Komisi I DPR itu.
http://www.kabar24..com/nasional/rea...idennya-jokowi
PDIP Bentuk Kabinet Bayangan, Jokowi Mengaku Tak Dilibatkan
01 Mar 2014 03:12
Liputan6.com, Jakarta - Pemilu belum lagi digelar, namun PDI Perjuangan jauh-jauh hari telah membentuk kabinet bayangan yang terdiri dari kader-kader PDIP yang dianggap berpotensi dibidangnya.
Terkait munculnya kabinet bayangan itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang dianggap sebagai salah satu kader potensial PDIP justru mengaku belum tahu. Dia menegaskan belum mendengar adanya pembentukan kabinet itu.
"Nggak tahu, tanya ke partai, kok tanya ke saya," ujar Jokowi di Balaikota Jakarta, Jumat, (28/2/2014).
Ia pun mengaku tidak pernah dilibatkan dalam pembahasan kabinet bayangan yang dimaksud. "Dibahas apa? Yang didiskusikan dengan saya ini apa?" tanya Jokowi.
Sebelumunya, politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno mengatakan partainya telah memikirkan posisi di pemerintahan yang dapat diisi oleh kader potensialnya atau semacam kabinet bayangan.
Namun, tak semua posisi diisi kader PDIP. Sebab, partai berlambang moncong putih itu tahu diri, mereka tak mampu menang mutlak dalam pemilu mendatang.
"PDIP kan memiliki kader-kader, tentu tak semua akan diborong oleh PDIP. Itu kan sejumlah nama yang kami pandang cocok," kata Hendrawan.
Hendrawan menyebut Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo pantas menjadi Menkum dan HAM, Pramono Anung dinilai mampu mengemban tugas sebagai Menteri Pertambangan, dan Eva Kusuma Sundari akan diserahkan posisi Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
Lantas, bagaimana dengan kader emas PDIP Joko Widodo? Dia hanya menjawab singkat dan normatif. "Yang kunci-kunci itu kewenangan Ibu Ketum (Megawati Soekarnoputri)," jawab Hendrawan.
http://news.liputan6.com/read/201687...tak-dilibatkan
-------------------------------------
Ora percoyoooo ... la piye awakku arep percoyo ambe labene' mas Joko,
iling mati sampeyan, mas Jok!
Kabinet Kerja Jokowi: Tolak Intervensi Parpol & Didominasi Profesional
Jakarta - Entah sudah yang keberapa kali Joko Widodo menegaskan sikapnya ini. Soal pendirian capres PDI Perjuangan ini yang menolak jika koalisi hanya ajang bagi-bagi kursi.
Di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jokowi bahkan mulai berani menegaskan seperti apa kabinet bayangannya nanti jika dia terpilih sebagai presiden. Jokowi memastikan menterinya bakal didominasi orang dari teknokrat.
"Lebih besar (peluangnya) profesional," kata Jokowi, Selasa (29/4/2014).
Memang hingga saat ini, baru hanya NasDem saja yang sudah memastikan bergabung dengan PDIP dalam pertarungan pilpres mendatang. Sedangkan partai-partai lain yang sudah ditemui Jokowi maupun pengurus PDIP lainnya, baru hanya sekadar wacana. Kepada NasDem dan partai lainnya, ucapan emoh bagi-bagi kursi sendiri terus dilontarkan Jokowi.
Dia berjanji akan memilih sendiri menteri dengan penilaian kapasitas dan kualitas. Jika ada partai yang mengajukan nama, dia tidak akan mempersoalkan. Namun keputusan tetap ada di tangannya, dan nama tersebut harus melewati berbagai tes.
"(Menteri) bukan jatah. Bisa memasukkan nama, tapi harus sesuai kriteria. Artinya akan ada fit dan proper test. Kalau kriterianya pas ya mau diambil nggak apa. Kita ini mau membangun kabinet kerja," kata Jokowi.
Informasinya, memang sudah ada tim yang merumuskan garis kebijakan pemerintahan Jokowi kelak. Tim-tim tersebut membahas persoalan yang berbeda-beda pula. Ada yang khusus bidang ekonomi maupun politik atau persoalan lain.
Setiap pembahasan disusun secara detail dan nantinya dilaporkan kepada Jokowi secara berkala. Dari pembahasan itu, Jokowi jadi bisa menggambarkan sosok seperti apa yang bisa menjalankan arah pemerintahannya.
"Kita nggak sebut nama, tapi dari point-point itu bisa kelihatan mana orang yang bisa kerjasama dengan Jokowi," kata sumber detikcom yang mengetahui mengenai pembahasan ini.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...991101mainnews
Rabu, 30/04/2014 09:44 WIB
PDIP: Pos Strategis Kabinet Jokowi Diisi Kalangan Profesional
Jakarta - PDI Perjuangan mengamini kabinet menteri Joko Widodo, jika menang dalam pilpres mendatang, bakal didominasi kalangan profesional. Terutama di pos-pos yang dianggap strategis.
"Untuk yang posisi strategis itu dari kelompok profesional," kata Jubir PDIP Eva Kusuma Sundari saat dihubungi, Rabu (30/4/2014).
Eva mengambil contoh seperti Menteri ESDM, Menteri Keuangan atau menteri yang bersinggungan dengan ekonomi. Jabatan ini sangat mungkin diisi dari kalangan teknokrat. Sedangkan yang lain, bisa saja diserahkan kepada orang yang memiliki kapabilitas namun berasal dari parpol.
"Namun sesuai nggak sama Jokowi, bisa ikutin mau nya Jokowi atau tidak," lanjut Eva.
Jokowi, disebut Eva, pasti mempunyai penilaian sendiri terhadap sosok yang sudah diincarnya untuk membantu dalam kabinet. Dan itu semua bukan berdasarkan bagi-bagi kekuasaan.
Di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jokowi mulai berani menegaskan seperti apa kabinet bayangannya nanti jika dia terpilih sebagai presiden. Jokowi memastikan menterinya bakal didominasi orang dari luar partai.
"Lebih besar (peluangnya) profesional," kata Jokowi.
Dia berjanji akan memilih sendiri menteri dengan penilaian kapasitas dan kualitas. Jika ada partai yang mengajukan nama, dia tidak akan mempersoalkan. Namun keputusan tetap ada di tangannya, dan nama tersebut harus melewati berbagai tes.
"(Menteri) bukan jatah. Bisa memasukkan nama, tapi harus sesuai kriteria. Artinya akan ada fit dan proper test. Kalau kriterianya pas ya mau diambil nggak apa. Kita ini mau membangun kabinet kerja," kata Jokowi.
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...991101mainnews
Senin, 24/03/2014 19:32 WIB
Mega-Jokowi Susun Kabinet di Bali
Jakarta - Capres PDIP Joko Widodo bertemu dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri di Bali. Ternyata pertemuan tersebut membahas soal cawapres sampai kabinet mendatang.
"Masih belum selesai, masih digodok. Masih digoreng," kata Jokowi saat ditanya apakah rapat tersebut membahas cawapres dan kabinet mendatang.
Hal ini disampaikan Jokowi kepada wartawan di depan Balai Kota DKI Jakarta, Senin (24/3/2013).
Jokowi terbang ke Bali pada Sabtu (22/3/2014) setelah melakukan kampanye di Lampung di hari yang sama. Jokowi baru pulang ke Jakarta hari Minggu sore.
Pertemuan penting tersebut dilakukan di tempat yang dirahasiakan oleh PDIP. Wartawan yang mengikuti kampanye Mega disuruh pulang lebih dulu. Sementara yang mengikuti Jokowi ditinggal di Lampung.
Pada saat bersamaan, Presiden SBY yang juga Ketum PD sedang berada di Bali. SBY mengadakan silaturahim dengan veteran dan keluarganya di Tabanan, Bali. Di acara tersebut SBY menegaskan, bangsa yang besar adalah bangsa yang mau menghargai jasa pahlawan.
"Kita ada di sini sebagai wujud ucapan terima kasih kita," kata SBY di Taman Pujaan Bangsa Margarana, Tabanan, Bali, Minggu (23/3/2014).
Lalu apakah ada hubungannya rapat tertutup Mega-Jokowi dan keberadaan SBY di Bali? Apakah ada pertemuan khusus di antara dua king maker Mega-SBY?
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...abinet-di-bali
Ini susunan kabinet PDIP 2014-2019
Jumat, 28 Februari 2014 11:32
Merdeka.com - Politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) Hendrawan Supratikno mengungkapkan sejumlah nama kader yang dibidik untuk duduk di kursi menteri kabinet 2014-2019. Misalnya, M Prakosa dan Rokhmin Dahuri, yang masing-masing pernah menjabat Menteri Kehutanan dan Menteri Kelautan di era Presiden Megawati Soekarnoputri , diplot di kursi yang sama.
Hendrawan menilai wajar jika PDIP sudah menyiapkan susunan kabinet sejak dini. Bahkan tak hanya PDIP , kata dia, Gerindra juga punya jagoan sendiri jika menang Pemilu 2014.
"Saya dengar, kalau Gerindra menang pemilu, Martin Hutabarat akan jadi Menkum HAM. Demikian juga kalau Golkar menang, Airlangga Hartarto akan masuk jajaran kabinet. PDIP tentu juga begitu meskipun masih disimpan," ujar Hendrawan saat dihubungi, Jumat (28/2).
Menurut dia, jika partai tak menyiapkan rencana kabinet malah salah. Hal ini, kata dia, justru mencerminkan profesionalisme sebuah partai.
"Kabinet PDIP akan mencerminkan nilai-nilai profesionalisme, punya kompetensi, mencerminkan kekompakan dan kebhinekaan," kata Supratikno.
Berikut sebagian susunan rencana kabinet PDIP yang diungkap Hendrawan:
1. Sri Adiningsih sebagai Menteri Perdagangan
2. Maruarar Sirait sebagai Menakertrans
3. Hendrawan Supratikno sebagai Menteri PPN/Ketua Bappenas atau Menteri BUMN
4. Hasto Kristianto sebagai Mensesneg/Seskab
5. Arief Wibowo sebagai Menteri Pertanahan atau Agraria
6. Budiman Sudjatmiko sebagai Menpora
7. TB Hasanuddin sebagai Menhan
8. Arif Budimanta sebagai Menteri Keuangan
9. Pramono Anung sebagai Menteri Pertambangan
10. Tjahjo Kumolo sebagai Menkum HAM
11. M Prakosa sebagai Menteri Kehutanan
12. Rokhmin Dahuri sebagai Menteri Kelautan (Maritim)
http://www.merdeka.com/politik/ini-s...2014-2019.html
PDIP Sudah Susun Kabinet 2014-2019. Presidennya Jokowi?
Kamis, 27/02/2014 12:55 WIB
kabar24..com, JAKARTA� Sekretaris Jenderal PDIP Tjahjo Kumolo menyatakan partainya telah menyusun struktur Kabinet untuk periode 2014--2019.
Penyiapan susunan kabinet itu dilakukan manakala PDIP dipercaya rakyat untuk memimpin negeri ini dengan menang Pemilu dan Pilpres 2014.
"PDIP selain berjuang untuk memenangkan Pemilu 2014, pada saat bersamaan PDIP juga menyiapkan agenda pemerintahan ke depan, dan sekaligus mempersiapkan arsitektur kabinet pemerintahan," kata Tjahjo Kumolo di Jakarta, Kamis (27/2/2014).
Dikatakan, saat memerintah, seluruh konsepsi pemerintahan akan menempatkan rakyat sebagai kekuatan utama perekonomian nasional ke depan, sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi kebangkitan Indonesia pada tahun 2045.
PDIP mengajak seluruh elemen bangsa untuk siap bersikap, siapa kawan, siapa lawan. Kepada siapa pun elemen bangsa maupun perorangan ataupun institusi yang akan merusak demokratisasi pemilu 2014 dengan berbagai kecurangan-kecurangan.
"Seluruh elemen bangsa Indonesia harus menempatkan tahun 2014 sebagai tahun penentuan dan tahun politik. Agar bangsa ini kembali berdaulat, mandiri dalam pangan, energi, dan peri kehidupan yang layak bagi rakyat, serta mampu menjadi pelita bagi bangsa-bangsa lain di dunia," kata anggota Komisi I DPR itu.
http://www.kabar24..com/nasional/rea...idennya-jokowi
PDIP Bentuk Kabinet Bayangan, Jokowi Mengaku Tak Dilibatkan
01 Mar 2014 03:12
Liputan6.com, Jakarta - Pemilu belum lagi digelar, namun PDI Perjuangan jauh-jauh hari telah membentuk kabinet bayangan yang terdiri dari kader-kader PDIP yang dianggap berpotensi dibidangnya.
Terkait munculnya kabinet bayangan itu, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo yang dianggap sebagai salah satu kader potensial PDIP justru mengaku belum tahu. Dia menegaskan belum mendengar adanya pembentukan kabinet itu.
"Nggak tahu, tanya ke partai, kok tanya ke saya," ujar Jokowi di Balaikota Jakarta, Jumat, (28/2/2014).
Ia pun mengaku tidak pernah dilibatkan dalam pembahasan kabinet bayangan yang dimaksud. "Dibahas apa? Yang didiskusikan dengan saya ini apa?" tanya Jokowi.
Sebelumunya, politisi senior PDIP, Hendrawan Supratikno mengatakan partainya telah memikirkan posisi di pemerintahan yang dapat diisi oleh kader potensialnya atau semacam kabinet bayangan.
Namun, tak semua posisi diisi kader PDIP. Sebab, partai berlambang moncong putih itu tahu diri, mereka tak mampu menang mutlak dalam pemilu mendatang.
"PDIP kan memiliki kader-kader, tentu tak semua akan diborong oleh PDIP. Itu kan sejumlah nama yang kami pandang cocok," kata Hendrawan.
Hendrawan menyebut Sekjen PDIP Tjahjo Kumolo pantas menjadi Menkum dan HAM, Pramono Anung dinilai mampu mengemban tugas sebagai Menteri Pertambangan, dan Eva Kusuma Sundari akan diserahkan posisi Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI).
Lantas, bagaimana dengan kader emas PDIP Joko Widodo? Dia hanya menjawab singkat dan normatif. "Yang kunci-kunci itu kewenangan Ibu Ketum (Megawati Soekarnoputri)," jawab Hendrawan.
http://news.liputan6.com/read/201687...tak-dilibatkan
-------------------------------------
Ora percoyoooo ... la piye awakku arep percoyo ambe labene' mas Joko,
- kapan buat janji, diingkari dewe.(ilingen daftar janjiya bila kepilih Gunernur jakarta biyen)
- kapan diberi amanah mimpin, pasti khianat (setidaknya kejadian di Solo lan Jakarta iku)
- kapan bicara, ke akehan dusta lan ngapusi ....
iling mati sampeyan, mas Jok!