SEMARANG, suaramerdeka.com - Buntut dari temuan pungli di Jembatan Timbang (JT) Subah, Batang, Minggu (27/4) malam, Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) akan mengevaluasi 16 JT di wilayahnya. Jika tak mampu memenuhi standar, sebagian akan ditutup.
Kepala Dishubkominfo Jateng Urip Sihabudin mengatakan, seluruh JT harus memenuhi standar sistem operasional, personel dan sarana prasarana. Dari sisi SDM saja, untuk satu JT butuh 35 personel, maka 16 JT butuh 560 orang. Padahal petugas Dishub hanya ada 281 orang, itu pun tidak semua kualifikasinya memenuhi syarat.
"Kami evaluasi dalam dua hari ini, mana yang benar-benar layak. Kalau cuma ada 200 orang, ya paling hanya tujuh JT yang bisa operasional," kata Urip, Selasa (29/4).
Penutupan dilakukan pada JT yang berada di satu jalur dengan JT lain. JT Subah, Batang yang disidak Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjadi salah yang terancam ditutup. Keberadaannya dinilai kurang krusial karena sudah ada beberapa JT di jalur pantura.
Penutupan tersebut menurut Urip hanya sementara. Setelah mendapat penambahan personil yang berkualitas, JT bisa difungsikan kembali. Penutupan juga diyakini tidak menggagalkan pemenuhan target pendapatan 2014 sebesar Rp 40.922.000.000. "Kami usulkan penutupan ini pada Gubernur yang diteruskan ke Menteri Perhubungan," ujarnya.
Selain itu, Dishubkominfo akan mempercepat revitalisasi JT. Seperti penambahan CCTV dan sistem operasional yang meminimalkan campur tangan manusia. Dari penimbangan beban hingga pencetakan struk pembayaran dilakukan oleh komputer. "Pak Gub memberi kami waktu dua minggu untuk percepatan ini," kata Urip.
Sedangkan petugas di JT Subah yang tertangkap basah menerima pungli kini sedang diproses oleh Inspektorat Provinsi. Urip langsung memanggil para petugas yang terlibat untuk dimintai keterangan pada Senin (28/4). "Sanksinya apa terserah Inspektorat dan BKD nanti," katanya.
Hal lain yang sedang diusahakan ialah penambahan sarana prasarana seperti lahan parkir dan gudang. Selama ini petugas sulit menindak karena kerepotan menempatkan truk yang melanggar dan tak adanya gudang untuk menampung kelebihan muatan
sumber
ganti aja jadi jembatan gantung pak