Masuknya bos MNC group Hary Tanoesoedibjo ke Hanura pada bulan Februari 2013 silam sempat dianggap sebagai angin segar untuk mendongkrak suara. Tapi hasil quick count Pileg berkata lain, posisi HT kian terpojok bahkan didesak mundur.
Semua elite Hanura menyambut kedatangan Hary Tanoe kala itu, semua yakin sosok Hary Tanoe yang memiliki banyak media bakal menjadi faktor penting pendongkrak suara Hanura di Pemilu 2014. Tak terkecuali Ketua Bapilu Partai Hanura saat itu, Yuddy Chrisnandi.
"Dengan masuknya Pak Hary Tanoe, kita sangat bersyukur. Kita tidak ada masalah lagi dengan publikasi, popularitas, elektabilitas partai maupun Pak Wiranto sebagai capres," kata Yuddy, kepada detikcom, Senin (18/2/2013) lalu.
Hanura berharap banyak pada sosok Hary Tanoe. Dia berharap HT yang kala itu baru pindah dari NasDem akan menggunakan seluruh sumber daya medianya untuk mendongkrak popularitas Hanura menjauhi zona degradasi.
"Kita sangat berharap seluruh sumber daya politik yang dimiliki Pak Hary benar-benar disinergikan dengan Partai Hanura sehingga menjadi kekuatan yang bisa diandalkan untuk pemenangan Partai Hanura dan Pak Wiranto yang sudah ditetapkan sebagai capres," lanjut Yuddy.
Saat itu Hary Tanoe pun langsung diberi posisi penting. Tak main-main, HT ditempatkan sebagai Ketua Dewan Pertimbangan. Tugasnya adalah memberikan masukan strategis, pandangan strategis guna merumuskan capaian strategis partai.
Tak lama kemudian HT diangkat menjadi Ketua Bapilu Partai Hanura, posisi Yuddy pun tergeser. Yuddy sempat sakit hati tapi akhirnya menerima dengan legowo. Sampai kemudian hasil Pileg menunjukkan kegagalan Hary Tanoe, Yuddy adalah orang pertama yang bersuara keras soal kegagalan Hary Tanoe.
Mayoritas kader Partai Hanura di pusat dan daerah kecewa kepada Hary Tanoe yang dianggap gagal menjalankan strategi pemenangan Bapilu yang dipimpinnya karena minimnya pengalaman," kata Yuddy dalam siaran pers, Rabu (30/4/2014).
Yuddy tak segan mengungkap banyaknya kader dan elite Hanura yang menganggap Hary sebagai penyebab kegagalan Hanura. Padahal usaha HT menampilkan propaganda Hanura di media-medianya tak bisa dibilang sedikit. Namun kini HT bahkan 'diusir' dari Partai Hanura.
"HT dianggap penyebab kegagalan Hanura menjadi partai papan atas yang diramalkan sebelumnya. Banyak kader-kader yang menginginkan HT mundur dari Hanura sebagai bentuk pertanggungjawabannya," kata Yuddy.
Akankah HT mundur dari Hanura? Lalu bagaimana nasib politik HT selanjutnya?
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...?991104topnews
masuk partai di injury time, lalu tiba tiba jadi cawapres tanpa prosedur normal. pencitraannya di sinetron tukang becak gagal. beginilah jadinya
Semua elite Hanura menyambut kedatangan Hary Tanoe kala itu, semua yakin sosok Hary Tanoe yang memiliki banyak media bakal menjadi faktor penting pendongkrak suara Hanura di Pemilu 2014. Tak terkecuali Ketua Bapilu Partai Hanura saat itu, Yuddy Chrisnandi.
"Dengan masuknya Pak Hary Tanoe, kita sangat bersyukur. Kita tidak ada masalah lagi dengan publikasi, popularitas, elektabilitas partai maupun Pak Wiranto sebagai capres," kata Yuddy, kepada detikcom, Senin (18/2/2013) lalu.
Hanura berharap banyak pada sosok Hary Tanoe. Dia berharap HT yang kala itu baru pindah dari NasDem akan menggunakan seluruh sumber daya medianya untuk mendongkrak popularitas Hanura menjauhi zona degradasi.
"Kita sangat berharap seluruh sumber daya politik yang dimiliki Pak Hary benar-benar disinergikan dengan Partai Hanura sehingga menjadi kekuatan yang bisa diandalkan untuk pemenangan Partai Hanura dan Pak Wiranto yang sudah ditetapkan sebagai capres," lanjut Yuddy.
Saat itu Hary Tanoe pun langsung diberi posisi penting. Tak main-main, HT ditempatkan sebagai Ketua Dewan Pertimbangan. Tugasnya adalah memberikan masukan strategis, pandangan strategis guna merumuskan capaian strategis partai.
Tak lama kemudian HT diangkat menjadi Ketua Bapilu Partai Hanura, posisi Yuddy pun tergeser. Yuddy sempat sakit hati tapi akhirnya menerima dengan legowo. Sampai kemudian hasil Pileg menunjukkan kegagalan Hary Tanoe, Yuddy adalah orang pertama yang bersuara keras soal kegagalan Hary Tanoe.
Mayoritas kader Partai Hanura di pusat dan daerah kecewa kepada Hary Tanoe yang dianggap gagal menjalankan strategi pemenangan Bapilu yang dipimpinnya karena minimnya pengalaman," kata Yuddy dalam siaran pers, Rabu (30/4/2014).
Yuddy tak segan mengungkap banyaknya kader dan elite Hanura yang menganggap Hary sebagai penyebab kegagalan Hanura. Padahal usaha HT menampilkan propaganda Hanura di media-medianya tak bisa dibilang sedikit. Namun kini HT bahkan 'diusir' dari Partai Hanura.
"HT dianggap penyebab kegagalan Hanura menjadi partai papan atas yang diramalkan sebelumnya. Banyak kader-kader yang menginginkan HT mundur dari Hanura sebagai bentuk pertanggungjawabannya," kata Yuddy.
Akankah HT mundur dari Hanura? Lalu bagaimana nasib politik HT selanjutnya?
http://news.detik.com/pemilu2014/rea...?991104topnews
masuk partai di injury time, lalu tiba tiba jadi cawapres tanpa prosedur normal. pencitraannya di sinetron tukang becak gagal. beginilah jadinya