Publik dipertontonkan konflik terbuka antara kubu Jokowi dengan Puan Maharani. Walaupun Jokowi sudah menyangkal, tetapi persaingan kedua kubu itu tidak bisa dibantah.
Dalam pertemuan dengan mantan Wakil Presiden Hamzah Haz, Puan didampingi ketua geng tancho yang tak lain Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo. Puan selaku tuan Rumah mendampingi ibunya Megawati Soekarnoputri. (Senin, 28/04).
Menurut pengamat politik dari Australian National University (ANU) Marcus Mietzner dalam artikel berjudul �Jokowi: Rise of a polite populist�.
Menurut Mietzner ada tiga kelompok di tubuh PDIP. Ketiga kelompok ini saling berebut terutama untuk mendapatkan dana dan kekuasaan.
Kubu pertama, Puan Maharan. Putri mendiang Taufik Kiemas ini bersikeras pihak lain di luar trah Soekarno tidak bisa menguasai PDIP. Puan pun masih bersikeras sebagai panglima di Pilpres 2014. Padahal sebelumnya, Jokowi mengakui sebagai panglima di Pilpres 2014.
Di antara kedua kubu pun saling berbantahan di media. Tjahjo Kumolo menegaskan, Jokowi bukan panglima pemenangan di Pilpres 2014. Sedangkan Eva Kusuma Sundari selaku pendukung Jokowi mengatakan, Jokowi panglima di Pilpres 2014.
Kedua, kubu yang dipimpin oleh dosen Universitas Indonesia, Andi Widjajanto yang merupakan putra dari almarhum Theo Sjafei, petinggi PDIP dan penasihat utama Megawati di era 1990-an.
Ketiga, tim sukses Jokowi sendiri, yaitu jejaring pembantu-pembantunya yang sudah mendukungnya sejak ia mencalonkan diri sebagai walikota Solo tempo hari.
Di Pileg 2014, ketiga kubu ini saling berebut pengaruh dan saling jegal. Tak jarang, kubu Jokowi yang dikuasai kalangan aktivis LSM berhasil mengalahkan kubu puan.
Kita lihat saja pertempuran di tubuh Partai berlambang Banteng Moncong Putih
sumber gan: http://goo.gl/mNLrGh
Dalam pertemuan dengan mantan Wakil Presiden Hamzah Haz, Puan didampingi ketua geng tancho yang tak lain Sekjen DPP PDIP Tjahjo Kumolo. Puan selaku tuan Rumah mendampingi ibunya Megawati Soekarnoputri. (Senin, 28/04).
Menurut pengamat politik dari Australian National University (ANU) Marcus Mietzner dalam artikel berjudul �Jokowi: Rise of a polite populist�.
Menurut Mietzner ada tiga kelompok di tubuh PDIP. Ketiga kelompok ini saling berebut terutama untuk mendapatkan dana dan kekuasaan.
Kubu pertama, Puan Maharan. Putri mendiang Taufik Kiemas ini bersikeras pihak lain di luar trah Soekarno tidak bisa menguasai PDIP. Puan pun masih bersikeras sebagai panglima di Pilpres 2014. Padahal sebelumnya, Jokowi mengakui sebagai panglima di Pilpres 2014.
Di antara kedua kubu pun saling berbantahan di media. Tjahjo Kumolo menegaskan, Jokowi bukan panglima pemenangan di Pilpres 2014. Sedangkan Eva Kusuma Sundari selaku pendukung Jokowi mengatakan, Jokowi panglima di Pilpres 2014.
Kedua, kubu yang dipimpin oleh dosen Universitas Indonesia, Andi Widjajanto yang merupakan putra dari almarhum Theo Sjafei, petinggi PDIP dan penasihat utama Megawati di era 1990-an.
Ketiga, tim sukses Jokowi sendiri, yaitu jejaring pembantu-pembantunya yang sudah mendukungnya sejak ia mencalonkan diri sebagai walikota Solo tempo hari.
Di Pileg 2014, ketiga kubu ini saling berebut pengaruh dan saling jegal. Tak jarang, kubu Jokowi yang dikuasai kalangan aktivis LSM berhasil mengalahkan kubu puan.
Kita lihat saja pertempuran di tubuh Partai berlambang Banteng Moncong Putih
sumber gan: http://goo.gl/mNLrGh