MERDEKA.COM. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengaku mendapat informasi resmi tentang ancaman jelang Pemilu 2014. Salah satunya laporan sejumlah pihak yang khawatir Jokowi akan dibunuh.
SBY tidak menganggap enteng isu tersebut dan meminta pengamanan langsung kepada kepolisian.
"Saya tidak mengambil enteng isu ini, lebih bagus negara proteksi, kepolisian mengambil pengamanan langsung secara fisik terhadap tokoh-tokoh itu," ujar SBY dalam sidang kabinet paripurna, di Kantornya, Selasa (1/4).
SBY mengakui belakangan ini suhu politik di Indonesia semakin memanas menjelang Pemilu. Para capres dari sejumlah parpol saling menyerang di dalam kampanyenya. SBY menganggap hal ini sebagai sesuatu yang wajar.
"Saya selalu update kapolri sejauh ini berjalan normal dan wajar, suhu menghangat, kampanye yang disampaikan juga panas, itu wajar. Tahun lalu juga begitu, bahkan di luar negeri ada kericuhan dan korban jiwa. Saya harap kampanye ini berjalan dengan baik," ujarnya.
SBY mengakui dunia politik itu keras dan juga terkadang jahat. Oleh karena itu, negara harus menjamin keamanan terhadap proses penyelenggaraan Pemilu ini.
"Politik itu keras dan kadang-kadang jahat, oleh karena itu negara memberi perhatian penuh, karena ini musim pemilu," ujarnya.
Sebelumnya beredar kabar ada ancaman pembunuhan terhadap Jokowi, setelah dia maju sebagai capres. PDIP mengaku Jokowi disadap dan mendapat serangkaian teror.
Jokowi tidak khawatir jika memang benar ancaman itu menghampiri dirinya. Dia mengatakan merasa aman karena selama ini selalu mendapat pengamanan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
"Satpol PP yang jaga saya banyak, ada 7000 Satpol PP," kata Jokowi usai upacara peringatan HUT Satpol PP DKI Jakarta ke-64, dan HUT Satlinmas ke-52, di lapangan Silang Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (27/3).
Sumber
Semoga Pak Jokowi selalu dilindungi Allah SWT, Terima kasih pak SBY atas perhatiannya...
SBY tidak menganggap enteng isu tersebut dan meminta pengamanan langsung kepada kepolisian.
"Saya tidak mengambil enteng isu ini, lebih bagus negara proteksi, kepolisian mengambil pengamanan langsung secara fisik terhadap tokoh-tokoh itu," ujar SBY dalam sidang kabinet paripurna, di Kantornya, Selasa (1/4).
SBY mengakui belakangan ini suhu politik di Indonesia semakin memanas menjelang Pemilu. Para capres dari sejumlah parpol saling menyerang di dalam kampanyenya. SBY menganggap hal ini sebagai sesuatu yang wajar.
"Saya selalu update kapolri sejauh ini berjalan normal dan wajar, suhu menghangat, kampanye yang disampaikan juga panas, itu wajar. Tahun lalu juga begitu, bahkan di luar negeri ada kericuhan dan korban jiwa. Saya harap kampanye ini berjalan dengan baik," ujarnya.
SBY mengakui dunia politik itu keras dan juga terkadang jahat. Oleh karena itu, negara harus menjamin keamanan terhadap proses penyelenggaraan Pemilu ini.
"Politik itu keras dan kadang-kadang jahat, oleh karena itu negara memberi perhatian penuh, karena ini musim pemilu," ujarnya.
Sebelumnya beredar kabar ada ancaman pembunuhan terhadap Jokowi, setelah dia maju sebagai capres. PDIP mengaku Jokowi disadap dan mendapat serangkaian teror.
Jokowi tidak khawatir jika memang benar ancaman itu menghampiri dirinya. Dia mengatakan merasa aman karena selama ini selalu mendapat pengamanan dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
"Satpol PP yang jaga saya banyak, ada 7000 Satpol PP," kata Jokowi usai upacara peringatan HUT Satpol PP DKI Jakarta ke-64, dan HUT Satlinmas ke-52, di lapangan Silang Monumen Nasional, Jakarta Pusat, Kamis (27/3).
Sumber
Semoga Pak Jokowi selalu dilindungi Allah SWT, Terima kasih pak SBY atas perhatiannya...