Saat digeledah, 2 polisi asyik mabuk & gandeng LC di Bengkel Cafe
Reporter : Dharmawan Sutanto | Senin, 9 Februari 2015 00:37
Merdeka.com - Dua polisi anggota Polda Metro Jaya, Kompol Teuku Arsya Khadafi dan Kompol Budi Hermanto, serta seorang rekannya pada Jumat (6/2) dinihari terlibat keributan dengan sejumlah anggota Polisi Militer TNI AL di Bengkel Cafe, SCBD, Jakarta Pusat.
Menurut penjelasan Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Rikwanto, peristiwa itu terjadi karena kesalahpahaman antara anggota TNI dan Polda Metro.
Rikwanto mengatakan, Arsya dan Budi saat itu sedang dalam tugas menyelidiki lokasi hiburan malam itu. Kemudian aparat TNI AL sedang mengadakan razia tidak percaya keduanya adalah polisi yang tengah melakukan penyelidikan. Lantas rombongan anggota TNI ini membawa keduanya ke POM TNI dan memukulinya.
"TNI ada tiga puluh orang lebih. Polisi sudah menunjukkan surat perintah tapi enggak diterima lalu ada pemukulan sampai babak belur," kata Rikwanto.
Namun, keterangan Rikwanto dibantah oleh penuturan beberapa saksi di lokasi kejadian. Menurut sumber merdeka.com, dia membenarkan saat itu memang dilakukan razia gabungan oleh Polisi Militer Angkatan Laut, Darat, dan Udara di tempat hiburan malam itu. Menurut dia, seluruh anggota Polisi Militer langsung masuk dan melakukan penggeledahan.
"Mereka langsung masuk ke kafe. Semua digeledah," ungkap sumber merdeka.com, Minggu (8/2).
Dalam penggeledahan itu, POM menemukan tiga orang polisi dan langsung menggeledah mereka. Ternyata tindakan itu tidak diterima dan melakukan perlawanan.
Reporter : Dharmawan Sutanto | Senin, 9 Februari 2015 00:37
Merdeka.com - Dua polisi anggota Polda Metro Jaya, Kompol Teuku Arsya Khadafi dan Kompol Budi Hermanto, serta seorang rekannya pada Jumat (6/2) dinihari terlibat keributan dengan sejumlah anggota Polisi Militer TNI AL di Bengkel Cafe, SCBD, Jakarta Pusat.
Menurut penjelasan Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri, Kombes Pol Rikwanto, peristiwa itu terjadi karena kesalahpahaman antara anggota TNI dan Polda Metro.
Rikwanto mengatakan, Arsya dan Budi saat itu sedang dalam tugas menyelidiki lokasi hiburan malam itu. Kemudian aparat TNI AL sedang mengadakan razia tidak percaya keduanya adalah polisi yang tengah melakukan penyelidikan. Lantas rombongan anggota TNI ini membawa keduanya ke POM TNI dan memukulinya.
"TNI ada tiga puluh orang lebih. Polisi sudah menunjukkan surat perintah tapi enggak diterima lalu ada pemukulan sampai babak belur," kata Rikwanto.
Namun, keterangan Rikwanto dibantah oleh penuturan beberapa saksi di lokasi kejadian. Menurut sumber merdeka.com, dia membenarkan saat itu memang dilakukan razia gabungan oleh Polisi Militer Angkatan Laut, Darat, dan Udara di tempat hiburan malam itu. Menurut dia, seluruh anggota Polisi Militer langsung masuk dan melakukan penggeledahan.
"Mereka langsung masuk ke kafe. Semua digeledah," ungkap sumber merdeka.com, Minggu (8/2).
Dalam penggeledahan itu, POM menemukan tiga orang polisi dan langsung menggeledah mereka. Ternyata tindakan itu tidak diterima dan melakukan perlawanan.
"Di tempat karaoke, POM melihat tiga orang polisi. Langsung digeledah. Mereka (polisi) itu enggak terima karena lagi mabuk dan lagi sama LC (perempuan pemandu karaoke)," kata sumber kepada merdeka.com, Minggu (8/2).
Menurut sumber itu, saat digeledah kedua anggota polisi itu malah menantang tidak mau membeberkan identitas. Dia mengatakan, sang polisi mencabut pistol dan melakukan tindakan provokasi.
"Mereka langsung ngeluarin pistol. Enggak lama langsung kedengeran suara letusan. Dua kali letusan. Mereka langsung digebukin polisi militer. Sekitar ada 40 POM," ujar sumber itu.
Sumber itu mengatakan, saat dipukuli lantaran dianggap memprovokasi, petugas POM langsung menggiring Arsya dan Budi ke dalam truk. Keadaan keduanya pun sudah babak belur.
"Sebelum masuk truk dipukulin lagi," sambung sumber.
Menurut sumber itu, keributan memang selalu terjadi di tempat hiburan malam itu saban akhir pekan. Pemicunya pun kadang sepele, yakni lantaran mabuk.
"Di Bengkel hampir tiap akhir pekan ribut. Seminggu sekali lah. Ini memang tempat nongkrong artis sama polisi yang pakai pakaian bebas," lanjut sumber.
Menurut Rikwanto, Arsya dan Budi saat ini diopname di rumah sakit lantaran kejadian itu. Salah satunya bahkan mengalami patah tulang rusuk.
[tyo]
http://www.merdeka.com/peristiwa/sak...gkel-cafe.html
Naahhh..... bener kan seperti dugaan ane
setau ane yg namanya PM udah terlatih "nyiksa terukur" yg biasanya gak bikin cedera berat ...... kalo ini sampe patah tulang rusuk, pasti ada sesuatu yg bikin emosi tinggi para PM sehingga kebablasan
Dikutip dari: http://adf.ly/10JQq


