Pemerintah pusat akan membangun rel kereta api untuk angkutan penumpang di Kalimantan Timur.
"Pembangunan rel kereta api penumpang tersebut tidak akan mengganggu proses pembangunan rel kereta api sebelumnya yang dilakukan investor dari Uni Emirat Arab (UEA) Ras Al Khaimah dan perusahaan patungan Rusia-Indonesia, PT Kereta Api Borneo (KAB)," kata Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Awang Faroek Ishak di Samarinda, Minggu.
Pembangunan tersebut bertujuan untuk memudahkan akses transportasi masyarakat antardaerah di Kalimantan yang menghubungkan Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Selatan (Kalsel), Kaltim dan Kalimantan Utara (Kaltara), katanya.
"Pembangunan akan dimulai dari Kecamatan Tanjung di Kabupaten Paser. Kemudian dilanjutkan ke PPU, Balikpapan, Samarinda hingga ke Maloy Sangatta. Dari Samarinda juga akan menghubungkan ke Kutai Kartanegara hingga ke Kutai Barat. Itu rencana pembangunannya," kata Awang.
Pembangunan tersebut berbeda dengan yang kini dilakukan dua investor rel kereta api dari UEA dan Rusia karena pembangunan tersebut untuk tujuan mengangkut batu bara.
Menurut dia, Pemprov sebelumnya sangat sulit untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat dengan alasan tidak layak secara ekonomi. Tetapi, saat ini pemerintah pusat berencana membangun rel kereta api di Kalimantan, khususnya Kaltim.
Atas nama rakyat Kaltim saya berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang memberikan pembangunan infrastruktur perkeretaapian di daerah ini,kata Awang.
"Pembangunan rel kereta api penumpang tersebut tidak akan mengganggu proses pembangunan rel kereta api sebelumnya yang dilakukan investor dari Uni Emirat Arab (UEA) Ras Al Khaimah dan perusahaan patungan Rusia-Indonesia, PT Kereta Api Borneo (KAB)," kata Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Awang Faroek Ishak di Samarinda, Minggu.
Pembangunan tersebut bertujuan untuk memudahkan akses transportasi masyarakat antardaerah di Kalimantan yang menghubungkan Kalimantan Barat (Kalbar), Kalimantan Tengah (Kalteng), Kalimantan Selatan (Kalsel), Kaltim dan Kalimantan Utara (Kaltara), katanya.
"Pembangunan akan dimulai dari Kecamatan Tanjung di Kabupaten Paser. Kemudian dilanjutkan ke PPU, Balikpapan, Samarinda hingga ke Maloy Sangatta. Dari Samarinda juga akan menghubungkan ke Kutai Kartanegara hingga ke Kutai Barat. Itu rencana pembangunannya," kata Awang.
Pembangunan tersebut berbeda dengan yang kini dilakukan dua investor rel kereta api dari UEA dan Rusia karena pembangunan tersebut untuk tujuan mengangkut batu bara.
Menurut dia, Pemprov sebelumnya sangat sulit untuk mendapatkan perhatian dari pemerintah pusat dengan alasan tidak layak secara ekonomi. Tetapi, saat ini pemerintah pusat berencana membangun rel kereta api di Kalimantan, khususnya Kaltim.
Atas nama rakyat Kaltim saya berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo yang memberikan pembangunan infrastruktur perkeretaapian di daerah ini,kata Awang.
Menurut dia, apa yang diberikan pemerintah pusat adalah bagian dari perjuangan yang telah dilakukan saat ini, yaitu tuntutan otonomi khusus (otsus).
Awang mengaku bangga, karena sebelum tuntutan tersebut disampaikan, pemerintah pusat telah lebih dulu berencana untuk membangun.
Alhamdulillah pembangunan ini sepenuhnya menggunakan biaya APBN. Mulai dari pembebasan lahan hingga pembangunannya semua dilakukan pemerintah pusat.
Rencana pembangunan dimulai tahun ini, kata Awang.
Mengenai perencanaan pembangunan tersebut, Pemprov Kaltim bersama Kementerian Perhubungan akan melakukan koordinasi secepatnya, sehingga tindaklanjuti bisa segera dilakukan, katanya.
Rencananya ?17 Februari 2015 ini Pemprov Kaltim akan berkoordinasi dengan Kementerian Perhubungan untuk menindaklanjuti rencana program tersebut. Informasi ini, kami terima sesuai hasil rapat koordinasi antara Kementerian Perhubungan dengan lima Gubernur Kalimantan di Jakarta baru-baru ini. Kaltim saat itu diwakili Kepala Dinas Perhubungan Kaltim Zairin Zain, kata Awang.
Gubernur juga menegaskan, pembangunan rel kereta api pengangkut batu bara oleh investor dari UEA dan Rusia akan tetap dilanjutkan. Meskipun sebelumnya Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) dan Bappenas Andrinof Chaniago akan melakukan evaluasi terhadap rencana pembangunan tersebut. Sekarang pusat telah memberikan dukungan. (ant/mar)
Sumber (skalanews.com)
Akhirnya Awang Faroek gak mewek lagi kayak tempo hari
BPK & KPK harus melakukan pengawan
Dikutip dari: http://adf.ly/10S81W


